Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon menyatakan dengan terbentuknya Sekretait Bersama (Sekber) Gerindra-PKB, maka pintu untuk partai politik lain bergabung akan semakin besar.
"Saya kira iya (peluang) semakin besar. Ada waktunya tapi tentu dengan kesepakatan bersama. Semakin banyak parpol semakin bagus,” kata Fadli di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (24/1/2023).
Baca Juga
Fadli enggan menyebut parpol mana saja yang tengah melakukan pendekatan dengan koalisi, namun ia menyebut semakin banyak parpol akan semakin baik.
Advertisement
"Jelas sekarang ini ada dua parpol, tapi semakin banyak akan semakin baik,” kata dia.
Terkait Ijtima ulama, Fadli memastikan Ketum Prabowo Subianto akan mempertimbangkan nama Muhaimin Iskandar sebagai cawapres. Dia menyebutkan antara dua ketua umum tentu sudah ada pembicaraan siapa capres-cawapres.
"Semua masukan baik dari Ijtima ulama, kalangan buruh kalangan petani akan menjadi pertimbangan dan masukan untuk ambil keputusan. Saya kira diantar mereka sudah ada pembicaraan, tapi nanti diputuskan pada waktunya,” ujar Fadli.
Fadli menyebut nama-nama cawapres yang beredar tentu sah-sah saja, namun ia menyebut keputusan ada di tangan koalisi dalam hal ini Prabowo dan Cak Imin.
"Proses masih panjang, ini masih Januari. Kita lihat saja dulu, Yang sudah diputuskan saja dalam beberapa jam bisa berubah. Soal nama bisa macam-macam spekulasi tapi entar yang memutuskan koalisi. Tunggu di waktu yang tepat sekarang terlalu awal Belanda masih jauh,” tutur dia.
Alasan Koalisi dengan PKB
Oleh karena itu, Fadli memastikan deklarasi capres-cawapres tidak akan dalam waktu dekat, melainkan mendekati pendaftaran capres di bulan Oktober.
"Nanti kan masih bulan September, seringkali di kita itu keputusannya last minute. Tentu setiap partai politik punya strateginya mana yang harus didahulukan apakah pileg dulu atau pilpres,” kata dia.
Selain itu, Anggota Komisi I DPR RI itu juga menjelaskan alasan Gerindra mantap untuk berkoalisi dengan PKB. Salah satu alasan karena PKB punya basis massa besar di Jawa Timur.
Tentu karena sama sama partai nasionalis dan PKB lahirnya kan juga dulu dari NU dan sangat kuat di Jawa Timur. Lihat ada kesamaan figur dan kesamaan program program. Dan juga yang pertama reaching out atau yang pertama (mengajak) kerjasama duluan. Ada Law of attraction,” pungkasnya.
Advertisement