BEM UI Minta Usut Tuntas Kematian Akseyna Ahad Dori

Kematian mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Akseyna Ahad Dori, yang ditemukan meninggal di Danau Kenanga UI masih menjadi pertanyaan publik.

oleh Dicky Agung Prihanto diperbarui 29 Mar 2022, 23:10 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2022, 23:10 WIB
BEM UI dan ratusan mahasiswa UI menggelar aksi memperingati tujuh tahun kematian Akseyna di dekat Danau Kenanga UI (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)
BEM UI dan ratusan mahasiswa UI menggelar aksi memperingati tujuh tahun kematian Akseyna di dekat Danau Kenanga UI (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)

Liputan6.com, Jakarta - Kematian mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Akseyna Ahad Dori, yang ditemukan meninggal di Danau Kenanga UI masih menjadi pertanyaan publik. BEM UI dan ratusan mahasiswa UI menggelar aksi memperingati tujuh tahun kematian Akseyna di dekat Danau Kenanga UI.

Ketua BEM UI, Bayu Satrio Utomo mengatakan, aksi yang digelar BEM UI bersama mahasiswa UI merupakan aksi simbolik atas kematian Akseyna tujuh tahun lalu. Aksi tersebut digelar sebagai bentuk tidak responsifnya pihak kepolisian dan Direktorat UI.

“Aksi hari ini dilakukan doa bersama memperingati Akseyna semoga Almarhum tenang disana,” ujar Bayu kepada Liputan6.com, Selasa (29/3/2022).

Bayu mengungkapkan, kasus kematian Akseyna belum dilakukan pengungkapan, walaupun sejumlah bukti dinilai telah ada. Bahkan kasus tersebut telah dibuat sejumlah media terkait bukti yang ditemukan pihak kepolisian.

“Tapi kan sejak 2015 hingga 2022 atau sudah tujuh kita menunggu tidak pernah ada kejelasan,” ungkap Bayu.

Bayu menjelaskan, aksi yang digelar BEM UI bersama mahasiswa mewakili keluarga korban untuk meminta pengusutan tuntas kematian Akseyna. BEM UI bersama mahasiswa berdiri di belakang keluarga korban untuk mengadvokasi keadilan atas kematian Akseyna.

“Sekitar 209 mahasiswa UI ingin menunjukkan bahwa kita peduli akan kakak kita Akseyna, kita peduli akan keadilan di UI,” jelas Bayu.

Kemauan Pengusutan

Bayu menilai, belum tuntasnya pengungkapan kasus kematian Akseyna dinilai terkendala akan kemauan pengusutan kasus. Banyu menilai, apabila terdapat kemauan dari pihak kampus UI dan kepolisian, kasus kematian Akseyna dapat terungkap.

“Banyak sekali hal yang dilakukan, misalnya seperti mengumpulkan bukti tambahan atau memanggil terduga yang sudah didapatkan dari bukti yang sudah ada,” tegas Bayu.

Bayu menambahkan, aksi kepedulian dan doa bersama terhadap Akseyna tidak dihadiri keluarga korban. Hal itu dikarenakan pihak keluarga korban sedang berada di luar kota sehingga tidak dapat hadir dalam kegiatan aksi.

“Kami sudah mencoba mengontak keluarga, namun keluar sedang Akseyna sedang berada di luar kota,” tutup Dori.

Sebagai informasi tambahan, Mahasiswa UI jurusan Biologi Fakultas MIPA UI, Akseyna Ahad Dori (19) ditemukan meninggal di danau Kenanga UI pada 26 Maret 2015. Saat ditemukan, korban menggunakan ransel yang telah diisi sejumlah batu.

Sebelumnya korban tidak dapat dikenali sehingga pihak kepolisian melakukan identifikasi. Selama empat hari pihak kepolisian berhasil mengidentifikasi sosok korban yang diketahui merupakan Akseyna setelah keluarga korban melakukan identifikasi dari bentuk wajah dan pakaian yang dikenakan korban.

Infografis

Infografis Deretan Barang Kemungkinan Naik Setelah Berlaku PPN 11 Persen. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Deretan Barang Kemungkinan Naik Setelah Berlaku PPN 11 Persen. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya