Kepala Otorita Sebut IKN Akan Gunakan Sistem Transportasi Cerdas Berteknologi Mutakhir

Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono mengungkapkan bahwa sistem transportasi cerdas atau Intelligent Transportation System (ITS) akan dikembangkan di IKN.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 15 Jul 2022, 10:02 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2022, 10:01 WIB
Presiden Jokowi meninjau pembangunan dasar yang sudah dimulai di Ibu Kota Nusantara (IKN) didampingi para menteri dan Ketua DPR Puan Maharani
Presiden Jokowi meninjau pembangunan dasar yang sudah dimulai di Ibu Kota Nusantara (IKN) didampingi para menteri dan Ketua DPR Puan Maharani. (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono mengungkapkan bahwa sistem transportasi cerdas atau Intelligent Transportation System (ITS) akan dikembangkan di IKN. Menurut dia, transportasi cerdas di IKN akan menggunakan teknologi mutakhir.

"Saya berharap ITS dapat menjadi sistem yang implementable dan doable serta mampu menjawab tantangan di masa depan IKN dengan mengadaptasi teknologi mutakhir, internet of things, kecerdasan buatan, dan teknologi robotik," jelas Bambang dikutip dari siaran persnya, Jumat (15/7/2022).

Dia menyampaikan dalam pengembangan ITS di IKN perlu memperhatikan tiga hal. Pertama, integrasi ITS dengan rencana induk transportasi berkelanjutan di Nusantara.

Kedua, sistem yang dikembangkan ITS harus mampu menjawab tantangan ke depan secara dinamis untuk mengantisipasi masa depan teknologi transportasi. Ketiga, teknologi yang dikembangkan harus sesuai dengan kapasitas institusi yang akan menjalankannya.

"Jangan sampai terjadi ketergantungan kepada satu ahli atau perusahaan tertentu. Transfer teknologi harus menjadi bagian dari capacity building, dan pelaksanaannya harus melibatkan institusi lokal utamanya kampus akademis yang diharapkan bisa mengembangkan lebih lanjut teknologi yang ada," jelas dia.

Bambang juga menyampaikan bahwa adaptasi sistem transportasi cerdas harus layak secara teknis. Selain itu, kata dia, harus dapat diterima secara sosial, layak secara ekonomi dan finansial, dan berkelanjutan secara lingkungan.

Adapun dalam rencana induk, angkutan umum akan menjadi tulang punggung mobilitas IKN. Di dalamnya terdapat empat koridor transportasi yakni koridor regional, koridor primer, koridor sekunder, dan tersier.

Untuk koridor regional menggunakan kereta regional dan juga tol. Kemudian, koridor primer dengan kereta dalam kota.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tak Semua Teknologi Cerdas Bisa Diadopsi

Sementara itu, koridor sekunder menggunakan Bus Rapid Transit (BRT) listrik. Selanjutnya, koridor tersiermenggunakan kendaraan listrik otonom (Autonomous EV), sepeda, dan bus feeder.

Pemimpin Tim Penyusun Rencana Induk sistem transportasi cerdas di IKN Resdiansyah mengungkapkan bahwa pihaknya sudah mengajukan delapan sistem ITS untuk IKN.

Mulai dari, Advanced Traffic Management Systems (ATMS), Advanced Public Transportation System (APTS), Incident Management System (IMS), Electronic Payment System (APS).

Lalu, Advanced Traveller Information System (ATIS), Advanced Parking Management System (APMS), Commercial Vehicle Operation System (CVOS), dan Autonomous Driving System (ADS).

Kendati begitu, kata dia, tidak semua teknologi transportasi cerdas yang diajukan bisa diadopsi sepenuhnya di IKN. Pasalnya, ada beberapa hambatan dalam penerapan ITS mulai dari kondisi geografis, perencanaan infrastruktur, hingga sumber daya manusia dan perubahan perilaku mengemudi.

"Tantangannya tidak mudah tetapi tidak ada yang sulit, ini hanya menjadi tantangan yang cukup serius terutama sumber daya manusianya," ungkap Resdiansyah.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya