Ma’ruf Amin Dorong Fatayat NU Mainkan Peran Strategis dalam Majukan Perempuan Indonesia

Wakil Presiden (Wapres), Ma’ruf Amin, menyatakan, Fatayat NU sebagai organisasi yang menjadi wadah perempuan muslim (muslimat), perlu untuk memainkan peran strategis dalam memajukan perempuan Indonesia. Sebab, masih banyak pekerjaan rumah untuk memajukan perempuan Indonesia

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 16 Jul 2022, 03:25 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2022, 03:25 WIB
Wakil Presiden Ma'ruf Amin
Wakil Presiden Ma'ruf Amin di acara Peringatan Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-91, di Jakarta Concert Hall, Senin (28/10) malam (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres), Ma’ruf Amin, menyatakan, Fatayat NU sebagai organisasi yang menjadi wadah perempuan muslim (muslimat), perlu untuk memainkan peran strategis dalam memajukan perempuan Indonesia. Sebab, masih banyak pekerjaan rumah untuk memajukan perempuan Indonesia

“Masih dibutuhkan kerja lebih keras untuk terus memajukan perempuan-perempuan Indonesia. Dalam hal ini, langkah-langkah strategis dari Fatayat Nahdlatul Ulama sangat diharapkan dan sangat dinantikan,” kata Ma’ruf Amin saat membuka secara virtual Kongres XVI Fatayat Nahdlatul Ulama (NU), Jumat (15/07/2022).

Menurut Ma’ruf, langkah strategis untuk memperkuat pemberdayaan perempuan tersebut dapat diwujudkan melalui partisipasi aktif dalam agenda keketuaan G20 Indonesia pada 2022.

Adapun isu prioritas yang diangkat melalui Women20, adalah diskriminasi dan kesetaraan perempuan, inklusi ekonomi untuk pemberdayaan perempuan, peningkatan perempuan perdesaan dan penyandang disabilitas, serta peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak.

“Saya mendorong Fatayat NU untuk turut ambil bagian dalam menyukseskan agenda Presidensi G20 Indonesia yang terkait dengan isu-isu pemberdayaan perempuan,” ujarnya.

Ma’ruf mengajak anggota Fatayat NU mengoptimalkan peluang mempertinggi daya tahan di tengah perkembangan zaman, sehingga seluruh umat Islam di Indonesia mampu bangkit dan sejahtera bersama, terutama pascapandemi Covid-19.

“Saya juga berharap seluruh anggota Fatayat NU terus memanfaatkan segala peluang dan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan dan daya saing dalam menghadapi tantangan kemajuan zaman yang kerap berubah demi keluarga, masyarakat, dan bangsa,” ujar Ma’ruf Amin.

Apresiasi

Pada kesempatan yang sama, Ma’ruf mengapresiasi Fatayat NU yang telah menjalankan kiprahnya sebagai salah satu organisasi perempuan Islam di Indonesia selama puluhan tahun.

“Pada kesempatan kali ini, saya ingin menyampaikan apresiasi atas kiprah para kader wanita muda yang tergabung dalam Fatayat NU sejak tahun 1950-an, berbagai karya sosial penuh keikhlasan sebagai bentuk pengabdian kepada organisasi, masyarakat, dan negara,” tuturnya.

Menutup sambutannya, Ma’ruf meminta agar kongres kali ini dapat makin meneguhkan kiprah Fatayat NU dalam memajukan perempuan Indonesia.

“Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim saya membuka secara resmi Kongres XVI Fatayat Nahdlatul Ulama,” pungkasnya.

Sangat Berperan

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyampaikan organisasi perempuan sangat berperan dalam pembangunan bangsa, khususnya melalui kehadiran Fatayat NU ini. Menurutnya, hal tersebut menjadi pilar stabilitas, menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Peran keluarga besar Fatayat NU sangat menentukan dalam menciptakan kerukunan dan perdamaian di republik kita. Kita bersyukur punya NU yang begitu besar dan begitu berpengaruh dan dipimpin oleh pemimpin-pemimpin yang penuh kearifan, penuh pengertian terhadap agama Islam yang benar dan yang bisa memberi perdamaian, kita bersyukur. Nahdlatul Ulama kita yakini adalah pilar stabilitas di Republik Indonesia ini,” terang Prabowo.

Infografis Waspada Covid-19 Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 Terdeteksi di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Waspada Covid-19 Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 Terdeteksi di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya