Liputan6.com, Jakarta - Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono menyebut sepanjang 2022 Indonesia diguncang gempa sebanyak 10.792 kali.
"Sepanjang 2022 tercatat terjadi gempa sebanyak 10.792 kali. Jika dirinci, gempa yang bisa dirasakan sebanyak 808 kali, dan gempa signifikan 205 kali," kata Daryono dalam diskusi daring Refleksi Gempa Tahun 2022, Bekal Siaga di Masa Mendatang, Jumat (30/12/2022).
Advertisement
Baca Juga
Daryono mengatakan, aktivitas gempa di tahun 2022 ini merupakan terbanyak sejak 2008. Dia menyebut, sejak 2008 aktivitas gempa pertahunnya sekitar 7.000 kali.
"Rata-rata kejadian gempa pertahun sejak tahun 2008 sampai 2022 itu sebanyak 7.069 kali. Tahun ini gempa yang terjadi di atas rata-rata. Dan yang menarik, sejak 2013 memang ada peningkatan aktivitas kegempaan yang konsisten," kata Daryono.
Dari total gempa bumi yang terjadi selama 2022, Daryono menyebut ada 22 gempa yang merusak. Dari 22 gempa yang merusak, yang memakan korban meninggal di Pasaman Barat dan Cianjur.
"Gempa Pasaman Barat mengakibatkan 25 orang meninggal dan gempa Cianjur mengakibatkan 344 meninggal," kata dia.
Lakukan Mitigasi Gempa
Daryono mengungkap, gempa bumi merupakan fenomena yang tak dapat diprediksi. Untuk itu, langkah-langkah mitigasi perlu dilakukan.
Salah satu yang dilakukan BMKG ialah membangun jaringan seismograf di 10 lokasi, yakni dua di Sumatra, dua di Kalimantan, satu di Jawa Timur, dan lima di Sulawesi. Jaringan seismograf di 10 lokasi ini sudah terbangun di tahun 2022.
"Tahun depan BMKG akan membangun 12 lokasi untuk merapatkan jaringan agar mendapatkan hasil parameter yang lebih cepat dan lebih akurat," pungkas Daryono.
Advertisement