Liputan6.com, Jakarta Hujan mengguyur wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya dari Minggu (26/2) hingga Senin (27/2/2023). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat, hingga pukul 13.00 WIB terdapat 104 RT yang tergenang banjir.
Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, genangan terparah terjadi di Jakarta Timur. Di Kelurahan Bidara Cina terdapat banjir setinggi 180 cm. Kemudian, di Kelurahan Kampung Melayu setinggi 175 cm dan Cawang setinggi 170 cm.
Baca Juga
Terkait hal tersebut, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan akan segera membuat genangan tersebut surut. Namun, ia menyerahkan kewenangan tersebut kepada para lurah.
Advertisement
"Ya sebentar. Kita coba segera selesaikan. Tanya Pak Lurahnya, yang penting kan bisa ngalir ya," kata Heru Budi kepada wartawan di Kalideres, Jakarta Barat, Senin (27/2).
Adapun BPBD DKI mengumumkan, Pintu Air Manggarai, Pintu Air Pasar Ikan, dan Pintu Air Karet menjadi status Siaga 3 (Waspada). Sedangkan, Pos Angke Hulu dan Pos Sunter Hulu menjadi Siaga 2 (Siaga).
Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta mencatat, hingga pukul 13.00 WIB terdapat 5 ruas jalan dan 104 RT tergenang.
Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta menyiagakan petugas di 139 pos pemadam kecamatan dan kelurahan untuk mengantisipasi bencana banjir.
"Ada 139 pos damkar di Jakarta dan sudah standby perahu sekoci termasuk juga peralatan-peralatan penyelamatan seperti tambang untuk evakuasi jika diperlukan," kata Kepala Dinas Gulkarmat DKI Jakarta, Satriadi Gunawan, Dikutip dari Antara, Minggu (26/2/2023).
Terima Laporan Langsung Warga
Pos tersebut nantinya menerima laporan langsung dari warga ataupun dari pusat terkait lokasi banjir. Berdasarkan laporan tersebut, dalam kurun waktu 15 menit petugas sudah harus sampai ke lokasi untuk melakukan proses evakuasi.
Tak hanya proses evakuasi, pihaknya juga ikut langsung melakukan proses penyedotan air menggunakan mobil pompa. "Kita juga melakukan kolaborasi dengan Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) lain seperti Dinas Sumber Daya Air," kata dia.
Saat ditanya pemetaan titik banjir, Satriadi mengaku tidak memiliki data tersebut lantaran hal itu ada di bawah pemantau Badan Penanggulangan Bencana Daerah ) BPBD) DKI.
Walau demikian, pihaknya memastikan seluruh tim di setiap pos dan alat evakuasi telah disiapkan guna melakukan evakuasi banjir di daerah.
Advertisement