Wasiat Paus Fransiskus Cerminan Sosok Bersahaja dan Rendah Hati

Paus Fransiskus meninggalkan wasiat yang mencerminkan kesederhanaan dan dedikasinya kepada Bunda Maria, serta harapan untuk dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani Diperbarui 22 Apr 2025, 20:09 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2025, 20:00 WIB
FOTO: Paus Fransiskus Pimpin Misa Minggu Palma Tanpa Jemaat
Paus Fransiskus menyampaikan khotbah saat memimpin Misa Minggu Palma di St. Peter's Basilica, Vatikan, Minggu (5/4/2020). Paus memuji orang-orang yang berjuang melawan pandemi virus corona COVID-19. (AP Photo/pool/Alberto Pizzoli)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik yang telah memberikan banyak inspirasi selama masa kepemimpinannya, baru-baru ini meninggalkan wasiat yang menarik perhatian dunia.

Dalam surat wasiatnya yang ditulis pada 29 Juni 2022, ia mengungkapkan keinginannya terkait pemakamannya setelah wafatnya. Paus Fransiskus meninggal pada Senin, 21 April 2025, di usia 88 tahun, ingin dimakamkan di lokasi yang sangat berarti baginya.

Berbeda dengan para pendahulunya yang umumnya dimakamkan di bawah Basilika Santo Petrus di Vatikan, Paus Fransiskus memilih Basilika Santa Maria Maggiore di Roma, Italia. Keputusan ini bukan tanpa alasan; ia memiliki kedekatan emosional dan spiritual yang mendalam dengan basilika tersebut, yang sering ia kunjungi untuk berdoa sebelum dan setelah perjalanan apostoliknya.

Dalam surat wasiatnya, ia menyatakan harapan untuk dimakamkan di dalam tanah, tepatnya di lorong sebelah Kapel Pauline, dekat dengan ikon Maria yang sangat dihormati, Salus Populi Romani, dilansir Yahoo. 

Wasiat Paus Fransiskus ini tidak hanya menegaskan keinginannya mengenai lokasi pemakaman, tetapi juga mencerminkan karakter dan nilai-nilai yang dianutnya selama hidupnya. Paus Fransiskus menginginkan pemakaman yang sederhana, tanpa ornamen khusus.

Nisan makamnya hanya akan bertuliskan 'Franciscus,' nama yang ia gunakan selama masa kepausannya, sebagai penghormatan kepada Santo Fransiskus dari Asisi. Ia juga meminta agar peti matinya terbuat dari kayu sederhana, mencerminkan kesederhanaan yang menjadi ciri khas kepemimpinannya.

Kepercayaan yang Mendalam kepada Bunda Maria

Dalam surat wasiatnya, Paus Fransiskus menekankan pentingnya kepercayaan dan dedikasinya kepada Bunda Maria.

Ia menulis, "Saya selalu mempercayakan hidup saya dan pelayanan imamat dan episkopal saya kepada Bunda Tuhan kita, Maria yang Mahakudus."

Pernyataan ini menunjukkan betapa besar peran Bunda Maria dalam perjalanan spiritualnya. Ia juga berharap agar jenazahnya beristirahat di Basilika Kepausan Santa Maria Maggiore, yang merupakan salah satu dari empat basilika kepausan di Roma dan didedikasikan untuk Perawan Maria.

Fransiskus mencatat bahwa ia sering berkunjung ke basilika ini untuk berdoa setelah setiap perjalanan ke luar negeri. Dengan memilih lokasi ini, ia menunjukkan betapa pentingnya kedekatannya dengan Bunda Maria, yang selalu ia percayai sebagai pelindung dan pemandu dalam hidupnya.

Persembahan Penderitaan untuk Perdamaian

Paus Fransiskus juga mempersembahkan penderitaannya di akhir hidupnya kepada Tuhan, demi perdamaian dunia dan persaudaraan antar manusia. Dalam surat wasiatnya, ia menulis, "Penderitaan yang telah hadir di akhir hidup saya telah saya persembahkan kepada Tuhan untuk perdamaian di dunia dan persaudaraan di antara manusia." Pernyataan ini mencerminkan komitmennya yang mendalam terhadap misi perdamaian dan persatuan, yang selalu ia dorong selama masa kepemimpinannya.

Kesederhanaan dan kerendahan hati yang ditunjukkan dalam wasiat ini sangat mencerminkan karakter Paus Fransiskus. Ia meninggalkan warisan spiritual yang menekankan pada iman, kesederhanaan, dan kasih sayang, yang menjadi landasan dalam setiap tindakannya. Dengan tidak meminta penyebutan kepausannya dalam prasasti makamnya, ia menegaskan bahwa ia ingin dikenal sebagai pribadi yang sederhana dan rendah hati, bukan sebagai sosok yang megah.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya