Liputan6.com, Jakarta Pemerintah melalui melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengeluarkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Merdeka. Kartu tersebut menjadi pintu bagi generasi muda Indonesia, untuk menjadi insan intelektual lewat pendidikan tinggi untuk menyonsong Indonesia Emas tahun 2045.
Dengan begitu, para generasi muda dapat melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) atau Perguruan Tinggi Swasta (PTS) tanpa khawatir adanya kendala finansial.
Baca Juga
Ya, impian menjadi insan intelektual tersebut terbersit di benak Adriana Manosel Sawiat Duwit, anak muda dari Papua, lolos seleksi mandiri sebagai salah satu penerima KIP Kuliah Merdeka tahun 2022 di Fakultas Kedokteran Universitas Papua.
Advertisement
"Saya ingin menjadi dokter di rumah sakit di kota kelahiran saya sebab masih kekurangan tenaga kesehatan," ujar Adriana yang selalu meraih prestasi saat menempuh pendidikan menengah di SMAN 1 Teminabuan Sorong Selatan, Papua Barat.
Kisah penerima KIP Kuliah Merdeka tahun 2022 lainnya, Fauzan Hafidz, anak dari keluarga Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di Kota Kinabalu, Malaysia menuturkan tantangan yang dihadapi oleh anak-anak Indonesia di pedalaman Kalimantan dalam mendapatkan akses pendidikan.
"Saya mewakili siswa dan siswi di Kota Kinabalu, bersyukur KIP Kuliah hadir karena di Kota Kinabalu, anak-anak Indonesia sangat kesulitan akses pendidikan dan juga akses internet. KIP Kuliah membantu kami untuk bisa kuliah, apalagi banyak diantara kami yang berada di pedalaman Kalimantan," kata Fauzan.Â
Fauzan yang lolos seleksi penerima mahasiswa di program Studi Teknik Industri Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran, Jakarta berkomitmen untuk menjaga amanah KIP Kuliah Merdeka yang telah diterimanya.
"Saya ingin fokus mengembangkan diri agar bisa menjadi aset yang berharga bagi Indonesia. Mudah-mudahan pemerintah terus memberi kemudahan bagi anak-anak yang sulit akses pendidikan tinggi, seperti di Sabah," ujar Fauzan yang bercita-cita menjadi seorang pengusaha.
Â
Sementara itu, hadirnya KIP Kuliah Merdeka juga disyukuri oleh mahasiswa yang mengambil program studi D4 Mekatronika di Politeknik Batam, Muhammad Sofian Ariwana.
"KIP Kuliah menurut saya sangat membantu. Memang orang tua saya bisa dibilang tidak kekurangan walaupun disebut cukup juga tidak. Namun untuk menunjang kuliah cukup besar dananya, maka KIP Kuliah ini sangat membantu," ujar tutur Sofian.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim mengungkapkan bahwa KIP Kuliah Merdeka sebagai wujud komitmen Kemendikbudristek dalam memberikan akses pendidikan tinggi yang merata, berkualitas, dan berkesinambungan. Pendidikan tinggi berpotensi memberikan dampak positif tercepat dalam pembangunan SDM unggul sesuai visi Presiden Joko Widodo.
"Ini jadi kebijakan yang akan mewujudkan bukan hanya keadilan sosial. Namun, mobilitas sosial yang lebih tinggi sehingga anak yang berprestasi tapi kurang mampu bisa mencapai mimpi setinggi-tingginya," disampaikan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim dalam peluncuran Merdeka Belajar Episode Kesembilan KIP Kuliah Merdeka pada 26 Maret 2022.Â
Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Abdul Kahar menegaskan dalam webinar Silaturahmi Merdeka Belajar: Semua Bisa Kuliah dengan KIP Kuliah Merdeka yang tayang di YouTube Kemdikbud RI, calon mahasiswa yang berminat untuk kuliah tahun ini dan memenuhi kriteria penerima KIP Kuliah Merdeka jangan ragu untuk mendaftar.Â
"Oleh karena itu, dengan adanya KIP Kuliah Merdeka tidak ada lagi alasan bagi para pelajar untuk tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Semua bisa kuliah dengan KIP kuliah, karena pemerintah sudah menyiapkan bantuan untuk melanjutkan pendidikan asalkan dengan sungguh-sungguh," ujar Kahar.
Â
(*)