EPA: Jaga Kesehatan, Perbaiki Kualitas Udara dalam Ruangan dengan Teknologi NCCO

Dalam paparannya, Agus Sudaryanto menyebut, polusi sebagai salah satu penyumbang kematian, dimana 4,1 persen kematian global disumbangkan polusi dalam ruangan.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Okt 2022, 20:50 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2022, 17:12 WIB
seminar
Seminar & Product Knowledge bertajuk 'NCCO Technology, The Most Innovative and Suistainable Technology Solution for Purifiying Indoor Air Polutants Today' di Ayana Hotel Mid Plaza Jakarta, Selasa (18/10/2022). (Ist)

Liputan6.com, Jakarta Data Environtmental Protection Agency (EPA) menyebut, 40 persen waktu dalam sehari dihabiskan dalam ruangan yakni rumah, kantor, sekolah, kendaraan, supermarket, cafe atau restoran.

Beberapa penelitian juga membuktikan, kualitas udara dalam ruang yang dihirup tidak sepenuhnya terbebas dari kontaminasi dan polutan seperti bakteri, virus, debu bahkan paparan kimia lainnya.

"Oleh karenanya, kita perlu memahami bagaimana bahaya, penyebabnya serta solusi memperbaiki kualitas udara dalam ruangan yang baik bagi kesehatan," ujar Dirut PT RHT Teknologi Indonesia, Sianty Devi di sela-sela Seminar & Product Knowledge bertajuk 'NCCO Technology, The Most Innovative and Suistainable Technology Solution for Purifiying Indoor Air Polutants Today' di Ayana Hotel Mid Plaza Jakarta, Selasa (18/10/2022).

Dalam seminar ini juga hadir narasumber Dr. Agus Sudaryanto dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Anton Purnomo Ph.D dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLHK) dan Senior Consultant International, Keith Jones.

Dalam paparannya, Agus Sudaryanto menyebut, polusi sebagai salah satu penyumbang kematian, dimana 4,1 persen kematian global disumbangkan polusi dalam ruangan.

"Di Indonesia sendiri, 40,95 persen kematian dari 100 ribu orang disebabkan polusi," ungkap Agus.

Sedangkan Anton Purnomo mengungkapkan jika di wilayah Jabodetabek, kualitas udara di Jakarta Selatan dan Depok lebih buruk ketimbang di Jakarta Utara.

"Kemungkinan karena wilayah Jakarta Utara dekat dengan laut sehingga polusi terurai ke laut," papar Anton.

Dalam kesempatan tersebut, Senior Consultant RHT International Limited, Mr Keith Jones menjelaskan, NCCO atau yang dikenal sebagai Nano Confined Catalytic Oxidation merupakan sebuah teknologi yang dapat menghilangkan bau dan menguraikan polutan di udara secara sempurna sehingga dapat menghasilkan udara sehat dan bersih tanpa menghasilkan secondary pollutant serta dapat membasmi virus berbahaya seperti Covid-19.

Ditambahkan Mr Keith Jones, tidak seperti teknologi pemurni udara (air purifier) lainnya yang menggunakan sistem filtrasi yang membutuhkan penggantian filter atau menjadi jenuh dalam waktu yang singkat, sistem filter NCCO secara efektif menyerap dan menguraikan polutan udara yang meregenerasi dirinya sendiri untuk memperpanjang umur sistem, dan juga meningkatkan efisiensi pemurnian.

"Polutan gas di dalam ruangan atau biasa disebut TVOC, total Volatile Organic Compound dapat dihasilkan secara terus menerus yang berasal dari cairan pembersih ruangan, zat addictive yang terdapat pada furniture, karpet, wallpaper, bahkan peralatan elektronik di dalam rumah. Semua polutan gas ini dapat dimurnikan dengan teknologi NCCO," jelas Mr Keith.

Membahas Penyebab dan Solusi

Seminar yang diikuti oleh para undangan dari instansi kementerian dan lembaga secara detail membahas penyebab dan solusi dari permasalahan kualitas udara dalam ruangan melalui teknologi NCCO.

PT. RHT Teknologi melalui brand bMola dan RHT menghadirkan rangkaian jenis produk mulai dari portable, household serta industrial produk yang bisa dipakai di rumah sakit, pabrik, kantor, sekolah, mall, residential, dan juga fasum lainnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya