Kasus Covid-19 Ngegas Lagi, Level PPKM Bakal Dinaikkan?

Menurut Budi, kenaikan dari kasus Covid-19 bukan karena momen pada hari Lebaran maupun Natal dan Tahun Baru. Tetapi, disebabkan adanya varian virus yang baru.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Nov 2022, 18:18 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2022, 18:18 WIB
Penjelasan Menkes Budi Terkait Kasus Gangguan Ginjal Akut pada Anak
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat menggelar konferensi pers “Perkembangan Gangguan Ginjal Akut di Indonesia”, di kantor Kemenkes, Jakarta, Jumat (21/10/2022). Namun Menkes Budi memastikan, penyakit misterius ini tidak terkait dengan pemberian vaksin virus corona (Covid-19). . (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Kasus Covid-19 mengalami kenaikan di Indonesia. Sementara, belum ada kebijakan agar level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dinaikkan oleh pemerintah.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, level PPKM bakal ditingkatkan jika Indonesia di atas 20 kasus per 100 ribu perminggu. Di tambah, tingkat keterisian rumah sakit 5 kasus per 100 per minggu. Selain itu, tingkat kematian 1 kasus per 100 ribu penduduk perminggu.

"PPKM itu akan naik kalau kita di atas 20 kasus per 100 ribu per minggu. Atau masuk rumah sakitnya 5 kasus per 100 ribu per minggu, kematian itu satu kasus per 100 ribu penduduk per minggu, itu standard-nya WHO," kata Budi di kantor Kementerian Kesehatan, Kuningan, Jakarta, Jumat (18/11).

Sementara, saat ini tingkat kasus di RI masih di bawah 20 kasus per 100 ribu per minggu. Pemerintah tinggal mengacu angka tersebut bila level PPKM dinaikkan.

"Tinggal dilihat saja, angkanya kita, kalau saya enggak salah, kemarin itu naik dari dua kasus per 100 per minggu, sekarang mungkin 12-an atau 13-an, tapi masih di bawah 20 per 100 ribu penduduk per minggu, jadi masih masuk level satunya WHO," ucapnya.

Menurut Budi, kenaikan dari kasus Covid-19 bukan karena momen pada hari Lebaran maupun Natal dan Tahun Baru. Tetapi, disebabkan adanya varian virus yang baru.

"Pengalaman kita sudah kita lihat, kenaikan dari gelombang bukan karena liburan. Itu pertama kali kita mikirnya begitu. Tapi sesudah kita lihat ternyata disebabkan oleh varian baru," kata Budi.

"Jadi Nataru atau tidak Nataru atau yang lain, kemarin lebaran enggak naik. Kemarin lebaran itu pergerakan lebih dahsyat dari Nataru kan bulan Juli, Juni enggak naik," pungkasnya.

 

Kasus Covid-19 Naik

Sebagaimana diketahui, kasus Covid-19 kembali mengalami peningkatan sejak Oktober 2022 imbas subvarian Omicron XBB, XBB.1, dan BQ.1.

Setelah beberapa bulan landai, belakangan, kasus harian Covid-19 di Tanah Air kembali melonjak melewati angka 5.000, bahkan 8.000 kasus.

Data terbaru Satgas Covid-19 yang dirilis pada Jumat (18/11) memperlihatkan, terjadi penambahan 6.699 kasus virus corona dalam sehari. Pada periode yang sama, ada 32 kasus kematian dan dan 5.854 pasien sembuh.

Reporter: Muhammad Genantan Saputra/Merdeka.com

 

Infografis 5 Saran Dokter untuk Penyintas Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 5 Saran Dokter untuk Penyintas Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya