8 Fakta Terkait Kemunculan Hacker Bjorka yang Bocorkan Data Penting Indonesia

Belum lama ini, peretas atau akun hacker Bjorka di sosial media (sosmed) Twitter cukup menyita perhatian publik.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 12 Sep 2022, 13:34 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2022, 13:30 WIB
Ilustrasi Hacker Bjorka
Ilustrasi Hacker Bjorka. Dok: Twitter

Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini, peretas atau akun hacker Bjorka di sosial media (sosmed) Twitter cukup menyita perhatian publik.

Bagaimana tidak, di awal kemunculannya, Bjorka memberikan pesan menohok kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Republik Indonesia.

"MY MESSAGE TO INDONESIAN GOVERNMENT: STOP BEING AN IDIOT (Pesan saya ke pemerintah Indonesia: Berhenti menjadi idiot)," tulis Bjorka dalam huruf kapital, seperti dikutip, Rabu 7 September 2022.

Pernyataan tersebut disampaikan menanggapi permintaan Kemenkominfo kepada hacker Bjorka, untuk tidak melakukan peretasan.

Dalam unggahan tersebut, hacker Bjorka juga menampilkan tangkapan layar judul berita yang sudah diubah ke dalam Bahasa Inggris dari sebuah media online nasional.

Tak berhenti sampai disitu, hacker Bjorka bahkan mengancam Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"The next leak come from the president of Indonesia. (Kebocoran selanjutkan akan datang dari presiden Indonesia,)," tulis Bjorka melalui akun Twitter @bjorkanism.

Kemudian, berukuran 189MB, ada sekitar 679.180 data berisikan dokumen kepresidenan dimana beberapa diantaranya termasuk surat dari Badan Intelijen Negara (BIN) yang diunggah hacker Bjorka.

"Contains letter transactions from 2019 - 2021 as well as documents sent to the President including a collection of letters sent by the State Intelligence Agency (Badan Intelijen Negara) which are labeled as secret. (Berisi transaksi surat dari tahun 2019-2021 serta dokumen yang dikirimkan kepada Presiden termasuk kumpulan surat yang dikirim oleh Badan Intelijen Negara yang diberi label rahasia)," ucap Bjorka.

Namun, tak lama usai menggemparkan netizen, akun Twitter Bjorka tidak berumur lama karena hingga tulisan yang dipublish akun tersebut sudah hilang dari platform.

Saat Liputan6.com melakukan pencarian akun @bjorkanism, yang ditampilkan hanyalah laman bertulisan "Account Suspended" atau "Akun Ditangguhkan" karena akun ini telah melanggar aturan.

Berikut sederet fakta terkait kemunculan hacker Bjorka yang menyita perhatian publik atau netizen Indonesia dihimpun Liputan6.com:

 

1. Beri Pesan Menohok pada Kemenkominfo dan Ancam Presiden Jokowi

Tangkapan layar pesan hacker Bjorka untuk Kominfo di situs breached.to
Tangkapan layar pesan hacker Bjorka untuk Kominfo di situs breached.to

Akun Bjorka di laman breached.to, memberikan pesan menohok kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia. Hal ini merupakan kelanjutan dari kasus kebocoran data registrasi SIM card yang terjadi beberapa waktu lalu.

"MY MESSAGE TO INDONESIAN GOVERNMENT: STOP BEING AN IDIOT (Pesan saya ke pemerintah Indonesia: Berhenti menjadi idiot)," tulis Bjorka dalam huruf kapital, seperti dikutip, Rabu 7 September 2022.

Pernyataan tersebut disampaikan menanggapi permintaan Kominfo ke peretas, untuk tidak melakukan peretasan.

Dalam unggahan tersebut, hacker Bjorka juga menampilkan tangkapan layar judul berita yang sudah diubah ke dalam Bahasa Inggris dari sebuah media online nasional.

Tak hanya itu, hacker Bjorka lalu mengancam Presiden Joko Widodo (Jokowi). Informasi ini diungkap oleh pemilik akun Twitter Dark Tracer melalui tangkapan layar.

"Aktor jahat Bjorka, yang menindas warga negara Indonesia, mengumumkan di saluran Telegram-nya bahwa target berikutnya untuk kebocoran itu adalah presiden Indonesia (Jokowi)," tulis Dark Tracer, dikutip Jumat 9 September 2022.

