Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Karya (Persero) Tbk menargetkan Jembatan Dirgahayu yang berada di Jalan Tol IKN Segmen Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang selesai dibangun pada akhir 2024. Namun, hingga saat ini Jembatan Dirgahayu Tol IKN belum rampung dibangun.
Adapun Jalan Tol IKN Segmen Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang sudah beroperasi secara fungsional pada 17 Agustus 2024, demi mendukung perhelatan upacara Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) perdana di IKN. Hanya saja usai upacara, jalan tersebut kembali ditutup dan dilanjutkan pembangunannya.
Advertisement
Baca Juga
Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita mengatakan, pengerjaan Jembatan Dirgahayu sepanjang 340 meter kini dalam proses pemasangan pelengkung dan bracing.
Advertisement
"Untuk pengerjaan box baja pelengkungnya sudah selesai. Maka tinggal penyelesaian pemasangan hanger (kabel penggantung)," ujar Ermy, Selasa (31/12/2024).
Pengerjaan proyek ini dikerjakan melalui skema Kerja Sama Operasi (KSO) antara Waskita-Nidya-Modern, dengan total nilai kontrak sebesar Rp 2,42 triliun.
Dalam pembangunan jembatan ini, lanjut Ermy, perseroan mengutamakan kekuatan sekaligus keamanannya. Maka jembatan bertipe pelengkung tersebut memiliki struktur pondasi dalam atau bore pile. Lalu pelengkung bawahnya menggunakan beton bertulang.
Seperti namanya, Jembatan Dirgahayu didesain sesuai Hari Ulang Tahun (HUT) Indonesia. Di antaranya dilengkapi dengan 17 lampu pada median jembatannya.
"Jumlah itu disamakan dengan hari kemerdekaan Indonesia. Lalu brancing pelengkung atas berjumlah delapan disesuaikan dengan Agustus yang merupakan bulan kedelapan. Kemudian jumlah hanger yang terpasang di sisi jembatan berjumlah 45, sesuai tahun kemerdekaan," terang Ermy.
Realisasi Pembangunan Jalan Tol
Secara keseluruhan, realisasi pembangunan Jalan Tol Seksi 5A Simpang Tempadung-Pulau Balang sudah menembus 99,22 persen. Ermy menegaskan, Waskita berkomitmen terus mempercepat pengerjaan proyek pemerintah itu agar selesai sesuai target.
"Jalan Tol IKN Segmen Simpang Tempadung-Pulau Balang bermanfaat sebagai akses untuk mempercepat perjalanan dari Balikpapan menuju Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP). Jalan ini juga menghubungkan Kota Balikpapan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara," paparnya.
Jalan tol itu pun dapat mempersingkat waktu tempuh perjalanan antara IKN dan Balikpapan. Ermy meyakini itu bakal memudahkan mobilitas masyarakat sekaligus mempercepat pengiriman logistik.
"Melalui Jalan Tol IKN Simpang Tempadung-Pulau Balang, dari Balikpapan ke kawasan IKN hanya butuh waktu satu jam. Sebelumnya bisa mencapai tiga jam," ungkap dia.
Dalam proses pembangunannya, Waskita melakukan sejumlah inovasi agar pekerjaan menjadi lebih efisien. Di antaranya ,mengembangkan Sistem Penakar Hujan Otomatis, sehingga curah hujan bisa diukur dengan mempertimbangkan berbagai faktor keselamatan.
Advertisement
Intelligent Compaction
Tim proyek turut mengoptimalisasi pengambilan data fotogrametri dengan drone Post Processing Kinematic (PPK) DJI Mavic 3E. PPK merupakan metode pengamatan dalam Global Navigation Satelite System (GNSS) base station, yang memungkinkan titik dan alatnya bergerak sesuai dengan area pengukuran.
"PPK tidak memerlukan koneksi radio real time ke pesawat dari base station. Dengan begitu penyimpanan data lebih cepat dan mudah," sambung dia.
Inovasi lainnya, dengan menggunakan konsep Intelligent Compaction (IC) untuk proses pemadatan dasar tanah.
"Melalui konsep tersebut, bisa didapat data dari seluruh luas area yang dipadatkan sesuai rencana pada Building Information Modelling (BIM)," pungkasnya.