Liputan6.com, Jakarta - Jadi salah satu proyek milik swasta perdana di Ibu Kota Nusantara (IKN), Swissotel Nusantara atau Hotel Nusantara jadi salah satu tempat di calon ibu kota baru yang telah beroperasi secara penuh.
Bahkan, hotel yang berada di bawah payung Konsorsium Nusantara (pimpinan Agung Sedayu Group milik Aguan) tersebut telah mengantongi keuntungan di atas target. Â
Advertisement
Baca Juga
General Manager Swissotel Nusantara Chrestian Pesik menceritakan, tingkat penghunian kamar (TPK) Hotel Nusantara sejauh ini masih bergantung pada kunjungan pemerintah ke IKN. Namun, pihak manajemen hotel tak ingin hanya terpaku pada political direction.
Advertisement
"Jadi sekarang kita sudah mulai merambah ke orang-orang di Kalimantan yang ingin staycation. Mereka bisa ke sini. Kita bikin begitu banyak promo-promo yang sudah kita lakukan. Salah satu contohnya, bagi mereka orang Kalimantan yang punya KTP Kalimantan, bisa menginap di sini, di weekend, dengan harga yang spesial," ungkapnya saat Liputan6.com berkesempatan mengunjungi Swissotel Nusantara di IKN, Kalimantan Timur, dikutip Kamis (2/1/2025).
"Kita sudah mulai banyak tamu-tamu dari Samarinda, Balikpapan, bahkan ada yang datang jauh-jauh dari Berau. Sudah mulai tinggal di sini," dia menambahkan.Â
Dengan inovasi tersebut, Chrestian mengklaim keuntungan Hotel Nusantara sejauh beroperasi cukup bagus, sedikit di atas target yang telah ditetapkan. Menurut dia, capaian itu didapat lantaran Swissotel Nusantara jadi satu-satunya hotel bintang 5 yang ada di sekitar kawasan IKN dan Kabupaten Penajem Paser Utara.
"Lebih sedikit dari tercapai, lebih sedikit dari yang sudah kita inginkan. Dari segi keuntungan, saya bilang cukup baik. Year to date result-nya cukup baik. Saya kasih kisi-kisi sedikit ya, total kamar ini 191, year to date kita di angka 25 persen," terangnya.Â
Â
Nilai Keuntungan
Nilai keuntungan itu didapat dari hasil menyewakan tempat menginap yang terdiri dari total enam tipe kamar berjumlah 191 unit. Antara lain, premier twin sebanyak 61 unit, premier king 102 unit, junior suite 14 unit, executive suite 12 unit, disable room 1 unit, dan president suite 1 unit.
Untuk kelas premiere twin dihargai sekitar Rp 3,1-3,2 juta net per malam (sudah termasuk pajak dan services). Sementara untuk premiere king ditawarkan di angka Rp 3,4-3,5 juta per malam. Lalu, kelas suite di kisaran Rp 4,5-4,6 juta per malam, dan termahal presidential suite seharga Rp 30-50 juta, tergantung okupansi.Â
"Tahun baru kita sudah mulai banyak yang booking di sini. Kebetulan kita paketnya yang stay 2 malam. Jadi stay tanggal 30 Desember 2024, check out-nya tanggal 1 Januari 2025. Sudah banyak yang booking di sini," papar Chrestian.Â
Â
Advertisement
Siap-Siap Pindahan ASN, Otorita IKN Tambah Proyek Rumah Baru pada 2025
Sebelumnya, proses pemindahan aparatur sipil negara (ASN) atau PNS ke Ibu Kota Nusantara (IKN) dijadwalkan akan dimulai pada 2025. Rencana ini selaras dengan dua milestone besar pembangunan infrastruktur di IKN, yakni pada 2025 dan 2028.Â
Demi mempersiapkan proses pemindahan ASN ke IKN, Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono mengatakan, akan ada sejumlah proyek pembangunan rumah baru di IKN. Itu bakal diinisiasi oleh sejumlah pengembang seperti PT Intiland Development Tbk dan PT Nindya Karya (Persero) mulai 2025.Â
"Pembangunan hunian pasti akan kita tambah lagi. Untuk tahun depan ini, KPBU (Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha) dari Intiland ada 109 rumah tapak. Dari Nindya Karya ada 8 tower lagi," terang Basuki dalam lawatannya ke Kantor Kementerian ATR/BPN, Jakarta, Selasa (31/12/2024).
Tak hanya untuk para ASN di kementerian pusat, Otorita IKN juga menyiapkan hunian bagi para pegawai di lembaga eksekutif dan yudikatif yang bakal ikut berpindah, semisal Mahkamah Agung (MA) hingga DPR/MPR RI.
"Kemudian untuk yang yudikatif dan legislatif harus kita siapkan. Yudikatif dan legislatif kita perkirakan 900-1.000 orang. Saya harus siapkan itu," kata Basuki.Â
Â
Â
Tambahan Rumah Tapak Menteri
Kendati begitu, Basuki belum bisa mengestimasi secara pasti, akan ada beberapa banyak nantinya ASN maupun pekerja yang hijrah dari Jakarta ke IKN.Â
Tak hanya untuk pekerja tingkat pegawai, Otorita IKN pun tengah mempersiapkan adanya tambahan rumah tapak menteri. Seperti diketahui, jumlah kabinet di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto saat ini membengkak, dari sebelumnya 34 kementerian menjadi 48 kementerian.Â
Basuki mengutarakan, pihaknya telah menyiapkan lahan untuk membangun rumah tapak menteri yang baru. Meskipun secara lokasi itu nantinya tidak akan berada di kompleks yang sama dengan rumah menteri yang sudah terbangun.Â
"Kalau tanahnya pasti ada. Cuman berapa yang akan kita bangun nanti saya koordinasikan dengan PU dan Perumahan. (Di tempat yang sama?) Enggak, pasti yang di lain. Kan sudah penuh di situ," pungkas Basuki.Â
Advertisement