Hacker tersebut menulis pesan:

"The next leak come from the president of Indonesia. (Kebocoran selanjutkan akan datang dari presiden Indonesia,)," tulis Bjorka melalui akun Twitter @bjorkanism.

 

2. Sebar Sampel Dokumen Rahasia Jokowi

Bjorka Incar Data Pribadi Jokowi
Bjorka Incar Data Pribadi Jokowi

Hacker Bjorka kembali menjadi sorotan setelah membuat pernyataan dirinya telah membobol data Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Berukuran 189MB, ada sekitar 679.180 data berisikan dokumen kepresidenan dimana beberapa diantaranya termasuk surat dari Badan Intelijen Negara (BIN).

"Contains letter transactions from 2019 - 2021 as well as documents sent to the President including a collection of letters sent by the State Intelligence Agency (Badan Intelijen Negara) which are labeled as secret. (Berisi transaksi surat dari tahun 2019-2021 serta dokumen yang dikirimkan kepada Presiden termasuk kumpulan surat yang dikirim oleh Badan Intelijen Negara yang diberi label rahasia)," ucap Bjorka.

Berdasarkan penjelasannya, dokumen ini dicuri pada September 2022 lengkap dengan informasi judul surat, nomor surat, anjuran, pengirim, penerima, identitas kepegawaian, tanggal surat, dll.

Lalu apa saja isi dokumen kepresidenan yang dibocorkan oleh Bjorka? Berikut ini adalah daftar sampel dokumen rahasia Jokowi.

- Surat rahasia kepada Presiden dalam amplop tertutup dikirim oleh Badan Intelijen Negara (BIN) ditujukan untuk RI1.

- Surat rahasia kepada Mensesneg dalam amplop tertutup dengan BIN sebagai pengirimnya.

- Permohonan Jamuan Snack Kepala Bagian Protokol dan Tata Usaha Pimpinan.

- Permohonan Dukungan Sarana dan Prasana dikirim oleh Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan.

- Gladi Bersih dan Pelaksanaan Upacara Bendera pada Peringatan HUT Ke-74 Proklamasi Kemerdekaan RI Tahun ditujukan ke Kepala Biro Tata Usaha.

- Permohonan Audiensi Kepada Menteri Sekretaris Negara Guna Menyampaikan Pandangan dan Ggaasan (typo dari sampel data) Mengenai Pembentukan Badan Pemasyarakatan dan Badan Pembiayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

- Penjemput Inspektur Upacara Peringatan HUT Ke-74 Proklamasi Kemerdekaan RI Tahun 2019 di Lingkungan Kementerian Sekretariat Negara dan Sekretariat Kabinet ditujukan ke Kepala Biro Tata.

- Pemberhentian dari Jabatan Administrator dan Pengangkatan Dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Kementerian Sekretariat Negara dikirim oleh Kepala Biro Sumber Daya Manusia.

- Surat rahasia kepada Presiden dalam amplop tertutup dikirim oleh Badan Intelijen Negara (BIN) untuk RI1.

- "Penunjukan Plh. Deputi Hukum dan PUU Tanggal 2 s.d. 9 Agustus 2019 a.n. Hayu Sihwati, S.H., M.H.", dikirim oleh Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara.

Selain informasi di atas, Bjorka sendiri belum memberikan rincian apakah daftar sample dokumen rahasia Jokowi ini bakal dijual dan berapa harganya.

 

3. Buka Data Pribadi Muchdi PR Saat Disinggung soal Kasus Munir

muchdi
Muchdi Pr. (Merdeka.com/Arie Sunaryo)

Peretas Bjorka dalam akun Twitter miliknya @bjorkanism merilis informasi yang diklaim sebagai hasil retasan terbarunya, terkait dalang pembunuh Munir Said Thalib.

Hal itu dia tuangkan dalam situs yang disematkan dalam cuitan yang berjudul "Who Killed This Good Man? atau diartikan dengan Siapa Pembunuh Orang Baik ini?".

"Saya akan memberitahu anda sebuah nama jika anda bertanya, siapa sosok dibalik kematian Munir. Dia adalah Muchdi Purwopranjono yang saat ini duduk sebagai ketua umum Partai Berkarya," tulis Bjorka dalam situs itu, seperti dilihat Liputan6.com, Minggu 11 September 2022.

