Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 172 korban terdampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Rawa Badak Selatan, Jakarta Utara, masih mengungsi. Mereka tersebar di sejumlah lokasi pengungsian.
"Menurut data BPBD DKI hingga pukul 06.00 WIB, tercatat jumlah pengungsi saat ini sebanyak 172 jiwa," kata Plh Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta M Ridwan Ibrahim dalam keterangan resmi, Selasa (7/3/2023).
Ada dua pos pengungsian yang saat ini ditempati yakni, kantor PMI Jakarta Utara dan RPTRA Rasella. Sedangkan 39 jiwa lainnya masih dalam penanganan tim medis di sembilan rumah sakit.
Advertisement
"Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta hingga pukul 06.00 WIB, korban meninggal berjumlah 18 jiwa. Sedangkan 39 jiwa sedang dalam penanganan tim medis di 9 rumah sakit," ujar Ridwan.
Ridwan menyatakan bahwa BPBD DKI Jakarta terus bersiaga untuk memastikan kondisi korban dan pengungsi mendapatkan kebutuhan dasar seperti makanan dan pakaian melalui bantuan yang diberikan.
"Bantuan yang disalurkan ini terdiri dari makanan, pakaian, dan obat-obatan. Bantuan ini akan terus diupayakan untuk disalurkan secara optimal dan kontinu," katanya.
Selain itu, bantuan berupa air mineral, sarung, selimut, mukena, terpal, matras, family kit, kidsware, sandang, kantong jenazah, sabun batangan, wipol, hand sanitizer, masker, kipas angin, alas tenda dan megaphone juga telah disalurkan kepada warga di pengungsian.
Lebih lanjut, Ridwan menyampaikan bahwa juga tersedia pelayanan data kependudukan di dua tempat pengungsian oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta. Warga dilayani untuk keperluan cetak Kartu Tanda Penduduk (KTP) hingga permohonan akta lahir.
"Posko PMI Jakarta Utara dan RPTRA Rasela telah melayani 166 layanan, di antaranya cetak KTP, cetak Kartu Keluarga (KK), pendaftaran Identitas Kependudukan Digital (IKD), permohonan akta lahir, dan konsultasi," jelas Ridwan.
Pemerintah Jamin Kehidupan Korban
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan pemerintah bakal menjamin kehidupan korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara.
Dalam keterangan resminya kepada wartawan, Senin (6/3/2023), Erick menyatakan bantuan akan ditanggung hingga ada kepastian bagi kelangsungan aktivitas para korban ke depannya.
Erick menyatakan salah satu poin utama adalah dengan memberikan kepastian penanganan korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang. Termasuk korban-korban yang dirawat, korban yang mengungsi, hingga keluarga korban kebakaran yang meninggal.
Salah satu upaya penanganan lanjutan bagi keluarga korban adalah merelokasi lingkungan tinggal dan membangun zona aman atau buffer zone dari Terminal BBM Pertamina Plumpang itu. Pada masa peralihan ini, Erick akan menanggung hidup para keluarga korban.
"Terutama korban-korban yang sudah terkena kita akan rawat, kita akan pastikan ada penyewaan buat mereka. Kita pastikan juga mendorong membantu kehidupan mereka untuk beberapa bulan ke depan sampai ada kepastian keputusan lainnya," ujar Erick.
Kebijakan ini, kata Erick, merupakan hasil rapat antarmenteri dan pemerintah pusat serta pemerintah daerah. Termasuk juga rapat-rapat internal yang melibatkan Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.
"Bahwa kesepakatannya, setelah rapat kemarin, masing-masing mulai rapat sendiri-sendiri untuk mencari solusi," ungkapnya.
"Nomor 1 tentu arahan Presiden, solusi melayani (dan) melindungi rakyat. Oleh karena itu, Pertamina memastikan perlindungan kepada rakyat sekitarnya kita jaga," tambah Erick.
Advertisement
Polisi Jaga Rumah Korban
Untuk mencegah kemungkinan terjadinya penjarahan selama korban mengungsi, kepolisian mengerahkan personelnya untuk menjaga rumah-rumah warga terdampak. Isu penjarahan mencuat pasca-kebakaran hebat yang melanda Depo Pertamina Plumpang.
"Tentunya kita telah menerima informasi tersebut, maka untuk mencegah terjadinya penjarahan kita telah menurunkan sejumlah personel, untuk menjaga rumah-rumah yang ditinggal atau rumah-rumah korban kebakaran," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (6/3/2023).
Ahmad tidak merinci jumlah personel yang dikerahkan dalam upaya penjagaan rumah warga terdampak kebakaran tersebut. Namun dia memastikan petugas bersiaga menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) setempat.
"Jadi kita melakukan pengamanan dan penjagaan terhadap rumah-rumah tersebut, tentu untuk menjaga aset-aset yang belum rusak atau aset yang utuh, menjaga kemungkinan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Ahmad.