Liputan6.com, Jakarta - Top 3 news hari ini terkait terjadinya kericuhan usai pertandingan Derbi Super Jatim antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Tragedi Kanjuruhan itu pecah usai laga Arema FC menjamu Persebaya Surabaya yang berakhir dengan skor 2-3 untuk kemenangan tim tamu.
Kesal dengan kekalahan Arema, suporter Aremania menyerbu ke lapangan usai peluit panjang ditiup wasit. Tragedi Kanjuruhan pun terjadi.
Advertisement
Baca Juga
Pemain Persebaya langsung meninggalkan lapangan dan Stadion Kanjuruhan menggunakan empat mobil taktis Polri, barracuda. Sementara beberapa pemain Arema FC yang masih di lapangan lantas diserbu pemain.
Petugas keamanan langsung berusaha menghalau serbuan suporter ini. Untuk mengusir suporter, ditembakkan gas air mata. Namun kondisi justru menjadi semakin kacau.
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md menegaskan bahwa tragedi Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur itu bukanlah peristiwa bentorkan antarsuporter.
Mahfud mengatakan, suporter Persebaya memang tidak boleh ikut menonton di Stadion Kanjuruhan. Kata dia, yang ada di lapangan saat itu hanya pendukung Arema.
Berita terpopuler lainnya di kanal News Liputan6.com masih terkait tragedi Kanjuruhan. Karodokpol Pusdokkes Polri Brigjen Nyoman Eddy Purnama Wirawan memutakhirkan data terbaru terkait korban tewas tragedi Arema di Stadion Kanjuruhan.
Nyoman Eddy menyebut, setelah diperbaharui, jumlah korban meninggal dunia ada sebanyak 125 orang. Menurut dia, adanya selisih angka korban tewas lantaran kesalahan pencatatan di rumah sakit yang menangani para korban.
Nyoman mengatakan, dari jumlah yang meninggal dunia tersebut sudah teridentifikasi seluruhnya alias 100 persen.
Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com sepanjang Minggu 2 Oktober 2022:
1. Enam Fakta Terkait Tragedi Kanjuruhan Malang Usai Laga Arema Vs Persebaya
Pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022 terjadi kericuhan usai pertandingan Derbi Super Jatim antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Pertandingan Arema melawan Persebaya berakhir 2-3 untuk kemenangan tim tamu. Kesal dengan kekalahan Arema, suporter Aremania menyerbu ke lapangan usai peluit panjang ditiup wasit. Tragedi Kanjuruhan pun terjadi.
Pemain Persebaya langsung meninggalkan lapangan dan Stadion Kanjuruhan menggunakan empat mobil taktis Polri, barracuda. Sementara beberapa pemain Arema FC yang masih di lapangan lantas diserbu pemain.
Petugas keamanan langsung berusaha menghalau serbuan suporter ini. Untuk mengusir suporter, ditembakkan gas air mata. Namun kondisi justru menjadi semakin kacau.
Semula, dikabarkan sebanyak 127 orang tewas dalam tragedi tersebut. Namun, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa jumlah korban meninggal dunia dalam tragedi Arema di Stadion Kanjuruhan, Malang bertambah menjadi 129 orang.
Advertisement
2. Pemerintah Tegaskan Tragedi Kanjuruhan Bukan Bentrok Suporter Arema-Persebaya
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md menegaskan bahwa tragedi Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur bukanlah peristiwa bentorkan antarsuporter. Sejauh ini, tercatat ada sebanyak 127 orang tewas dalam tragedi itu.
"Perlu saya tegaskan bahwa tragedi Kanjuruhan itu bukan bentrok antarsuporter Persebaya dengan Arema," tutur Mahfud kepada wartawan, Minggu 2 Oktober 2022.
Menurut Mahfud, suporter Persebaya memang tidak boleh ikut menonton di Stadion Kanjuruhan. Kata dia, yang ada di lapangan saat itu hanya pendukung Arema.
"Oleh sebab itu para korban pada umumnya meninggal karena desak-desakan, saling himpit, dan terinjak-injak, serta sesak napas. Tak ada korban pemukulan atau penganiayaan antarsuporter," kata Mahfud menegaskan.
Sebanyak 127 orang dilaporkan tewas usai laga derby antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu 1 Oktober 2022 malam.
3. Polri Mutakhirkan Data Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan Jadi 125 Orang
Karodokpol Pusdokkes Polri Brigjen Nyoman Eddy Purnama Wirawan memutakhirkan data terbaru soal korban tewas tragedi suporter Arema di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Setelah diperbaharui, jumlah korban meninggal dunia ada sebanyak 125 orang.
"Update data terakhir yang dilaporkan meninggal dunia 129, setelah ditelusuri di RS terkait menjadi meninggal dunia 125 orang," tutur Nyoman kepada wartawan, Minggu 2 Oktober 2022.
Menurut Nyoman, adanya selisih angka korban tewas lantaran kesalahan pencatatan di rumah sakit yang menangani para korban. Dari jumlah yang meninggal dunia tersebut sudah teridentifikasi seluruhnya alias 100 persen.
"Jumlah korban luka sebanyak 323 orang," jelas Nyoman.
Advertisement