Bjorka lalu merinci data diri dari Muchdi PR. Mulai dari nomor ponsel, alamat rumah, hingga nomor vaksin Covid-19 yang pernah diikuti yang bersangkutan.

Bjorka kemudian mengurai, bagaimana Muchdi menjadi dalang atas kematian Munir. Menurut peretas yang digadang asal Polandia ini, Muchdi yang kala itu menjabat sebagai Kepala Deputi V Badan Intelijen Negara (BIN) tahun 2003 merasa gerah dengan tindak tanduk Munir sebagai Aktivis Hak Asasi Manusia.

Munir sendiri diketahui adalah Koordinator KontraS, sebuah lembaga swadaya masyarakat yang bergerak dalam bidang kemanusiaan dan HAM.

Kala itu, Munir terus bersuara akan penculikan 13 aktivis di tahun 1997-1998 yang diyakini dilakukan oleh Tim Mawar, sebuah satuan khusus dalam tubuh Kopassus yang pada periode tersebut diketuai oleh Muchdi. Alhasil, posisi Muchdi sebagai Danjen Kopassus dipersoalkan.

Keberadan Muchdi dalam sengkarut kasus Munir memang bukan hal baru. Muchdi bahkan sudah diseret oleh aparat penegak hukum ke Meja Hijau pada tahun 2008.

Muchdi diputus bebas oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Putusan ini bertolak belakang dengan tuntutan jaksa yang menghendaki mantan Deputi V Badan Intelijen Negara itu divonis 15 tahun penjara atas kasus tersebut.

Majelis hakim yang dipimpin Suharto menyatakan terdakwa tak terbukti melakukan pembunuhan berencana terhadap Munir. Hakim menilai Muchdi tak memiliki motif untuk membunuh Munir.

Bahkan, percakapan telepon antara Pollycarpus Budihari Priyanto dan Muchdi yang telah terungkap di persidangan tidak bisa menjadi bukti.

 

4. Motif Hacker Bjorka Serang Indonesia

Daftar sample dokumen rahasia Jokowi
Daftar sample dokumen rahasia Jokowi yang dibagikan oleh hacker Bjorka. (Doc: Breached Forum)

Belakangan ini dunia internet Indonesia sedang diramaikan oleh aksi yang dilakukan oleh hacker Bjorka, dengan membocorkan informasi pelanggan Indihome, KPU, nomor HP Indonesia, dokumen rahasia Presiden RI.

Dalam cuitan, Bjorka mengungkap kasus pembunuhan aktivis HAM Munir didalangi oleh Muchdi Pr sebagai otak pelaku.

Aksinya membocorkan data atau informasi ini tentunya memicu beragam reaksi, ada yang pro dan tentunya ada juga yang kontra.

Terlepas dari hal tersebut, warganet penasaran apa yang menjadi alasan atau motif hacker Bjorka bersikukuh menyerang data pemerintah.

Ternyata sang hacker pun langsung menjawab rasa penasaran kebanyakan warganet. Lewat akun Twitter-nya, Bjorka bongkar motif menyerang pemerintah karena orang terdekatnya menjadi korban kebijakan Orde Baru pasca 1965.

"Perlu dicatat, informasi yang kamu baca di bawah ini belum dapat dikonfirmasi, apakah ini kisah sebenarnya atau hanya sebatas karangan sang hacker?," kata Bjorka.

Mengutip akun Twitter-nya, dia mengatakan aksi peretasan yang dilakukan adalah sebagai bentuk demonstrasi di era yang baru.

"Pemimpin tertinggi dalam teknologi harusnya ditugaskan kepada seseorang yang mengerti, bukan politis dan bukan seseorang dari angkatan bersenjata. Karena mereka hanyalah orang bodoh," tulisnya.

Lebih lanjut, dia bercerita tentang betapa mudah bagi dirinya untuk menjebol sistem keamanan yang dikelola pemerintah Indonesia.

Bjorka menyebutkan, aksi peretasan ini dilakukan sebagai bentuk dedikasi untuk kawannya yang berkebangsaan Indonesia di Warsawa, Polandia.

"Saya punya teman orang Indonesia yang baik di Warsawa, dan dia bercerita banyak tentang betapa kacaunya Indonesia. Aku melakukan ini untuknya."

"Ya, jangan repot-repot melacak dia dari kementerian luar negeri. Karena Anda tidak akan menemukan apa pun. Dia tidak lagi diakui sebagai WNI karena kebijakan tahun 1965," kata Bjorka.

