Jokowi Dapat Bocoran dari PBB hingga IMF: Tahun Depan Dunia Akan Gelap

Presiden Jokowi mengatakan tahun ini dunia menghadapi situasi yang sulit. Bahkan, kata dia, semua negara akan menghadapi situasi yang semakin sulit dan gelap pada 2023. Berikut selengkapnya.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 05 Agu 2022, 20:13 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2022, 13:19 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat Sidang Kabinet Pengarahan Presiden dan APBN 2022 di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu, 17 November 2021. (Dok Sekretariat Kabinet RI)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan tahun ini dunia menghadapi situasi yang sulit. Bahkan, kata dia, semua negara akan menghadapi situasi yang semakin sulit pada 2023 akibat krisis ekonomi, pangan, dan energi.

Dia mengatakan dirinya mendapat bisikan tersebut saat berbincang dengan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Lembaga Dana Moneter Internasional (IMF), dan Kepala Negara G7 terkait kondisi dunia pada 2023. Menurut dia,

"Beliau-beliau menyampaikan 'Presiden Jokowi, tahun ini kita akan sangat sulit'. Terus kemudian seperti apa? Tahun depan akan gelap. Ini bukan Indonesia, ini dunia. Hati-hati, jangan bukan Indonesia, yang saya bicarakan tadi dunia," kata Jokowi saat menghadiri Silaturahmi Nasional Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD) di Sentul Bogor Jawa Barat, Jumat (5/8/2022).

Berdasarkan prediksi PBB, IMF, dan Bank Dunia, kata Jokowi, akan ada 66 negara yang ekonominya akan ambruk. Tak hanya itu, dia menyebut sebanyak 320 juta penduduk dunia sudah mengalami kelaparan akut.

"Sekarang sudah mulai satu per satu (negara ambruk). Angkanya adalah 9 lebih dulu, kemudian 25, kemudian 42, mereka detail mengkalkulasi. Apa yang dikhawatirkan betul-betul kita lihat dan sekarang ini 320 juta orang di dunia sudah berada pada posisi menderita kelaparan akut. Ini saya sampaikan apa adanya," jelasnya.

Menurut dia, pertumbuhan ekonomi di sejumlah negara seperti Singapura, Eropa, Australia, hingga Amerika anjlok. Kondisi ini akhirnya menyebabkan inflasi dan membuat harga barang menjadi naik.

"Pertumbuhan ekonomi turun tapi inflasi naik, harga-harga semua naik. Ini kondisi yang sangat boleh saya sampaikan dunia pada kondsi yang mengerikan," ujar Jokowi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Inflasi AS Diprediksi Capai 9,1 Persen

Indeks harga konsumen Amerika Serikat
Pelanggan menelusuri kios makanan di dalam Grand Central Market di pusat kota Los Angeles, California, Jumat (11/3/2022). Laju inflasi Amerika Serikat (AS) pada Februari 2022 melonjak ke level tertinggi dalam 40 tahun. Ini didorong naiknya harga bensin, makanan dan perumahan. (Patrick T. FALLON/AFP)

Dia menuturkan inflasi di Amerika mencapai angka 9,1 persen sehingga harga bensin naik dua kali lipat. Jokowi mengatakan pemerintah berusaha mengendalikan harga bensin dengan mengeluarkan anggaran subsidi mencapai Rp502 triliun.

"Tidak ada negara berani memberikan subsidi sebesar yang dilakukan Indonesia," pungkas Jokowi.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik
Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya