Liputan6.com, Jakarta - Kepala Satgas Pangan Polri Irjen Helmy Santika menerjunkan tim untuk mengecek secara langsung ketersediaan dan harga bahan pokok di pasar, distributor, dan sentra-sentra pangan, menjelang bulan Ramadan.
Tim diterjunkan untuk menindaklanjuti instruksi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kepada jajarannya guna memastikan ketersediaan bahan pokok aman, distribusi lancar, dan harga sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah.
"Satgas Pangan Polri di pusat dan daerah langsung menindaklanjuti instruksi Kapolri dengan melakukan rapat koordinasi dengan stakeholder terkait. Satgas juga berkomunikasi dengan para pedagang untuk mendapatkan masukan, termasuk mendengarkan keluhan-keluhan bila ada," ujar Helmy dalam keterangannya, Senin (28/3/2022).
Advertisement
Dari hasil rapar koordinasi dan monitoring di lapangan, ungkap Helmy, ketersedian semua bahan pokok pangan aman menjelang bulan puasa. Pihaknya juga melakukan pengawasan ketat terhadap minyak goreng curah karena ada subsidi dari pemerintah.
"Hasil pemantauan di lapangan, ketersediaan aman, distribusi lancar dan harga relatif masih sesuai dengan HET (harga eceran tertinggi) ataupun harga acuan, serta relatif terjangkau oleh masyarakat," ujar Staf Ahli Kapolri Bidang Manajemen ini.
Dari hasil sidak tim Satgas Pangan Polri di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (28/3/2022), menurut Helmy ketersediaan sembilan bahan pokok aman. Dia menyebut, harga relatif stabil dan sesuai dengan ketentuan pemerintah.
Helmy mengaku, tim sidak Satgas Pangan melaporkan harga minyak goreng kemasaan sejumlah merk di Pasar Induk Kramat Jati sebesar Rp 25ribu per-liter, gula pasir Rp 14 ribu per-kg, bawang merah Rp 24 ribu hingga Rp 25 ribu per-kg, bawang putih bersih Rp 26 ribu per-kg, bawang bombai Rp 30 ribu per-kg, cabai merah Rp 35 ribu per-kg, cabai keriting Rp 26 ribu per-kg, dan cabai hijau Rp 18 ribu per-kg.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pahami Kebijakan Pemerintah
Helmy mengimbau masyarakat memahami setiap kebijakan pemerintah terkait pangan. Helmy meminta masyarakat tidak mudah termakan isu dan tetap bijak belanja sesuai dengan kebutuhan karena stok atau ketersediaan aman.
"Belilah kebutuhan secukupnya, jangan berlebihan serta menyimpan stok melebihi kebutuhan, khususnya minyak goreng curah yang saat ini sedang dilakukan upaya stabilisasi oleh pemerintah," kata dia.
Terkait dengan penegakan hukum, Helmy menyebut sebagai pilihan terakhir. Namun, dia mengingatkan pelaku usaha yang sudah berkali-kali diingatkan tetapi tidak mengindahkan, maka akan dilakukan penindakan.
"Polri akan bertindak objektif terhadap para pelaku yang akan berbuat curang memanfaatkan situasi untuk kepentingan sendiri. Tetapi yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana stok, ketersediaan barang, distribusi tidak mengalami hambatan dan ada di lapangan," ujarnya.
Advertisement