Dia menambahkan, temannya tersebut adalah kakek tua yang sangat cerdas dan mengurus dirinya sejak dia lahir.

"Tahun lalu dia meninggal. Orang tua ini telah merawat saya sejak saya lahir, dan ingin pulang ke Indonesia untuk memberikan sumbangsih terhadap dunia teknologi. Walau dia tahu betapa sedihnya untuk dapat menjadi seseorang seperti BJ Habibie."

Sayangnya hal tersebut tidak terwujud hingga akhir hayatnya tahun lalu. "Dia tidak punya waktu untuk melakukannya sampai akhirnya meninggal dengan damai," ujar Bjorka.

"Tampaknya rumit untuk melanjutkan mimpinya dengan cara yang benar, jadi saya lebih suka melakukannya dengan cara ini. Kita memiliki tujuan yang sama, agar negara tempat ia dilahirkan bisa berubah menjadi lebih baik. Senang bertemu kalian," cuitnya.

 

5. Akun Bjorka Kena Suspend

Akun Twitter Bjorka di Suspend
Akun Twitter Bjorka di suspend. (Doc: Liputan6.com)

Hacker Bjorka yang membocorkan data pelanggan Indihome, KPU, nomor HP Indonesia, hingga dokumen rahasia Presiden RI ini telah menuai perhatian warganet.

Lewat akun Twitter-nya yang baru dibuat pada 9 September lalu, @bjorkanism sudah mengantongi lebih dari 135 ribu followers.

Meski baru dibuat, ternyata akun Twitter Bjorka tidak berumur lama karena hingga tulisan ini di publish akun tersebut sudah hilang dari platform.

Saat Liputan6.com melakukan pencarian akun @bjorkanism, yang ditampilkan hanyalah laman bertulisan "Account Suspended" atau "Akun Ditangguhkan" karena akun ini telah melanggar aturan.

Sebelum ditangguhkan, Bjorka sempat membagikan informasi data atau doxing pejabat tinggi lainnya, seperti Dirjen Aptika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan, Ketua DPR Puan Maharani, hingga Menteri BUMN Erick Thohir.

Selain itu, Bjorka juga mencutikan,"@Twitter saya bertindak dengan baik dan tidak melanggar aturan apa pun. Namun juga nanti kamu masih menonaktifkan akun saya karena dari pemerintah Indonesia, kamu harus malu.!"

Sontak, hilangnya akun Bjorka dari Twitter langusung menyulut berbagai reaksi dari warganet.

 

6. Bocorkan Data Pribadi Puan Maharani, Erick Thohir hingga Dirjen Kominfo

Menteri BUMN Erick Thohir angkat bicara terkait data pribadinya dibocorkan hacker Bjorka.
Menteri BUMN Erick Thohir angkat bicara terkait data pribadinya dibocorkan hacker Bjorka.

Setelah melakukan doxing (menyebar informasi data) terhadap Menkominfo Johnny G. Plate, hacker Bjorka juga melakukan hal serupa terhadap tiga tokoh penting di Indonesia.

Ia membocorkan data pribadi Ketua DPR Puan Maharani, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Dirjen Aptika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan via saluran Telegram.

Pantauan Liputan6.com, Senin (12/9/2022), data pribadi yang dibocorkan mulai dari NIK, nama lengkap, nomor ponsel, nomor Kartu Keluarga, alamat rumah, pendidikan, golongan darah hingga nomor vaksin.

Menurut Kaspersky, doxing merupakan praktik mengumpulkan informasi pribadi dengan tujuan mempublikasikan atau menggunakannya dengan cara lain untuk merugikan seseorang.

Penelitian Kaspersky menunjukkan, menjaga data pribadi kini jadi perhatian utama, di mana 50 persen konsumen mengklaim mereka tidak akan lagi menunjukkan penyedia layanan online setelah pelanggaran data.

Sementara 57 persen mengungkap kekhawatiran mengenai keamanan dan privasi mereka yang terpengaruh oleh perangkat yang terhubung ke internet.

Kekhawatiran ini dianggap cukup beralasan, pasalnya pengguna online menghadapi risiko data tiap harinya.

