Cuaca Hari Ini Senin 24 Oktober 2022, Hujan Guyur Jabodetabek Mulai Siang Nanti

Untuk Wilayah DKI Jakarta, cuaca pagi diprediksi berawan. Siang turun hujan intensitas ringan hingga sedang.

oleh Maria Flora diperbarui 24 Okt 2022, 06:20 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2022, 06:20 WIB
Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi Sepekan ke Depan
Awan mendung menggelayut di langit Jakarta, Kamis (1/2). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi curah hujan dari sedang hingga tinggi akan terjadi hingga 1 minggu ke depan. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca cerah berawan menyelimuti wilayah Bogor, Depok, Tangerang, serta Bekasi, Senin (24/10/2022) pagi.

Sementara, hujan lebat dilaporkan turun mulai siang nanti dan berpotensi diselingi petir dan angin kencang siang hingga malam nanti. 

"Waspada potensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada waktu antara siang/sore hingga menjelang malam hari di sebagian wilayah Kab dan Kota Bogor, Kota Depok, Kab dan Kota Bekasi," jelas BMKG diperingatan dini cuaca hari ini, Senin. 

Untuk Wilayah DKI Jakarta, cuaca pagi diprediksi berawan. Siang turun hujan intensitas ringan hingga sedang. Sementara, sore hari menjelang malam, di sebagian titik disertai petir dan angin kencang. 

"Waspada Potensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang di Jakbar, Jaksel, dan Jaktim pada sore dan menjelang malam hari," kata BMKG.

Berikut informasi prakiraan cuaca untuk wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi) selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:

 Kota  Pagi  Siang  Malam 
 Jakarta Barat  Cerah Berawan  Hujan Sedang  Cerah Berawan
 Jakarta Pusat  Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Jakarta Selatan  Berawan  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Jakarta Timur  Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Jakarta Utara  Berawan  Hujan Sedang  Berawan
 Kepulauan Seribu  Berawan  Cerah Berawan  Berawan
Bekasi Cerah Berawan Hujan Lebat Hujan Ringan
Depok Cerah Berawan Hujan Lebat Berawan
Bogor  Cerah Berawan  Hujan Lebat  Berawan
Tangerang  Berawan  Hujan Ringan  Berawan

BMKG: Fenomena La Nina Triple Dip Jadi Ancaman Negara-Negara di Dunia

Dwikorita
(www.pasca.geologi.ugm.ac.id)

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan fenomena La Nina "triple-dip" 2020-2023 (tiga tahun beruntun) menjadi ancaman bagi banyak negara di dunia, termasuk Indonesia.

Fenomena tersebut sebelumnya pernah terjadi dari 1973 -1975 serta 1998-2001. Fenomena ini akan berpengaruh terhadap pola cuaca-iklim di Indonesia. Salah satunya menyebabkan sebagian wilayah Indonesia mengalami musim hujan lebih awal.

La Nina sendiri adalah fenomena mendinginnya suhu permukaan laut (SML) di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur di bawah kondisi normalnya.

Di sisi lain, pendinginan SML di Samudra Pasifik tersebut diikuti oleh menghangatnya SML di perairan Indonesia sehingga menggiatkan pertumbuhan awan awan hujan dan meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia secara umum.

Fenomena ini sudah dimulai pada pertengahan 2020 dan diprediksi akan tetap berlangsung hingga akhir tahun 2022 dan kemungkinan berlanjut hingga awal tahun 2023, sehingga dinamai "Triple Dip".

Waspada Penyakit yang Muncul di Musim Hujan

Cuaca Ekstrem Diperkirakan hingga Akhir Oktober
Warga menggunakan payung saat berjalan di Pedesterian Kawasan Bundaran HI, Jakarta, Sabtu (15/10/2022). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan adanya potensi cuaca ekstrem terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia pada 15 hingga 21 Oktober 2022. Karena kondisi atmosfer di wilayah Indonesia masih cukup kompleks dan dinamis untuk sepekan kedepan, yang dipengaruhi oleh fenomena atmosfer global, regional ataupun lokal. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Dipaparkan Dwikorita, pola cuaca La Nina adalah salah satu dari tiga fase El Niño Southern Oscillation (ENSO). Ini mengacu pada suhu permukaan laut dan arah angin di Pasifik dan dapat beralih antara fase hangat yang disebut El Niño, fase yang lebih dingin dengan sebutan La Niña, dan fase netral.

Fenomena La Niña membawa dampak peningkatan curah hujan di banyak tempat di Indonesia, meski sebenarnya dampak La Nina tidak pernah sama karena dipengaruhi faktor lainnya.

"Yang perlu juga diwaspadai adalah penyakit yang biasa muncul di musim hujan, mulai dari diare, demam berdarah, Leptospirosis, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), penyakit kulit, dan lain sebagainya. Semua harus bersiap," imbuhnya.

Infografis BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem
Infografis BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya