Cerita Danrem 052/Wijayakrama Brigjen Achiruddin Serahkan Bendera Merah Putih ke Abu Bakar Baasyir

Bendera merah putih itu dikibarkan pada perayaan HUT ke-77 RI. Itu menjadi momen pertama sepanjang sejarah Ponpes Al Mukmin berdiri.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Okt 2022, 08:04 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2022, 05:27 WIB
Danrem
Danrem 052/Wijayakrama Brigjen Achiruddin saat bertemu Ustaz Abu Bakar Ba'asyir. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Pimpinan baru di Komando Resor Militer (Korem) 052/Wijayakrama, Brigjen TNI Achiruddin dikenal sebagai sosok tentara yang menomorsatukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Segala tindakan, baik secara persuasif atau pendekatan militer siap dilakukan Alumni Akademi Militer tahun 1997 ini agar keutuhan Indonesia tetap terjaga.

"Laksana seorang ibu, yang sudah memberikan jasa tak terhingga, maka sudah jadi tanggung jawab saya untuk menjaga dengan mengorbankan jiwa dan raga untuk NKRI. Apapun resikonya," ujar Brigjen TNI Achiruddin kepada wartawan, Kamis 13 Oktober 2022.

Dia menuturkan, pada Agustus 2022 lalu, ketika dirinya masih memimpin di Danrem 074/ Warastratama Solo, Jawa Tengah, ia memberikan Bendera Merah Putih kepada pimpinan Pondok Pesantren Al-Mukmin, Ngruki, Ustadz Abu Bakar Ba’asyir untuk dikibarkan pada peringatan HUT ke-77 RI. Itu menjadi momen upacara pengibaran bendera Merah Putih pertama sepanjang sejarah Ponpes Al Mukmin berdiri.

“Prinsipnya, ustadz Abu Bakar Ba’asyir memahami Pancasila, khususnya sila Ketuhanan Yang Maha Esa memiliki makna kuat tentang ketauhidan. Beliau juga menyadari bahwa kemerdekaan Indonesia adalah karunia Allah SWT yang patut disyukuri, sehingga sebagai warga negara memperingati Hari Kemerdekaan bentuk dari rasa syukur tersebut," jelas Mantan Komandan Grup A Paspampres pada tahun 2019-2021 tersebut.

Brigjen TNI Achiruddin yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan (SK) Panglima TNI nomor 818/VIII/2022 itu menerangkan, promosi pangkat dan jabatan yang diperolehnya tidak lepas dari peran kedua orang tua serta istri yang selalu mendukungnya.

"Saya bisa sampai di titik ini jelas karena orang tua, khususnya ibu saya. Alhamdulillah, kedua orang tua saya masih lengkap. Saya percaya doa ibu selalu hadir dalam setiap penugasan yang saya emban. Selain itu, istri juga suportif di setiap penugasan saya. Bagi saya, hal tersebut menjadi kunci yang membuka pintu-pintu keberhasilan dalam setiap tugas," tuturnya.

 

Bukan Hal Baru

Menurutnya, penugasan di Korem 052/Wijayakrama bukan hal yang baru. Pada 2017, ia pernah menjabat Kepala Staf Komando Resimen (Kasrem) 052/Wijayakrama.

"Rasanya senang bisa kembali ke sini. Bertemu kembali dengan anggota-anggota yang dulu pernah bekerja sama. Saya paham tantangan dan ancaman yang berpotensi mengganggu kedaulatan negara kita di wilayah ini. Saya mohon doanya untuk dapat menjalankan penugasan ini dengan baik," tutur Perwira Tinggi AD yang lahir di Jakarta, 15 November 1975.

Achiruddin yang merupakan lulusan SMA Taruna Nusantara (1994) telah menjalani beberapa penugasan di militer. Ia pernah bertugas di Danyonban Sat 81-Gultor Kopassus, Dandim 0506/Tangerang (2015—2017), Kasrem 052/Wijayakrama (2017), Wadansat 81-Gultor Kopassus (2017—2018), Asintel Danjen Kopassus (2018—2019), Komandan Grup A Paspampres (2019—2021), Pamen Denma Mabesad (2021—2022), Danrem 074/Warastratama (2022), Danrem 052/Wijayakrama (2022—Sekarang).

Infografis HUT ke-75 RI, Pandemi dan Momentum Kebangkitan Bangsa. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis HUT ke-75 RI, Pandemi dan Momentum Kebangkitan Bangsa. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya