Imigrasi: Paspor Ustaz Abdul Somad Tak Bermasalah, Penolakan Singapura Soal Kedaulatan Negara

Menurut Achmad, penolakan seseorang masuk sebuah negara, termasuk pelarangan Ustaz Abdul Somad di Singapura dianggap wajar demi menjaga kedaulatan negara tersebut.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 17 Mei 2022, 17:41 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2022, 17:41 WIB
Ustaz Abdul Somad atau karib disapa UAS (https://www.instagram.com/p/CV5K-BnvdgE/))
Ustaz Abdul Somad atau karib disapa UAS (https://www.instagram.com/p/CV5K-BnvdgE/))

Liputan6.com, Jakarta Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) angkat bicara soal ditolaknya Ustaz Abdul Somad alias UAS oleh otoritas Singapura.

Subkoordinator Humas Ditjen Imigrasi Achmad Nur Saleh menyebut paspor yang dibawa UAS tak bermasalah. Achmad menegaskan, terkait ditolaknya UAS masuk ke Singapura merupakan kewenangan pemerintah Negeri Singa.

"Tidak ada masalah dalam paspor mereka bertujuh, dari Imigrasi Indonesia sudah sesuai ketentuan. Alasan kenapa otoritas imigrasi Singapura menolak mereka itu sepenuhnya kewenangan dari Singapura, yang tidak bisa kita intervensi," ujar Achmad dalam keterangannya, Selasa (17/5/2022).

Achmad mengatakan, UAS pergi ke Singapura beserta enam orang lainnya. UAS ditolak masuk Singapura dan tiba kembali ke Batam sekitar pukul 18.10 WIB.

Menurut Achmad, penolakan seseorang masuk sebuah negara dianggap wajar demi menjaga kedaulatan negara tersebut.

"Penolakan masuk kepada Warga Negara Asing oleh otoritas imigrasi suatu negara merupakan hal yang lazim dilakukan dalam menjaga kedaulatan negara tersebut," kata dia.

Sebelumnya, Duta Besar (Dubes) Luar Biasa dan Berkuasa Penuh baru Indonesia untuk Singapura Suryo Pratomo menyebut Ustaz Abdul Somad alias UAS tidak dideportasi dari Singapura. Melainkan, UAS tak diizinkan masuk ke Negeri Singa.

"UAS tidak dideportasi. Tetapi tidak mendapatkan approval (persetujuan) untuk masuk Singapura," ujar Suryo Pratomo dalam keterangannya, Selasa (17/5/2022).

Menurut Suryo Pratomo, terkait dengan izin masuk sebuah wilayah bukan kewenangan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI). Menurut dia, keputusan tersebut merupakan kewenangan Pemerintah Singapura. 

"Itu kewenangan Singapore, bukan KBRI," ungkapnya. 

Ustaz Abdul Somad atau yang kerap disapa UAS tak mengetahui alasan dirinya dideportasi dari Singapura. Menurut UAS, hingga kini belum ada yang bisa menjelaskan terkait hal itu.

"Itulah yang mereka tak bisa menjelaskan, pegawai imigrasi tak bisa menjelaskan, jadi yang bisa menjelaskan mungkin Ambasador off Singapura in Jakarta," ujar UAS dalam akun youtube 'Hai Guys Official' dengan judul Viral!! Singapura Deportasi UAS dikutip Liputan6.com, Selasa (17/5/2022).

UAS pun meminta Kedutaan Besar Singapura untuk Indonesia menjelaskan terkait pendeportasian dirinya.

"You have to explane to our community's why did your contry, why your govermenet rejeck us, why your goverment deport us, kenapa, apakah karena teroris? Apakah karena ISIS? apakah karena bawa narkoba, itu musti dijelaskan," kata dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Cerita Tak Boleh Masuk Timor Leste

Ustaz Abdul Somad saat berada di ruangan Imigrasi Singapura sebelum dideportasi.
Ustaz Abdul Somad saat berada di ruangan Imigrasi Singapura sebelum dideportasi. (Liputan6.com/M Syukur)

Menurut UAS, dirinya membawa dokumen perjalanan ke luar negeri lengkap. Maka dari itu, dirinya merasa aneh dideportasi.

"Berkas lengkap semua, kartu (dokumen) untuk datang sampai masuk semua lengkap, enggak ada kurang satu apa pun," kata dia.

Ustad Abdul Somad atau yang kerap disapa UAS membenarkan dirinya dideportasi dari Singapura. Hal tersebut dia ceritakan dalam akun youtube 'Hai Guys Official' dengan judul Viral!! Singapura Deportasi UAS.

"Info saya dideportasi dari Singapura itu sahih, betul, bukan hoaks," ujar UAS sambil tersenyum dikutip Liputan6.com, Selasa (17/5/2022).

UAS menceritakan dirinya berangkat ke Singapura dalam rangka liburan. Dia berangkat menuju Singapura dari Batam pada Senin, 16 Mei 2022.

Dia berangkat ke Singapura bersama kawannya yang masing-masing mengajak keluarga. Dia mengaku tiba di Pelabuhan Tanah Merah Singapura sekitar pukul 01.30 WIB.

"Sampai di Pelabuhan Tanah Merah jam 1.30 waktu Indonesia, karena jam tidak saya ubah, saya cinta NKRI," kata dia.

Ustaz Abdul Somad alias UAS menceritakan dirinya pernah ditolak masuk Timor Leste pada tahun 2018. Saat itu UAS ke Timur Leste lantaran memenuhi undangan tabligh akbar.

"Dulu memang saya pernah tidak masuk ke Timor Leste, padahal sudah disusun acaranya tabligh akbar. Begitu sampai di airport tiba-tiba tak masuk, kawan saya masuk, rombongan masuk, mereka masuk, saya tak masuk," ujar UAS dalam akun youtube 'Hai Guys Official' dengan judul Viral!! Singapura Deportasi UAS dikutip Liputan6.com, Selasa (17/5/2022).

Lantaran hanya dirinya yang tak diperkenankan masuk ke wilayah Timur Leste, UAS kemudian bertanya kepada salah satu petugas Imigrasi Timor Leste. Saat itu UAS menerima iformasi dirinya dicekal ke luar negeri lantaran dituduh sebagai teroris.

"Saya tanya lah saat itu, ada satu orang, orang imigrasinya, agak bisik-bisik, kenapa kalian tidak kasih saya masuk, ada baru informasi pak, informasi apa? Bapak teroris. Kenapa kalian baru kasih tahu sekarang, enggak dari kemaren? Informasinya baru masuk satu jam lalu," kata UAS mengulang percakapannya dengan petugas Imigrasi Timor Leste.

UAS menduga kejadian itu berkaitan dengan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2018.

"Jadi mereka, Imigrasi Timor Leste itu dapat fax dari Jakarta, kami dapat kiriman bahwa bapak teroris, maka tak bisa masuk. Tapi waktu itu sebelum pilpres 2018, jadi waktu itu memang, ya, maklum lah, mungkin kedatangan saya ke Timur Leste itu (ditakutkan) mempengaruhi suara, jadi waktu kan ada dua calon dikahwatirkan saya akan condong," kata UAS.

UAS pun menduga kejadian dirinya tak diterima masuk ke Singapura pada, Senin 16 Mei 2022 kemaren berkaitan dengan kejadian di Timur Leste.

"Tapi itu dulu kan 2018, sekarang 2022, jadi saya khawatir Singapura, file lama itu masih belum dihapus, jadi kalau orang ini masuk jangan dilasih, jadi orang Singapura harus update," kata UAS.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya