Buffer Zone di Depo Pertamina Plumpang, Jokowi: Dulu Direncanakan, Tapi Belum Sampai Solusi

Jokowi mengakui Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pernah berencana membangun buffer zone atau lokasi penyangga antara Depo Pertamina Plumpang dengan pemukiman warga.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 05 Mar 2023, 12:48 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2023, 12:48 WIB
Foto udara Suasana pemukiman warga terdampak kebakaran depo Pertamina Plumpang
Foto udara kondisi permukiman warga yang hangus akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang di Jalan Koramil, Rawa Badak, Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023). Permukiman warga yang paling terdampak berada di Jalan Tanah Merah Bawah, RT 012/RW 009, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengakui Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pernah berencana membangun buffer zone atau lokasi penyangga antara Depo Pertamina Plumpang dengan pemukiman warga. Namun, rencana itu tak terealisasi hingga kini.

Menurut dia, belum ditemukan solusi dari pemerintah provinsi DKI untuk warga setempat. Pasalnya, Tanah Merah Plumpang merupakan kawasan yang padat penduduk.

"Dulu memang sudah direncanakan untuk dibuat air, di kanan kirinya sungai, tetapi memang belum sampai kepada titik mencarikan solusi kepada penduduknya yang ada disitu," kata Jokowi usai mengunjungi tenda pengungsian korban terdampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang Jakarta Utara, Minggu (5/3/2023).

"Tanah merahnya ini kan padat dan penuh. Semuanya harus dicarikan solusi. Saya kira keamanan masyarakat, keselamatan masyarakat harus menjadi titik yang utama," sambung dia.

Dia menyampaikan zona ini seharusnya memang zona air yang dibuatkan sungai untuk melindungi objek vital. Terlebih, barang yang ada di Depo Pertamina sangat berbahaya apabila berdekatan dengan masyarakat.

"Zona ini memang harusnya zona air entah dibuat sungai, entah dibuat, harus melindungi dari objek vital yang kita miliki. Karena barang-barang didalamnya barang-barang yang sangat bahaya untuk berdekatan dengan masyarakat, apalagi dengan pemukiman penduduk," jelas dia.

Jokowi memerintahkan Menteri BUMN Erick Thohir dan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono segera mencari solusi, pasca kebakaran Depo Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara. Solusi bisa berupa, Depo Pertamina di Plumpang dipindahkan atau masyarakat direlokasi.

"Tidak bisa lagi ditinggali, tetapi harus ada solusinya. Bisa saja Plumpang nya digeser ke reklamasi atau penduduknya yang digeser ke relokasi. Saya nanti akan diputuskan oleh Pertamina dan Gubernur DKI," tutur Jokowi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Buffer Zone Depo Pertamina Plumpang Berjarak 50 Meter

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono rupanya pernah membahas soal buffer zone atau lokasi penyangga antara Depo Pertamina Plumpang dengan pemukiman. Hal ini untuk mencegah agar jika terjadi kebakaran tidak sampai ke pemukiman warga.

Heru mengatakan, pembahasan ini dilakukan pada 2009 silam. Di tahun tersebut juga pernah terjadi insiden kebakaran Depo Pertamina Plumpang.

Dulu konsepnya 2009 pemerintah daerah tentunya dengan jajaran Forkopimda usul kepada Pertamina bahwa harus ada buffer zone, " kata Heru di Jakarta, Sabtu (4/3/2023).

Heru menjelaskan, buffer zone antara depo dengan permukiman yang diusulkan kepada Pertamina berjarak kurang lebih 50 meter. Namun, sampai saat ini buffer zone tersebut belum juga dibuat.

"Selebar 50 meter, kira-kira itu. Kita kembalikan ke Pertamina lagi," tambah Heru.

 


1.085 Orang Mengungsi Akibat Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

Sebanyak 1.085 jiwa mengungsi akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara hingga pukul 07.00 WIB, Sabtu 4 Maret 2023. Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, mereka mengungsi di delapan titik pengungsian.

“Pengungsi info sementara jumlah 1.085 jiwa,” kata Isnawa dalam rilis resminya.

Adapun 132 warga mengungsi di Kantor PMI Jakarta Utara, 63 orang di Masjid As Sholihin, 79 jiwa di Kantor Kelurahan Rawa Badak Selatan, dan 258 di Gedung Golkar Walang.

Kemudian, di Kantor Sudinakertrans & Energi Jakarta Utara 74 orang, Masjid Al Muhajirin 60 jiwa, Masjid Al Kuromaa 63 warga, dan RPTRA Rasella 356 jiwa.

“BPBD Provinsi DKI Jakarta menyalurkan bantuan berupa matras 230 lembar, selimut 270 lembar, kidswear 77 paket, family kit 105 paket, air mineral 53 dus, sarung 55 lembar, mukena 55 buah, terpal 40 lembar, paket sandang 80 pcs, sabun batang 5 dus, wipol 5 dus, hand sanitizer 5 dus, masker 20 box ke lokasi pengungsian,” ujar Isnawa.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya