Langkah Politik M Taufik Usai Dipecat Gerindra

M Taufik menyayangkan keputusan majelis kehormatan Partai Gerindra yang memecat dirinya.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Jun 2022, 05:38 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2022, 05:38 WIB
Politikus senior M Taufik mengaku belum menerima surat pemecatan dari Partai Gerindra. (Liputan6.com/Winda Nelfira)
Politikus senior M Taufik mengaku belum menerima surat pemecatan dari Partai Gerindra. (Liputan6.com/Winda Nelfira)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota DPRD DKI Jakarta, Mohammad Taufik mengaku belum ada rencana untuk mencalonkan diri sebagai legislatif pada periode 2024. Usai dipecat dari kepengurusan Gerindra, dan diganti jabatan dari Wakil Ketua DPRD DKI, Taufik menyatakan akan fokus pencalonan Anies Baswedan sebagai presiden.

"Belum tahu, fokus Anies dulu. Enggak mau jadi tim apa-apa, kita cuma ingin Anies jadi presiden," ujar Taufik saat konferensi pers, Selasa (7/6/2022).

Dia juga menyatakan tidak akan melakukan upaya apa pun atas keputusan majelis kehormatan partai yang memecat dirinya. Meski demikian, ia mengungkapkan jika ditanya mengenai perasaannya dipecat dari partai besutan Prabowo Subianto tersebut, ia mengaku cukup menyayangkan keputusan itu.

Ia mengungkit kembali capaian selama berkiprah di Gerindra Jakarta. Menurutnya, Ia telah membangun popularitas Gerindra di Jakarta dari titik 0 dan meraih partai terbesar perolehan kursi di DPRD, setelah PDIP.

"Sebagai manusia pasti (menyayangkan) karena saya ikut membangun Gerindra dari 0 di Jakarta, tapi saya sih enggak akan melakukan apa-apa," ungkapnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Majelis Kehormatan Partai Gerindra Wihadi Wiyanto membeberkan kesalahan-kesalahan fatal yang menyebabkan Mohamad Taufik dipecat dari Partai Gerindra sebagai kader.

Wihadi menyebut kesalahan Mohamad Taufik diakumulasi dari pelaksanaan Pilpres 2019 hingga saat ini.

Pertama, selaku kader Partai Gerindra juga sebagai Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra DKI Jakarta dan menjabat di DPRD DKI Jakarta dari fraksi Gerindra, dinyatakan telah gagal menjalankan amanah partai terkait dengan kalahnya perolehan suara pasangan Prabowo-Sandi di DKI Jakarta pada Pilpres 2019.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Beberkan Kebohongan M Taufik

"Pada saat saudara Taufik menjadi Ketua DPRD kantor DPD Partai Gerindra tidak ada. Dan juga saat Pilpres, (suara Prabowo-Sandi) di DKI kalah, itu menjadi catatan juga," kata Wihadi, saat diwawancarai di Kantor DPP Partai Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (7/6/2022).

Kemudian, M Taufik diketahui kerap disebut terlibat dalam perkara tindak pidana korupsi di lingkungan pemerintah DKI.

"Ada beberapa kasus korupsi yang masih berjalan prosesnya dan diperiksa di KPK," ujarnya.

Kebohongan-kebohongan juga sering dilontakan M. Taufik, di mana pada persidangan sebelumnya oleh MKP pada 21 Febuari 2021, M Taufik mengaku akan loyal dan setia kepada Partai Gerindra. Nyatanya, ia melanggar AD/ART yang diatur oleh Partai dibawah kepemimpinan Prabowo Subianto itu.

"Namun kenyataannya dia sudah kita tanyakan berkali-kali pada saat sidang di bawah sumpah apakah akan keluar dari Partai Gerindra dia menyatakan akan tetap di Gerindra," ungkap dia.

Reporter: Yunita Amalia/Merdeka.com

Infografis Geliat Bursa Capres 2024, Prediksi Ketum Parpol Vs Tokoh Populer. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Geliat Bursa Capres 2024, Prediksi Ketum Parpol Vs Tokoh Populer. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya