Liputan6.com, Jakarta - Keluarga pilot Lion Air Muhammad Jhon Jaiz yang terlibat perkelahian di atas pesawat Turkish Airlines, membantah bila yang bersangkutan dalam keadaan pengaruh alkohol atau mabuk saat kejadian tersebut.
Saat ditemui di kediaman Jhon Jaiz Muhammad di Griya Loka Sektor 1.3, BSD, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), rekan dan istri Jhon membantah hal tersebut.
Baca Juga
"Suami saya bukan pemabuk, pada saat kejadian tidak mabuk, menyentuh alkohol saja juga tidak, itu tidak benar," tegas sang istri, Puti Intan Ageyani Boudewijn, Kamis (13/10/2022).
Advertisement
Dia menjelaskan, bila keluarga sudah mendapatkan hasil berbagai tes yang menyatakan bila Jhon Jaiz tidak dalam pengaruh alkohol. Tes tersebut dilakukan pada saat Jhon tiba di Medan bekerjasama dengan kepolisian Resort Kota Deli Serdang, Medan.
"Saat tiba di Medan, langsung menjalani serangkaian tes, dan menyatakan semuanya bebas narkotika dan juga bebas alkohol. Jadi, dia tidak mabuk," kata Puti.
Puti pun menjelaskan, bila sang suami semasa hidupnya tidak pernah mengkonsumsi minuman alkohol dan juga dikenal sebagai pribadi yang taat dalam beragama. Sehingga pemberitaan yang beredar di berbagai media sosial dan juga media online, tidaklah benar.
Dia pun sangat menyesalkan, bila suaminya tiba di Indonesia dalam keadaan babak belur. Puti pun merasa yakin, bila diatas pesawat tersebut, suaminya dikeroyok oleh lebih dari dua orang.
Seperti diketahui, pesawat Turkish Airlines dengan rute penerbangan Istanbul (Turki) - Soekarno-Hatta Tangerang, harus melakukan pendaratan di bandara yang bukan tujuannya (divert) yakni di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara, pada Selasa 11 Oktober 2022, pukul 15.32 WIB.
Turkish Airlines Mendarat Darurat di Kualanamu
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan membenarkan, pesawat Turkish Airlines dengan rute penerbangan Istanbul-Cengkareng melakukan pendaratan darurat di Bandara Kualanamu, Medan, Sumatera Utara. Menurut Zulpan, hal itu dipicu oleh salah satu penumpang mabuk yang ribut di dalam pesawat.
"Informasi dari petugas Turkish Airlines di Bandara Soetta bahwa delayed terjadi dikarenakan adanya penumpang WNI di pesawat Turkish Airlines yang mabuk kemudian memukul salah seorang crew/pramugara pesawat Turkish Airlines saat pesawat masih mengudara," kata Zulpan kepada awak media, Rabu 12 Oktober 2022.
Zulpan merinci, pendaratan pesawat awalnya akan dilakukan pukul 18.05 WIB. Namun, jadwal itu berubah menjadi pukul 19.05 WIB akibat adanya insiden.
Polisi berpangkat melati tiga ini mengatakan, penumpang mabuk yang berulah itu adalah warga Indonesia bernama Muhammad John Jaiz Boudewijn (48). Tindakan John yang mabuk d mendapatkan perlawanan, dari pramugara juga penumpang lain di dalam pesawat.
"Akibat dari pemukulan kepada kru/pramugara sehingga memancing amarah penumpang lainnya untuk memukul penumpang WNI yang mabuk sampai mengalami luka-luka," tambah Zulpan.
Advertisement