Liputan6.com, Jakarta - Partai NasDem sudah memberikan kewengan kepada mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk memilih sosok Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang akan mendampinginyadi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Muncul dua nama kandidat kuat yang keluar dari partai politik (parpol) calon mitra koalisi NasDem, yakni Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhono (AHY) dan Mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) yang merupakan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Advertisement
Baca Juga
Anies mengatakan, proses penentuan cawapes idamannya masih sangat panjang. Karena itu, dia mengaku saat ini masih belum bisa menentukan siapa dari kedua nama tersebut yang layak mendampinginya.
"Masih panjang (proses menentukan cawapres)," kata Anies saat ditemui wartawan di Hotel Kempinski, Jakarta, Jumat (28/10/2022).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) ini juga belum bisa memutuskan apakah AHY dan Aher masuk dalam kriteria cawapres yang dia idam-idamkan. Sebab, proses komunikasi masih terus berjalan.
"Nanti ya (keputusan cawapres)," ucapnya singkat.
Sebelumnya, Anies mengungkapkan dirinya memiliki tiga kriteria sosok Cawapres yang akan duet bareng di Pilpres 2024 mendatang.
"Kita lihat tiga kriteria. Satu memberikan kontribusi dalam kemenangan," kata Anies usai menghadiri acara NasDem Memanggil di Kantor DPP NasDem, Jakarta Pusat pada Senin (17/10/2022) malam lalu.
Selain berkontribusi menang, menurut Anies, Cawapres nantinya harus memperkuat koalisi serta membantu pemerintahan. Tiga faktor itu menjadi pertimbangan untuk memilih Cawapres.
"Kedua membantu memperkuat koalisi stabilitas koalisi. Ketiga bisa membantu dalam pemerintahan yang efektif. Tiga pertimbangan itu yang menjadi faktor. Nama belum ada," ujar Anies.
NasDem Persilakan Anies Pilih Cawapres
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyerahkan sepenuhnya kepada Anies Baswedan untuk memilih calon wakil presiden. Sebagai bakal calon presiden yang diusung NasDem, Anies memiliki otoritas penuh untuk mencari wakilnya.
"Soal cawapres kalau NasDem ya sudah kasih otoritas sama bung Anies," ujar Paloh ketika deklarasi Anies sebagai calon presiden di NasDem Tower, Jakarta, Senin (3/10/2022).
Dia menyebut NasDem tidak ingin memaksa kehendak untuk mencari calon wakil presiden untuk Anies. Karena kalau wakilnya tidak cocok, hanya cari penyakit.
"Bagaimana kita tiba-tiba pilih cawapres yang enggak cocok sama dia. Itu namanya cari penyakit," kata Paloh.
Reporter: Alma Fikhasari
Merdeka.com
Advertisement