Prabowo Subianto Minta TNI AU Belajar dari Perang Rusia dan Ukraina

Prabowo meyakini, Rusia seharusnya lebih mendominasi dalam serangan karena punya sumber daya militer yang mumpuni. Namun nyatanya, hal itu tidak dapat menjamin keunggulan.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 09 Nov 2022, 10:29 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2022, 10:26 WIB
Prabowo Subianto di acara TNI AU
Menhan Prabowo Subianto saat menghadiri acara TNI AU di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Dalam kesempatan itu, Prabowo bicara soal perang Rusia dan Ukraina. (Foto: Tim Media Prabowo Subianto)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengatakan, banyak pelajaran yang bisa diambil Indonesia dari perang antara Rusia dan Ukraina. 

Menurut dia, Indonesia bisa mengambil pelajaran mengapa Rusia dengan sumber daya militernya yang kuat, tidak mudah mengalahkan pasukan Ukraina. Hal ini disampaikan Prabowo di hadapan para prajurit TNI AU di Puri Ardhya Garini, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.

“Ini bukan saya pro-Rusia, atau saya pro-Ukraina, tidak. Ini pelajaran yang bisa kita ambil, dan bisa saudara kaji, dan saudara bantah,” kata Prabowo, seperti dikutip Rabu (9/11/2022).

Mantan Danjen Kopassus ini meyakini, Negeri Beruang Merah seharusnya lebih mendominasi dalam serangan karena punya sumber daya militer yang mumpuni. Namun nyatanya, hal itu tidak dapat menjamin keunggulan.

Prabowo mengatakan, analasisnya itu berdasarkan penilaian sumber-sumber internasional. Dia menelaah bahwa serangan-serangan yang dilakukan kedua negara tidak efektif memberikan pukulan telak di hari-hari pertama. 

Selain itu, kata dia, serangan demi serangan Rusia tidak terkonsentrasi tetapi tersebar, sehingga pertahanan dan kekuatan udara Ukraina masih mampu beroperasi.

“Faktor berikutnya, kemampuan serangan siber Rusia tak terintegrasi dengan serbuan fisik. Kremlin pun dinilai gagal menetralisasi serangan udara Ukraina,” ucap Prabowo.

Menurut Ketua Umum Partai Gerindra ini, kekuatan Rusia tidak berhasil mengintegrasikan intelijen taktis. Rusia juga tampak tidak memiliki rencana efektif untuk melawan drone dan unmanned aerial system dari Ukraina

"Ini saya lempar untuk saudara bahas dan mencari pengaruh dan apa yang bisa kita dapat dari pelajaran itu," kata Prabowo memungkasi.

 

Prabowo Puji Jokowi Berani ke Ukraina dan Rusia

Presiden Jokowi Bertemu Vladimir Putin
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Presiden Rusia Vladimir Putin usai menyampaikan pernyataan bersama di Istana Kremlin, Moskow, Rusia, Kamis (30/6/2022). Dalam pertemuan itu Jokowi meminta ruang dialog bagi Ukraina-Rusia untuk segera menyelesaikan permasalahan kedua negara tersebut. (FOTO: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Di momen lain, Prabowo Subianto kembali memuji kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Salah satunya saat Jokowi bertolak ke Ukraina dan Rusia untuk mendamaikan perang.

"Wong Solo ini luar biasa, padahal yang Kopassus saya," kata Prabowo saat hadir dalam acara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Hall Tenis Indoor Senayan GBK, Jakarta, Minggu (30/10/2022)

Menteri Pertahanan (Menhan) ini melanjutkan, baru saja ditunjuk bertolak ke Amerika dan akan hadir ke China. Semua demi menjalankan perintah Jokowi untuk pengkondisian, agar tidak ada terjadi perang besar.

"Indonesia sedang mencoba melerai mendamaikan, jangan sampai ada perang besar," jelas Prabowo.

Berkaca dari hal tersebut, Prabowo mendorong kepada seluruh pihak agar bisa melihat Jokowi secara utuh. Dia mengaku kecewa jika semua hanya menjelekkan dan melihat dari sisi negatifnya saja.

"Kadang saya prihatin, Indonesia masih ada politik jelek menjelekkan, pihak-pihak yang selalu melihat negatifnya saja. Saya lihat apa terjadi, kadang bangsa kita kurang menghormati capaian kepemimpinan Presiden Jokowi," kata Prabowo

Dia menambahkan, Jokowi sudah banyak berbuat untuk stabilitas Indonesia di tengah krisis akibat pandemi dan perang Ukraina-Rusia. Khususnya dalam menjaga inflasi agar tidak melampau tinggi.

"Presiden kita menegakkan politik luar negeri yang benar, tidak memihak mana pun, 1.000 kawan terlalu sedikit, 1 musuh terlalu banyak," tandas Prabowo.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya