Layani Jemaah Saat Puncak Ibadah Haji, Kemenag Bentuk Satuan Operasi Khusus

Kemenag mengerahkan personel dari daker bandara, daker Makkah, dan daker Madinah untuk membantu operasional selama pelaksanaan puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

oleh Mevi Linawati diperbarui 27 Jun 2022, 06:53 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2022, 06:46 WIB
FOTO: Jemaah Haji Tunaikan Prosesi Wukuf di Padang Arafah
Jemaah haji memanjatkan doa di sekitar Jabal al-Rahma (Gunung Rahmat) saat menunaikan prosesi wukuf di Padang Arafah, tenggara Kota Suci Mekah, Arab Saudi, Senin (19/7/2021). Wukuf di Padang Arafah menjadi puncak ibadah selama prosesi haji. (FAYEZ NURELDINE/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) membentuk satuan operasi khusus untuk mempersiapan pelayanan saat puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina atau Satop Armuzna. Personelnya adalah perwakilan dari beberapa daerah kerja yang dinamai satuan tugas.

"Pembagian satuan tugas ini, kalau Arafah yang bertanggung jawab adalah daker bandara. Jadi satgas Arafah itu adalah petugas yang selama ini bertugas di bandara, kemudian Muzdalifah adalah petugas yang selama ini bertugas di daerah kerja Makkah, dan satgas Mina adalah para petugas daker Madinah," ujar Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Arsyad Hidayat di ruang Media Center Haji (MCH) Daker Makkah, Minggu (26/6/2022).

Arsyad menerangkan, karena beban pekerjaan di Arafah dan Mina cukup besar, maka PPIH akan meminta beberapa personel daker Makkah khususnya yang ada sektor untuk diperbantukan di Armuzna. Khususnya monitoring akomodasi tenda beserta fasilitas lain dan memantau distribusi katering.

"Karena ini dua ini sangat urgent saat jemaah di Armuzna, karena kita tidak tahu ketika dalam pelaksanaan mungkin ada masalah di tenda, AC mati mungkin, mungkin tenda kurang luas atau ada beberapa fasilitas karpet atau kasur yang tipis beserta bantal tidak tersedia, maka tim monitoring Armuzna memberikan masukan sekaligus menegur pihak maktab," kata dia.

Mobilisasi Armuzna akan dimulai sejak 8 Zulhijjah 1443 H pagi. "Kemarin kita simulasi dengan Kementerian Haji (Arab Saudi), jika dulu biasanya dimulai (mobilisasi jemaah) jam 07.00 pagi sampai 24.00 malam, dengan jumlah jemaah saat ini, dari hotel ke Arafah Insyaallah akan selesai pukul 17.00 sore (waktu Arab Saudi),” ujarnya.

 

Rangkaian Puncak Ibadah Haji

Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Arsyad Hidayat di ruang Media Center Haji (MCH) Daker Makkah, Minggu (26/6/2022). (Liputan6.com/ Mevi Linawati)
Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Arsyad Hidayat di ruang Media Center Haji (MCH) Daker Makkah, Minggu (26/6/2022). (Liputan6.com/ Mevi Linawati)

Tanggal 9 Zulhijjah, jemaah akan melakukan rangkaian ibadah wukuf di Arafah, sejak masuk waktu Zuhur. Selanjutnya, jemaah akan dimobilisasi ke Muzdalifah.

"Setelah Maghrib, jemaah akan mulai kita dorong masuk ke Muzdalifah. Mudah-mudahan sebelum tengah malam sudah tuntas. Biasanya dulu pergerakan ke Muzdalifah sampai pukul 01.00-02.00 dini hari,” ujarnya.

Arsyad yang juga menjabat Direktur Bina Haji Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama ini mengatakan, petugas haji akan berjaga dan mendorong jemaah yang sudah berada di Muzdalifah untuk segera mengambil batu dan bergeser ke Mina.

"Di Muzdalifah jemaah yang duluan sampai pukul 19.00 (waktu Arab Saudi) segera bergegas menuju Mina untuk melakukan lempar jumrah aqabah. Biasanya proses mobilisasi jemaah ke Mina ini sampai pagi," ujarnya.

Untuk mobilisasi jemaah selama Armuzna, PPIH telah berkomunikasi dan menjalin kontrak dengan Organda Arab Saudi.

"Untuk transportasi, kita kontrak dengan Naqabah (Naqabah lis-Sayyarat) Organdanya Arab Saudi yang diberikan kewenangan mengangkut jemaah dari hotel ke Arafah-Muzdalifah-Mina dan kembali ke hotel," ujar Arsyad.

Infografis Syarat Jemaah Berangkat Haji 2022
Infografis Syarat Jemaah Berangkat Haji 2022 (Liputan6.com/Trie Yas)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya