Muhammadiyah: Kepercayaan Ke Polri Karena Penegakan Hukum Tak Pandang Bulu

Prof Mu’ti menilai, meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada Polri tidak lepas dari upaya reformasi dan penegakan hukum yang tidak pandang bulu.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Mar 2023, 20:04 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2023, 13:59 WIB
Apel Gabungan Pasukan Pengamanan Demo 11 April 2022
Personel Polri mengikuti apel gabungan gelar pasukan di Silang Monas, Jakarta, Senin (11/4/2022). Polda Metro Jaya mengerahkan sebanyak 5.620 pasukan gabungan Polri-TNI dalam rangka pengamanan aksi unjuk rasa BEM SI. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Sleman Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Abdul Mu’ti menanggapi hasil Survei Indikator Politik Indonesia (IPI) yang menyebut bahwa kepercayaan publik terhadap Polri mulai pulih pasca kasus Ferdy Sambo.

Prof Mu’ti menilai, meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada Polri tidak lepas dari upaya reformasi dan penegakan hukum yang tidak pandang bulu.

“Sikap tegas Kapolri menimbulkan efek jera bagi aparatur kepolisian yang melanggar hukum. Polisi tidak lagi arogan dan merasa kebal hukum,” ujar Prof Mu’ti, Rabu (29/3/2023).

Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini mengatakan, masyarakat juga sudah melihat ada perubahan, di mana polisi berusaha lebih dekat dengan masyarakat, komunikatif, dan mengayomi.

“Meski demikian, Polisi juga tetap harus tetap berbenah, terutama terkait dengan transparansi dan profesionalisme. Masyarakat berharap polisi lebih civil dan netral, tidak terkooptasi kepentingan politik praktis dan kekuasaan,” kata Prof Mu’ti.

 

Survei IPI

Sebelumnya, Direktur Eksekutif IPI Burhanuddin Muhtadi memaparkan hasil survei pada Ahad (26/3/2023. Dalam survei yang dilakukan pada 9-16 Februari 2023 ini menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan publik terhadap kepolisian meningkat. Pada November 2022 sebesar 58,2 persen, Desember (62,9 persen), dan Februari 2023 (68,4 persen).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya