KSP Klaim BLT BBM Berhasil Redam Kenaikan Angka Kemiskinan

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Abraham Wirotomo mengklaim kebijakan Bantuan Langsung Tunai Bahan Bakar Minyak (BLT-BBM) berhasil meredam kenaikan angka kemiskinan di Indonesia.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 20 Jan 2023, 12:31 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2023, 12:31 WIB
Antrean Warga Ciseeng Bogor untuk Dapatkan BLT
Antrean warga yang menunggu giliran mereka saat penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) Kemensos di Kecamatan Ciseeng, Bogor, Jawa Barat, Senin (28/11/2022). Setiap Keluarga Penerima Manfaat (KPM) mendapat BLT BBM sebesar Rp300ribu, Sembako Rp600 ribu dan bantuan PKH (Program Keluarga Harapan) sebesar Rp600 ribu. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Abraham Wirotomo mengklaim kebijakan Bantuan Langsung Tunai Bahan Bakar Minyak (BLT BBM) berhasil meredam kenaikan angka kemiskinan di Indonesia.

Hal ini dibuktikan dengan persentase kenaikan kemiskinan pada September 2022, yang mampu di tahan di angka 9,57 persen. Padahal saat terjadi kenaikan harga BBM global, kata dia, studi Smeru Research Institute memprediksi angka kemiskinan pada September 2022, sebesar 11 persen.

"Berdasarkan data dan kajian yang ada, kebijakan BLT BBM salah satu yang berhasil meredam kenaikan angka kemiskinan yang menjadi kekuatiran banyak pihak," kata Abraham dikutip dari siaran persnya, Jumat (20/1/2023).

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis persentase penduduk miskin pada September 2022 sebesar 9,57 persen atau sebanyak 26,36 juta orang. Jumlah itu mengalami kenaikan 0,03 persen poin atau 0,20 juta orang dari Maret 2022.

Abraham optimistis angka kemiskinan akan terus menurun pada 2023. Dia menyebut hal ini seiring dengan kondisi ekonomi Indonesia yang terus tumbuh positif.

Terlebih, Abraham menyampaikan pemerintah telah berhasil mengendalikan pandemi dan mencabut kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Siapkan Berbagai Program Bansos

Selain itu, dia menuturkan pemerintah juga telah menyiapkan berbagai program bantuan sosial bagi masyarakat rentan. Abraham menyebut Kementerian Sosial akan segera menyalurkan program sembako untuk 18,8 juta keluarga, dan program PKH untuk 10 juta keluarga.

"Angka tersebut sama besar ketika kita sedang menghadapi pandemi tahun lalu. Jadi meski sudah tidak ada PPKM, tapi besaran bansos tetap sama seperti saat masih ada PPKM," jelas dia.

Disisi lain, Abraham juga mewanti-wanti soal krisis geopolitik dan krisis ekonomi global yang masih menjadi ancaman di tahun 2023. Meski begitu, dia memastikan bahwa pemerintah telah menyiapkan upaya antisipasi menghadapi krisis ekonomi.

"Pemerintah sudah menyiapkan berbagai langkah untuk mengantisipasi kondisi tersebut, agar tidak menambah beban dan jumlah masyarakat miskin," pungkas Abraham.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya