Liputan6.com, Jakarta Swissotel Nusantara atau Hotel Nusantara diklaim telah melampaui target keuntungan bisnis sejak beroperasi di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Agustus 2024 silam. Ke depan, pihak manajemen hotel berupaya membuka ceruk pasar lebih besar, guna mendapat cuan lebih tinggi.
Meskipun saat ini, General Manager Swissotel Nusantara Chrestian Pesik mengatakan, tingkat penghunian kamar (TPK) di Hotel Nusantara masih didominasi oleh aparat pemerintah yang bertugas ke IKN.
Baca Juga
"Kalau ngomongin target, sekarang ini target kita adalah government. Yang mengisi hotel kita kebanyakan dari government market. Yang kedua diikuti dengan corporate, group dan lain sebagainya," jelasnya kala Liputan6.com menyambangi Swissotel Nusantara di IKN, Kalimantan Timur, dikutip Kamis (2/1/2025).
Namun di tahun ini, pihak manajemen hotel menetapkan target agar prosentase tamu yang bermalam di Swissotel Nusantara bisa rata dari semua kelompok, termasuk para investor asing. Sehingga pendapatan yang dikantongi bisa sesuai dengan spending yang bakal dikeluarkan.
Advertisement
"Yang kita inginkan di tahun 2025 adalah, semua market niche yang kita inginkan, termasuk FDI (foreign direct investment), tamu, ritel yang ingin berkunjung dan berlibur di IKN, semuanya sama rata," kata Chrestian.
"Jadi semua market niche-nya pingin semua sama rata. Jadi tidak menggantungkan hanya kepada government. Jadi market niche lain juga harus ada. Itu target kita di tahun 2025. Jadi kalau secara helicopter view, saya ingin tahun 2025 sepanjang tahun hotel ini terisi 70-80 persen," bebernya.
Staycation di IKN
Chrestian menambahkan, pihaknya juga mulai merambah para wisatawan yang ingin melakukan staycation di IKN. Khususnya masyarakat dengan KTP Kalimantan, yang ditawarkan harga promo untuk bermalam pada akhir pekan (weekend).
"Kita bikin begitu banyak promo-promo yang sudah kita lakukan. Salah satu contohnya, bagi mereka orang Kalimantan yang punya KTP Kalimantan, bisa menginap di sini, di weekend, dengan harga yang spesial. Kita sudah mulai banyak tamu-tamu dari Samarinda, Balikpapan, bahkan ada yang datang jauh-jauh dari Berau. Sudah mulai tinggal di sini," tuturnya.
Sudah Beroperasi Agustus 2024, Hotel Nusantara dan RS Hermina Menanti ASN Pindah ke IKN
Proses pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) masih terus berjalan. Dengan fokus utama menyelesaikan gedung eksekutif, yudikatif dan legislatif, agar pemindahan aparatur sipil negara (ASN) ke IKN bisa dimulai bertahap per 2025 ini.
Seperti diketahui, target pemindahan pemerintah dan aparatnya mundur dari rencana sebelumnya, pada 2024. Meskipun begitu, setidaknya ada dua gedung milik swasta yang telah rampung dan beroperasi sejak tahun lalu, yakni Swissotel Nusantara atau Hotel Nusantara, dan Rumah Sakit Hermina Nusantara.
Keduanya merupakan dua proyek milik swasta yang masuk pada tahap awal pembangunan IKN pada 2023 silam. Adapun Hotel Nusantara jadi pionir pembangunan proyek swasta di IKN, dengan proses peletakan batu pertama (groundbreaking) pada September 2023 silam, disusul RS Hermina Nusantara pada bulan berikutnya.
Selain telah beroperasi penuh, General Manager Swissotel Nusantara Chrestian Pesik mengungkapkan, Hotel Nusantara terus berbenah untuk menyediakan fasilitas tambahan lain untuk para tamu.
"Secara menyeluruh hotel ini telah beroperasi. Kamar semua sudah dibuka, totalnya ada 191 kamar. Kemudian ada satu outlet dari mitra kita, namanya Nusa Restaurant. Kemudian nanti ada pool bar dengan spa, (rampung) akhir bulan atau kuartal pertama 2025," jelasnya saat Liputan6.com berkesempatan mengunjungi langsung Swissotel Nusantara di IKN, Kalimantan Timur, dikutip Kamis (2/1/2025).
Â
Advertisement
Kawasan Terpadu
Hotel Nusantara jadi bagian dari proyek kawasan terpadu besutan Konsorsium Nusantara pimpinan Agung Sedayu Group, yang telah dilakukan groundbreaking pada 21 September 2023, dan mulai beroperasi Agustus 2024.
Nilai investasi untuk kawasan terpadu itu mencapai Rp 20 triliun. Khusus Hotel Nusantara, itu dibangun dengan luas 20.164 meter persegi dan tinggi bangunan mencapai 43,10 meter. Gedungnya memiliki sembilan lantai dengan enam tipe kamar, yang totalnya berjumlah 191 unit.
Inisiasi pembangunannya dilakukan dalam groundbreaking tahap pertama pada September 2023, yang punya total nilai investasi Rp 23,1 triliun.
Selain Konsorsium Nusantara, investor lain yang masuk di tahap pertama pun terdiri dari RS Abdi Waluyo, PSSI, dan Yayasan Innonpark.
Â