NIB Mulai Dibagikan, Jokowi Ingatkan Lakukan Kredit dengan Perhitungan Cermat

Jokowi mendorong masyarakat bisa memanfaatkan NIB melalui KUR

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 31 Agu 2022, 10:51 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2022, 10:51 WIB
Kunker Jokowi.
Presiden memastikan agar bantuan tersebut dapat memperkuat daya beli masyarakat.

 

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah memberikan nomor induk berusaha atau NIB kepada para pedagang di pasar Kota Jayapura, Papua. Menurut Jokowi, kepemilikan NIB penting bagi kelompok yang berusaha, sebab saat ini 61 persen perputaran ekonomi ditopang oleh kelompok pengusaha, khususnya mereka yang bergerak di usaha mikro kecil menengah (UMKM).

"Kontribusi UMKM kita yang berjumlah kurang lebih 64 juta lebih sedikit, tetapi tadi Pak Menteri Investasi menyampaikan yang memiliki NIB, yang telah dorong oleh Kementerian investasi baru 1,8 juta. Artinya yang lain belum NIB, belum memiliki NIB. Oleh sebab itu bapak ibu beruntung telah memiliki NIB," kata Jokowi saat membagikan NIB kepada kelompok pengusaha di Jayapura, Rabu (31/8/2022).

Jokowi lalu menjelaskan, pentingnya memiliki NIB kepada kelompok pengusaha. Sebab, NIB menjadikan mereka yang berusaha sebagai badan yang resmi atau formal atau memiliki izin untuk berusaha.

"Terus kalau sudah pegang ini untuk apa? Bapak Ibu bisa akses permodalan ke bank, minta yang namanya KUR atau kredit usaha rakyat," jelas Jokowi.

Jokowi mendorong, bagi pengusaha yang membutuhkan modal untuk bisa segera memanfaatkan NIB melalui KUR. Namun kepala negara mewanti, agar tak sembarang melakukan kredit KUR tanpa melakukan perhitungan yang matang.

"Saya titip hati-hati yang namanya pinjam ke bank itu hati-hati harus dikalkulasi, harus dihitung yang detil jangan sampai keliru ngitung. Itu bukan duit bapak ibu, semuanya itu duitnya bank yang harus dikembalikan, harus dicicil, harus diangsur setiap bulannya. kalau ngitung kira-kira nggak masuk nggak usah pinjam," Jokowi menandasi.

Nekat Jual Beli NIB Seharga Rp 500 Ribu, Siap-Siap Masuk Bui

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia
Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia Pemberian Nomor Induk Berusaha (NIB) Pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) Perseorangan, di Jakarta, Rabu (13/7/2022). Dia mengatakan para konglomerat harus turut serta mengurus Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia

Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia mendapat laporan adanya pihak yang menjual-belikan Nomor Induk Berusaha (NIB) kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Setiap NIB dijual dengan harga Rp 500 ribu

Menanggapi hal tersebut Bahlil akan mempolisikan pelaku tersebut. Sebab proses pengurusan izin melalui sistem one single submission (OSS) tidak dipungut biaya sepeser pun alias gratis.

"Saya tidak pernah izinkan itu, OSS itu memangkas mata rantai cara-cara seperti ini. Ini bandit-bandit yang harus kita selesaikan," kata Bahlil dalam konferensi pers di Yogyakarta, Selasa 23 Agustus 2022.

Bahlil menjelaskan, seharusnya praktik jual-beli NIB itu tidak mungkin dilakukan. Alasannya, setiap orang yang mau mengakses OSS harus memiliki nomor registrasi baik secara perusahaan maupun perorangan.

"Sebelum masuk NIB ini ada kode perusahaan atau perorangan, tidak mungkin dijual-belikan. Kalau ada, saya penjarakan," ungkapnya.

Sehingga akses menuju NIB tidak bisa diwakili orang lain. Sebagaimana dulu dalam melakukan pengajuan izin harus menggunakan konsultan. Kini jasa konsultan sudah tidak bisa mengurus izin berusaha.

"Kalau dulu pakai konsultan-konsultan, sekarang enggak bisa," kata dia.

Sistem OSS kata Bahlil sengaja dirancang untuk memangkas mata rantai pengurusan izin yang berlarut-larut. OSS telah dibuat dengan memberikan transparansi, kecepatan dan kemudahan.

"Jangan ada lagi orang yang kaya gitu, semua bisa buat dengan online. Orang tidak perlu langsung ketemu gubernur atau kepala daerah buat dapat izin. Buat UMKM ini semua gratis," kata dia.

Jokowi Berpesan UMK Tak Asal Utang ke Bank

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaksanakan kegiatan pemberian Nomor Induk Berusaha (NIB) ke 550 pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) perseorangan dari kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah, Rabu (6/7/2022).
Kementerian Investasi/BKPM melaksanakan kegiatan pemberian Nomor Induk Berusaha (NIB) ke 550 pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) perseorangan dari di Jawa Tengah.

Presiden Jokowi mengingatkan kepada pelaku usaha agar tidak asal mengajukan pinjaman ke perbankan. Sebelum meminjam harus dikalkulasi terlebih dahulu, mampu bayar atau tidak.

Hal itu disampaikan dalam kegiatan Pemberian Nomor Induk Berusaha (NIB) Pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) Perseorangan, di Jakarta, Rabu 13 Juli 2022.

Jokowi menjelaskan, sejak kehadiran sistem perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik melalui Online Single Submission (OSS). Pelaku usaha khususnya Usaha Mikro Kecil (UMK) menjadi mudah mendapatkan pembiayaan melalui perbankan, karena telah memiliki Nomor Izin Berusaha (NIB).

Jokowi menegaskan, NIB ini merupakan kunci dalam berusaha. Memiliki NIB itu sudah menjadi keharusan yang dimiliki pelaku usaha terutama Mikro Kecil.

“Jadi, kalau sudah pegang ini (NIB) dan peluang usahanya ada peluang pasarnya ada segera Bapak Ibu semuanya berbondong-bondong ke BRI atau ke bank bank lain yang menyalurkan kredit KUR bunganya, karena ini dana PEN kemarin mumpung bunganya masih 3 persen per tahun,” kata Jokowi.

Kendati begitu, Jokowi mengingatkan pelaku usaha agar berhati-hati saat mengajukan pinjaman ke perbankan. Jangan sampai tergiur ambil pinjaman dengan nominal yang besar, namun tidak mampu membayar angsuran.

“Tapi kalau pinjam kredit ke bank itu juga hati-hati dihitung dikalkulasi jangan asal ngambil ada peluang dapat Rp 200 juta, Rp 100 juta untuk beli mobil. Saya jamin gak bisa mengembalikan saya jamin nggak akan mungkin bisa dikembalikan,” ujarnya.

Disisi lain, penyaluran kredit ke segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM ) yang tumbuh 16,9 persen year on year (yoy) sudah mencapai Rp 1.195,4 triliun pada April 2022.

“Dan untuk KUR nya kita anggarkan ini Rp 373 triliun tahun ini, tapi yang realisasi baru separuhnya 49 persen. Jadi, ini masih ada peluang karena baru 49 persen KUR yang disalurkan, masih ada Rp 185 triliun yang masih ada di bank segera ini bisa digunakan tetapi sekali lagi kalau mau pinjam dihitung dikalkulasi dulu,” pungkasnya.  

Infografis 3 Bansos untuk Hadapi Harga BBM Naik. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 3 Bansos untuk Hadapi Harga BBM Naik. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya