Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo meninggal dunia. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas merasa sangat kehilangan sejawatnya itu.
Yaqut menilai sosok Tjahjo Kumolo sebagai panutan.
“Saya banyak belajar dari almarhum, baik sebagai sesama aktivis yang berkiprah dari Jawa Tengah, maupun sebagai politisi dan birokrat. Almarhum sosok yang pandai bergaul dan terbuka,” kenang Yaqut di Jakarta, seperti dikutip dari siaran pers diterima, Jumat (1/7/2022).
Yaqut memambahkan, kebersamaan dirinya dengan almarhum berjalan dua tahun bersama-sama di kabinet Presiden Joko Widodo. Yaqut mengaku cukup intensif berkomunikasi dengan almarhum, utamanya dalam konteks pelaksanaan reformasi birokrasi.
"Proses penyederhanaan birokrasi yang digawanginya menjadi legacy tentang bagaimana semestinya tata kepemerintahan dijalankan secara efektif dan efisien,” tutur dia.
Menag pun menyampaikan duka cita mendalam dan mendoakan agar almarhum dapat diterima di sisi-Nya.
"Saya sampaikan duka mendalam atas wafatnya Almarhum. Semoga amal ibadah almarhum diterima Allah Swt. Aamiin,” Yaqut mentup.
Infeksi Paru
Sebelum dinyatakan meninggal dunia, Tjahjo Kumolo sempat enjalani perawatan intensif sejak beberapa hari yang lalu. Hal ini diungkapkan oleh putri Tjahjo Kumolo, Rahajeng Widyaswari, di RS Abdi Waluyo, Minggu (26/6/2022).
Rahajeng Widyasari mengatakan ayahnya mengalami infeksi yang menyebar sampai ke paru-paru. "Ada infeksi yang menyebar sampai ke paru-parunya," ujar Rahajeng.
Ajeng menjelaskan nantinya jenazah Tjahjo Kumolo akan dibawa ke rumah dinas Menteri PANRB di Jl. Widya Chandra IV Nomor 22, Jakarta Selatan untuk dimandikan untuk selanjutnya disemayamkan di rumah pribadinya di Kalibata.
Advertisement