Semua pengguna internet saat ini masih membangun hubungan yang tepat dengan teknologi, sehingga kita dapat mempercayainya dalam berbagi data pribadi. Misalnya foto KTP dari remaja yang baru mendapatkan kartu identitasnya mungkin berakhir di tangan penipu keuangan.

Foto pengguna di pesta terbaru mungkin muncul di internet tanpa persetujuan. Atau juga, jam tangan pintar anak mungkin menyiarkan lokasi mereka live seharian penuh.

Kendati beberapa risiko kebocoran data dan serangan ransomware di luar kendati pengguna, ancaman seperti doxing dapat ditangani sendiri oleh pengguna.

 

7. Akui Pemerintah Indonesia Telah Tutup Akun Twitter dan Channel Telegram Miliknya

Thumbnail bjorka retas jokowi
Thumbnail bjorka retas jokowi

Akun Twitter milik hacker Bjorka @bjorkanism telah hilang dari platform, begitu juga dengan channel atau saluran Telegram miliknya dengan nama Bjorkanism.

Saat Liputan6.com melakukan pencarian akun Twitter @bjorkanism, yang ditampilkan hanyalah laman bertulisan "Account Suspended" atau "Akun Ditangguhkan" karena akun ini dianggap telah melanggar aturan.

Sementara channel Telegram-nya memunculkan keterangan "Channel is inaccesible" atau "Saluran tidak dapat diakses".

Terkait hal ini hacker Bjorka mengakui kalau akun Twitter dan saluran Telegram miliknya telah dihapus pemerintah Indonesia.

"Ya pemerintah indonesia baru saja menutup akun Twitter saya dan saluran saya sebelumnya di Telegram. Tapi ini tidak akan berhenti," tulis Bjorka di saluran Telegram private-nya yang terbaru, dikutip Senin (12/9/2022).

"Saya membuktikan bahwa pemerintah indonesia dapat meminta platform apa pun untuk mengikuti keinginan mereka, meskipun saya tidak melanggar aturan apa pun di Twitter karena semua doxing dibagikan di Telegram," sambungnya.

 

8. Ditangguhkan, Hacker Bjorka Kembali Buat Akun Twitter Baru

Ditangguhkan, Hacker Bjorka Kembali Buat Akun Twitter Baru
Ditangguhkan, Hacker Bjorka Kembali Buat Akun Twitter Baru. (Twitter @bjorxanism)

Peretas atau hacker Bjorka belakangan ini cukup menyita perhatian publik. Bagaimana tidak, ia membuka sejumlah data penting bahkan memberikan pesan menohok kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Republik Indonesia.

Hacker Bjorka juga membocorkan data pelanggan Indihome, KPU, nomor HP Indonesia, hingga dokumen rahasia Presiden RI melalui akun sosial media Twitter @bjorkanism.

Akun Twitter @bjorkanism telah mengantongi lebih dari 135 ribu followers meski baru dibuat pada Jumat 9 September 2022.

Meski baru dibuat, ternyata akun Twitter Bjorka tidak berumur lama karena hingga tulisan ini di publish, akun tersebut sudah hilang dari platform.

Saat Liputan6.com melakukan pencarian akun @bjorkanism, yang ditampilkan hanyalah laman bertulisan "Account Suspended" atau "Akun Ditangguhkan" karena akun ini telah melanggar aturan.

Namun, mulai hari ini, Senin (12/9/2022), rupanya Bjorka kembali membuat akun Twitter baru yang bernama @bjorxanism. Hal itu diketahui dari akun Telegram Bjorka.

"should i create a new twitter account? (apakah saya harus membuat akun Twitter baru)

ok this is my new twitter account https://twitter.com/bjorxanism (oke ini akun twitter baru saya https://twitter.com/bjorxanism)," tulis Bjorka.

Baru saja dibuat belum sampai satu jam lalu sekitar pukul 10.11 WIB, akun Twitter baru Bjorka @bjorxanism sudah memiliki hampir 10 ribu followers atau pengikut.

Unggahan atau kalimat pertama yang diunggah Bjorka untuk menyapa para pengguna Twitter lainnya.

"hi again everyone. let's make a noise again today (hai lagi semuanya. mari buat keributan lagi hari ini)," tulis Bjorka @bjorxanism, Senin (12/9/2022).

Infografis Waspada WhatsApp Rentan Dibobol Hacker
Infografis Waspada WhatsApp Rentan Dibobol Hacker. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya