Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan, pihaknya akan menerjunkan helikopter untuk mengirimkan bantuan kepada para korban gempa Cianjur. Helikopter diperlukan untuk mendistribusikan bantuan via udara.
"Kami akan standby-kan helikopter besok, helikopter ini untuk menjangkau logistik di daerah yang terisolir karena longsor," kata Suharyanto saat jumpa pers bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait gempa magnitudo 5,6 Cianjur, Senin (21/11/2022).
Selain lewat udara, bantuan logistik juga akan didistribusikan via darat. Dia mencatat, nilai bantuan logistik yang dikeluarkan saat ini senilai Rp500 juta.
Advertisement
Baca Juga
"Bantuan logistik ini sebagai bantuan tahap pertama logistik," jelas Kepala BNPB.
Berdasarkan pendataan yang disusun oleh Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BNPB, dampak yang diakibatkan gempa tersebut turut merusak beberapa bangunan, seperti 343 unit rumah rusak berat, satu unit pondok pesantren rusak berat, RSUD Cianjur alami rusak sedang.
Kemudian empat unit gedung pemerintah, tiga unit fasilitas pendidikan, satu unit sarana ibadah, satu unit toko, dan satu unit kafe juga alami kerusakan, serta ada jalanan yang terputus.
Lebih lanjut, Kepala BNPB akan segera menuju ke lokasi terdampak gempa Cianjur untuk melakukan upaya percepatan penanganan bencana.
“Besok pagi saya akan ke lokasi, untuk melaksanakan pendampingan terhadap langkah-langkah penanganan gempa di Cianjur, selain itu untuk memastikan pemenuhan kebutuhan masyarakat terdampak” katanya menutup.
20 Orang Meninggal Akibat Gempa Cianjur
Suharyanto juga menyampaikan bahwa BNPB hingga kini masih terus memperbarui data korban akibat gempa magnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Dia mengaku mendengar dari Bupati Cianjur bahwa korban meninggal sudah mencapi 20 orang.
"Tadi ada update dari Bupati Cianjur yang meninggal dunia sudah 20 orang," ujar dia dalam jumpa pers virtual, Senin (21/11/2022).
Sebelumnya dia menyebut korban meninggal dunia sebanyak 14 orang. Data itu dia terima dari BPBD Kabupaten Cianjur.
Menurut dia, perbedaan data di awal terjadinya bencana adalah hal yang biasa.
Menurut dia, korban meninggal dunia kemungkinan masih akan bertambah. Dia berharap data korban dapat segera dituntaskan.
"Untuk korban luka-luka sebanyak 17 orang," kata dia.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyebut pihaknya hingga kini masih mendata kerusakan akibat gempa magnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Menurut Abdul, berdasarkan data yang dia terima dari BPBD Cianjur, terdapat beberapa rumah yang mengalami kerusakan. Tak hanya rumah, memurut dia RSUD Kabupaten Cianjur turut mengalami kerusakan akibat gempa.
"Di samping bangunan rumah, Pusdalops mendapatkan laporan pondok pesantren rusak berat 1 unit, dan RSUD Cianjur rusak sedang 1," ujar Abdul dalam keterangannya, Senin (21/11/2022).
Kerusakan juga rerjadi pada fasilitas publik. Namun dia menyebut masih mengidentifikasi lebih lanjut tingkat kerusakannya.
"Kerusakan fasilitas publik yang masih diidentifikasi tingkat kerusakan, antara lain gedung pemerintah 2 unit, fasilitas pendidikan 3, tempat ibadah 1," kata dia.
Advertisement