Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan transformasi atau wajah baru Sarinah Jakarta Pusat, Kamis (14/7/2022). Adapun Sarinah merupakan pusat perbelanjaan yang pembangunannya digagas oleh Presiden pertama RI Sukarno pada 1962.
"Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim pada sore hari ini saya resmikan transformasi Sarinah," kata Jokowi saat peresmian di Sarinah, Kamis (14/7/2022).
Baca Juga
Pada kesempatan ini, hadir anak-anak dan cucu dari Sukarno. Mulai dari, Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Guruh Soekarnoputra, dan cucu Soekarno, Puan Maharani.
Advertisement
"Yang saya hormati Presiden ke-5 RI Ibu Megawati beserta seluruh keluarga Bung Karno yang hadir. Terima kasih Pak Guntur, Pak Guruh," ujarnya.
Jokowi mengatakan, Sarinah merupakan sebuah ikon penting Indonesia yang merekatkan ingatan masyarakat dari generasi ke generasi. Bahkan, kata dia, masyarakat yang datang ke Jakarta pasti akan berkunjung ke Sarinah.
"Sarinah memiliki sejarah dan makna yang luar biasa digagas oleh bapak proklamator kemerdekaan presiden pertama Republik Indonesia Bung Karno dengan misi besar yang sangat mulia yaitu untuk kegiatan perdagangan barang-barang lokal barang-barang produk-produk dalam negeri," jelas Jokowi.
Sarinah sendiri resmi beroperasi dengan tampilan baru pada 21 Maret 2022. Jokowi senang banyak masyarakat yang antusias mengunjungi Sarinah.
"Kita senang hari ini kita resmikan, tetapi 4 bulan sebelum ini sudah berapa 5 juta pengunjung telah datang di Sarinah," tutur Jokowi.
Megawati Kunjungi Sarinah Sebelum Diresmikan
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri mengungkap alasannya datang ke Pusat Perbelanjaan Sarinah, Jakarta Pusat. Ia ingin melihat hasil renovasi Mal Sarinah sebelum diresmikan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Hal itu diungkap Presiden ke-5 RI itu usai berkeliling bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir melihat pameran dan seni relief yang tersimpan di Gedung Sarinah, Jakarta Pusat Senin (13/6/2022) siang.
"Jadi saya bilang kepada Pak Erik, lebih baik saya melihat sebelum nanti diresmikan oleh Pak Jokowi, bulan Juli," kata Megawati.
Ungkapan itu disampaikan Megawati, usai diberitahu renovasi Sarinah sudah rampung sejak April lalu. Mal yang peletakan batu pertamanya dilakukan Presiden Soekarno pada 17 Agustus 1962 silam ini, akhirnya dilakukan renovasi.
"Jadi Pak Erick itu sudah dari 1,5 bulan ingin menunjukkan kepada saya kalau Sarinah itu telah selesai renovasinya," katanya.
Selama kunjungan, Megawati menyampaikan apresiasi terhadap hasil renovasi Mal Sarinah yang dikelola BUMN ini. Termasuk dipajangnya kembali relief yang telah lama disimpan sejak orde baru.
"Jadi tadi setelah ditunjukkan beberapa floor yang menurut saya sangat bagus, sangat indah, karena di situ setiap floor mempunyai makna-makna tersendiri," katanya.
"Terutama mengenai dipasangnya kembali seni relief yang ternyata setelah Bung Karno tidak jadi presiden lagi, relief itu sepertinya tanda kutip 'disembunyikan'. Tapi akhirnya Alhamdulillah dapat dikembalikan," ujarnya.
Advertisement
Dipugar
Dinas Kebudayaan (Disbud) DKI Jakarta memberikan rekomendasi pemugaran transformasi Gedung Sarinah, Jakarta Pusat. Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Iwan Henry Wardhana menyebutkan surat rekomendasi pemugaran merupakan bagian dari upaya perlindungan yang DKI Jakarta lakukan terhadap Bangunan Cagar Budaya Jakarta.
"Gedung Sarinah memiliki latar belakang sejarah yang tidak boleh terlupakan dalam sejarah perkembangan kota di Jakarta. Di dalam Sarinah nanti, masyarakat akan menikmatinya bukan hanya sekadar belanja, tapi juga unsur kepariwisataan, sejarah, serta kekayaan budaya Nusantara,” terang Iwan pada wartawan, Jumat (10/9/202).
Dalam memberikan rekomendasi, Disbud Provinsi DKI Jakarta meminta pertimbangan dari Tim Sidang Pemugaran (TSP).
“Tim (TSP) beranggotakan ahli pelestarian dari berbagai disiplin ilmu, hingga kemudian diterbitkan surat rekomendasi pemugaran,” katanya.
Gedung Sarinah diketahui merupakan bangunan tinggi atau bangunan pencakar langit pertama di Jakarta, serta bangunan campuran modern yang terdiri dari 1 lantai basement dan 14 lantai. Bangunan ini memiliki arsitektur gaya internasional dengan ciri utama terdapat menara yang berada di bagian belakang plaza.