Top 3 News: Ajakan Wapres Ma'ruf Amin untuk Umat Islam Selama Ramadhan

Wapres Ma'ruf Amin mengajak agar umat Islam menjadikan bulan suci Ramadhan sebagai momentum untuk membentuk diri menjadi pribadi yang "muttaqin" atau bertakwa dengan giat beribadah serta peduli sesama.

oleh Muhammad AliDevira PrastiwiFachrur Rozie diperbarui 15 Apr 2022, 08:00 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2022, 08:00 WIB
Wapres Ma'ruf Amin
Wapres Ma'ruf Amin (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Top 3 news hari ini terkait ajakan Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin kepada seluruh umat Islam di Indonesia.

Wapres Ma'ruf mengajak agar umat Islam menjadikan bulan suci Ramadhan sebagai momentum untuk membentuk diri menjadi pribadi yang "muttaqin" atau bertakwa dengan giat beribadah serta peduli sesama.

Dia pun mengatakan, keutamaan seseorang di hadapan Allah SWT tidak diukur dari garis keturunan, kekayaan, pangkat maupun jabatan, tetapi ketakwaanlah yang membuat seseorang mulia di hadapan Allah SWT.

Kemudian beredar kabar Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Ditjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang bakal memungut biaya sekitar Rp 1.000 untuk tiap akses nomor induk kependudukan (NIK).

Dijelaskan Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh, pemungutan biaya tersebut tidak dilakukan sembarangan. Melainkan, kata dia, lantaran ada kebutuhan untuk menjaga dan memelihara data kependudukan.

Zudan memaparkan, pelayanan administrasi kependudukan (Adminduk) di Ditjen Dukcapil difasilitasi oleh Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) SIAK Terpusat. Pelayanan Adminduk ini menghasilkan output berupa 24 dokumen penduduk dan database kependudukan.

Beita terpopuler lainnya di kanal News Liputan6.com adalah terkait Putra Siregar yang saat ini tersandung kasus dugaan pengeroyokan.

Tak sendiri, pengusaha elektronik ini bersama artis Rico Valentino diduga melakukan pengeroyokan terhadap korban bernama M. Nur Alamsyah.

Rupanya, ini bukanlaah kasus pertama yang menjerat sang YouTuber. Pada 2017 silam, Putra tersandung kasus penjualan ponsel ilegal melalui toko miliknya PS Store.

Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com sepanjang Kamis 14 April 2022:

1. Wapres Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Umat Islam Itu Menjadi Orang yang Musingin

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menyatakan perlu adanya sinergi pembangunan, baik dari sisi kesejahteraan dan keamanan di Papua. (Liputan6.com/Delvira Hutabarat)

Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin mengajak umat Islam menjadikan bulan suci Ramadhan sebagai momentum untuk membentuk diri menjadi pribadi yang "muttaqin" atau bertakwa dengan giat beribadah serta peduli sesama.

“Tak cukup menjadi Muslimin dan Mukminin, tapi harus menjadi orang yang muttaqin, orang yang bertakwa," katanya dalam tausyiah Ramadhan 1443 Hijriyah yang disampaikan menjelang shalat tarawih di Masjid Raya Bairurrahman, Banda Aeh, Rabu malam, 13 April 2022.

Oleh karena itu, Wapres mengajak Umat Islam menjadikan Ramadhan sebagai sarana pembelajaran menjadi pribadi muttaqin. "Jangan sampai umat Islam itu menjadi orang yang 'musingin', yaitu orang-orang yang bikin pusing orang lain," katanya.

"Mari perbanyak ibadah dan bersedekah dalam bulan Ramadhan ini,” tambah Wapres, dilansir dari Antara.

Wapres mengatakan keutamaan seseorang di hadapan Allah SWT tidak diukur dari garis keturunan, kekayaan, pangkat maupun jabatan, tapi ketakwaan yang membuat seseorang mulia di hadapan Allah SWT.

Ia menyatakan unsur keturunan tidak bisa dijadikan ukuran tinggi atau tidaknya tempat seseorang, begitu juga suku, bangsa, tidak juga dengan pangkat dan jabatan. Karena di sisi Allah SWT tingginya kedudukan seseorang dilihat dari ketakwaan.

 

Selengkapnya...

2. Pemerintah Bakal Tarik Biaya Akses NIK Rp 1.000, Ini Alasannya

Ilustrasi foto E-KTP
Ilustrasi foto E-KTP

Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Ditjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyatakan bakal memungut biaya sekitar Rp 1.000 untuk tiap akses nomor induk kependudukan (NIK).

Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh mengatakan, pemungutan biaya tidak dilakukan sembarangan, melainkan lantaran ada kebutuhan untuk menjaga dan memelihara data kependudukan.

"Dari PNBP (penerimaan negara bukan pajak) ini diharapkan dapat membantu Ditjen Dukcapil dalam melakukan pemeliharaan dan pengembangan sistem dalam jangka panjang," ujar Zudan dalam keterangannya dikutip Kamis 14 April 2022.

Zudan mengatakan, pelayanan administrasi kependudukan (Adminduk) di Ditjen Dukcapil difasilitasi oleh Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) SIAK Terpusat. Pelayanan Adminduk ini menghasilkan output berupa 24 dokumen penduduk dan database kependudukan.

Database hasil operasionalisasi SIAK Terpusat ini dikelola Ditjen Dukcapil dan dimanfaatkan oleh 4.962 lembaga pengguna atau user yang telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan Ditjen Dukcapil.

"Semua ini memerlukan dukungan perangkat keras yang terdiri dari server, storage dan perangkat pendukung yang memadai," kata dia.

 

Selengkapnya...

3. Lima Kasus Kontroversial yang Sempat Menjerat Putra Siregar

Putra Siregar, Mengenal Secara Singkat Pengusaha yang Kini Tersandung Kasus Pengeroyokan
Putra Siregar, Mengenal Secara Singkat Pengusaha yang Kini Tersandung Kasus Pengeroyokan. (Instagram @putrasiregarr17)

Putra Siregar diketahui saat ini sedang tersandung kasus dugaan pengeroyokan. Pengusaha elektronik ini bersama artis Rico Valentino diduga melakukan pengeroyokan terhadap korban bernama M. Nur Alamsyah.

Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan meringkus Putra Siregar dan Rico Valentino. Keduanya pun telah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus dugaan pengeroyokan dan langsung ditahan.

Dijelaskan Kapolres Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto, korban adalah M. Nur Alamsyah dan kejadian dugaan pengeroyokan sekitar pukul 02.30 WIB pada 2 Maret 2022 di Code Cafe Jalan Senopati Raya Kebayoran Baru, Jaksel.

Namun rupanya, ini bukanlah kasus pertama yang menjerat sang YouTuber. Pada 2017 silam, Putra tersandung kasus penjualan ponsel ilegal melalui toko miliknya PS Store.

Putra kala tu ditangkap oleh Bea Cukai. Dia berurusan dengan lembaga tersebut karena diduga menyelundupkan HP ilegal. Namun, ia tak pernah menipu.

"Itu kasus lama memang tahun 2017 entah kenapa baru sekarang baru menjadi viral. Masalah kepabean, bisa jadi persaingan bisnis dan juga pembunuhan karakter. Ya sempat Stress juga tapi dukungan keluarga dan teman-teman membuat saya menjadi lebih tegar dalam menghadapi kasus ini," ucap Putra Siregar.

 

Selengkapnya...

Infografis Ragam Komentar 2 Tahun Jokowi--Ma'ruf Amin. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Ragam Komentar 2 Tahun Jokowi--Ma'ruf Amin. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya