Darah Tinggi Tensi Berapa, Cara Mengontrol, dan Waspadai Bahayanya

Pahami bahaya darah tinggi, cara mengontrolnya, dan waspadai tekanan darah di atas 140/90 mmHg yang mengancam kesehatan jantung dan pembuluh darah.

oleh Laudia Tysara Diperbarui 09 Apr 2025, 11:20 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2025, 11:20 WIB
cara menaikkan tensi
cara menaikkan tensi ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis serius di mana tekanan darah dalam arteri meningkat melebihi batas normal. Tekanan darah diukur dengan dua angka, yakni angka sistolik (atas) menunjukkan tekanan saat jantung memompa darah, dan angka diastolik (bawah) menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat.

Kondisi ini mengancam kesehatan jantung dan pembuluh darah, bahkan dapat menyebabkan kematian. Siapa saja berisiko terkena darah tinggi, terutama mereka yang memiliki riwayat keluarga hipertensi, obesitas, atau gaya hidup tidak sehat. Memahami tekanan darah tinggi sangat penting untuk pencegahan dan pengobatan yang tepat.

Tekanan darah tinggi umumnya tidak menunjukkan gejala awal, sehingga sering disebut sebagai "silent killer." Namun, jika dibiarkan tanpa penanganan, dapat menyebabkan komplikasi serius seperti serangan jantung, stroke, dan gagal ginjal.

Oleh karena itu, penting untuk memantau tekanan darah secara teratur, baik melalui pemeriksaan mandiri di rumah maupun konsultasi berkala ke dokter. Deteksi dini dan penanganan yang tepat sangat krusial untuk mencegah komplikasi yang lebih parah.

Banyak faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan tekanan darah, termasuk genetika, gaya hidup, dan kondisi medis tertentu. Faktor gaya hidup seperti diet tinggi garam, kurang olahraga, stres, merokok, dan konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan risiko hipertensi.

Sementara itu, kondisi medis seperti penyakit ginjal dan masalah tiroid juga dapat memicu tekanan darah tinggi. Memahami faktor-faktor risiko ini sangat penting untuk menerapkan strategi pencegahan dan pengelolaan yang efektif.

Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Rabu (9/4/2025).

Darah Tinggi Tensi Berapa?

Melansir dari rspondokindah.co.id, tekanan darah dianggap tinggi jika secara konsisten di atas 140/90 mmHg. Namun, angka di atas 130/80 mmHg sudah memerlukan perhatian dan pengelolaan. American Heart Association mengklasifikasikan tekanan darah sebagai berikut:

Normal (90-120/60-80 mmHg), Pre-hipertensi (120-139/80-89 mmHg), Hipertensi Stadium 1 (140-159/90-99 mmHg), Hipertensi Stadium 2 (≥160/≥100 mmHg), dan Krisis hipertensi (≥180/≥120 mmHg).

Penting untuk diingat bahwa klasifikasi ini bersifat umum dan dokter dapat memberikan penilaian yang lebih spesifik berdasarkan kondisi individu.

Melansir dari emc.id, tekanan darah tinggi dibagi menjadi dua jenis, yakni hipertensi primer (penyebabnya tidak diketahui) dan hipertensi sekunder (disebabkan oleh kondisi medis lain). Hipertensi primer seringkali terkait dengan faktor genetik dan gaya hidup. Sementara itu, hipertensi sekunder dapat disebabkan oleh penyakit ginjal, gangguan tiroid, sleep apnea, dan efek samping obat-obatan tertentu. Diagnosis yang tepat sangat penting untuk menentukan penyebab dan rencana pengobatan yang sesuai.

Menurut klatenselatan.dinkes.klaten.go.id, hipertensi menempati urutan keempat dalam 10 besar penyakit di bulan Juni 2023. Hal ini menunjukkan tingginya angka penderita hipertensi di Indonesia. Gejala hipertensi seringkali tidak terlihat, sehingga penting untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin, terutama bagi mereka yang berusia di atas 40 tahun.

Pemeriksaan tekanan darah secara mandiri di rumah dapat dilakukan dengan menggunakan tensimeter, namun tetap penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk interpretasi hasil dan rencana pengobatan.

Penting untuk memahami bahwa tekanan darah dapat bervariasi sepanjang hari. Oleh karena itu, pengukuran tekanan darah sebaiknya dilakukan beberapa kali dalam beberapa hari untuk mendapatkan gambaran yang lebih akurat. Jika hasil pengukuran menunjukkan tekanan darah tinggi, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Jangan pernah mengabaikan tekanan darah tinggi karena dapat menyebabkan komplikasi serius.

Mengukur tekanan darah secara mandiri di rumah dapat membantu memantau kondisi kesehatan. Namun, penting untuk mengikuti teknik pengukuran yang benar dan menggunakan alat yang akurat. Konsultasi dengan dokter tetap diperlukan untuk interpretasi hasil dan rencana pengobatan yang tepat. Jangan pernah mendiagnosis diri sendiri atau mengobati hipertensi tanpa pengawasan medis.

Cara Mengontrol Darah Tinggi

ciri ciri darah tinggi naik
ciri ciri darah tinggi naik ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Melansir dari berbagai sumber, mengontrol tekanan darah tinggi melibatkan perubahan gaya hidup dan, dalam beberapa kasus, pengobatan. Berikut beberapa cara untuk mengontrol darah tinggi:

  1. Menjaga Berat Badan Ideal: Berat badan berlebih meningkatkan tekanan pada arteri. Menurunkan berat badan, jika kelebihan berat badan atau obesitas, dapat secara signifikan menurunkan tekanan darah.

    Contohnya, jika Anda kelebihan berat badan 10 kg, usahakan untuk menurunkan berat badan secara bertahap dengan diet sehat dan olahraga teratur. Konsultasikan dengan ahli gizi untuk membuat rencana diet yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

    Menurunkan berat badan secara bertahap dan konsisten akan memberikan hasil yang lebih baik dan berkelanjutan. Jangan terburu-buru untuk menurunkan berat badan secara drastis, karena dapat membahayakan kesehatan. Selalu konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi sebelum memulai program penurunan berat badan.

  2. Olahraga Teratur: Olahraga secara teratur membantu memperkuat jantung, meningkatkan sirkulasi darah, dan menurunkan tekanan darah. Disarankan untuk berolahraga setidaknya 30 menit, 3-5 kali seminggu. Contoh olahraga yang dianjurkan meliputi jalan kaki, bersepeda, berenang, dan yoga. Pilih jenis olahraga yang Anda sukai dan dapat dilakukan secara konsisten.

    Konsistensi adalah kunci keberhasilan dalam olahraga. Jangan memaksakan diri untuk berolahraga terlalu berat di awal. Mulailah dengan intensitas ringan dan secara bertahap tingkatkan intensitasnya seiring dengan peningkatan kemampuan tubuh Anda.

  3. Pola Makan Sehat: Mengonsumsi makanan yang kaya buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak, serta membatasi asupan garam, lemak jenuh, dan lemak trans sangat penting.

    Contohnya, konsumsilah lebih banyak buah dan sayur seperti bayam, pisang, dan brokoli yang kaya kalium. Batasi konsumsi makanan cepat saji dan makanan olahan yang tinggi garam dan lemak jenuh.

    Membuat perubahan pola makan secara bertahap akan lebih mudah dijalani. Mulailah dengan mengurangi sedikit demi sedikit konsumsi makanan yang tidak sehat dan menggantinya dengan makanan sehat. Konsultasikan dengan ahli gizi untuk mendapatkan panduan yang lebih spesifik.

  4. Mengurangi Asupan Natrium (Garam): Asupan garam yang tinggi dapat meningkatkan retensi air, sehingga meningkatkan tekanan darah. Batasi konsumsi makanan olahan, makanan cepat saji, dan makanan kemasan yang tinggi garam. Gunakan rempah-rempah dan bumbu lain sebagai pengganti garam untuk menambah cita rasa makanan.

    Membaca label nutrisi pada kemasan makanan dapat membantu Anda memilih makanan dengan kadar natrium yang rendah. Cobalah untuk memasak sendiri makanan Anda agar dapat mengontrol jumlah garam yang digunakan.

  5. Mengelola Stres: Stres dapat meningkatkan tekanan darah. Temukan cara sehat untuk mengelola stres, seperti meditasi, yoga, atau menghabiskan waktu di alam. Berlatih teknik relaksasi seperti pernapasan dalam juga dapat membantu mengurangi stres.

    Carilah kegiatan yang dapat membantu Anda rileks dan mengurangi stres, seperti mendengarkan musik, membaca buku, atau menghabiskan waktu bersama orang-orang terkasih. Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika Anda mengalami kesulitan dalam mengelola stres.

Bahaya Darah Tinggi

Melansir dari berbagai sumber, tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, antara lain:

  1. Serangan Jantung: Tekanan darah tinggi merusak arteri, meningkatkan risiko pembentukan plak dan pembekuan darah yang dapat menyumbat aliran darah ke jantung. Contohnya, seseorang dengan tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol berisiko mengalami serangan jantung yang dapat menyebabkan kematian.

  2. Stroke: Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak, menyebabkan stroke. Stroke dapat menyebabkan kecacatan permanen atau bahkan kematian.

  3. Gagal Jantung: Jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah melawan tekanan yang tinggi, yang dapat menyebabkan gagal jantung.

  4. Penyakit Ginjal: Tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah di ginjal, mengurangi kemampuannya untuk berfungsi dengan baik.

  5. Penyakit Arteri Perifer: Tekanan darah tinggi dapat menyempitkan arteri di kaki dan lengan, menyebabkan nyeri, mati rasa, dan bahkan kehilangan anggota badan.

  6. Gangguan Penglihatan: Tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah di retina mata, menyebabkan gangguan penglihatan hingga kebutaan.

  7. Demensia Vaskular: Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah di otak, meningkatkan risiko demensia vaskular.

  8. Aneurysma: Tekanan darah tinggi dapat melemahkan dinding arteri, meningkatkan risiko pembentukan aneurysma (pelebaran pembuluh darah) yang dapat pecah dan menyebabkan kematian.

  9. Penyakit Koroner Jantung: Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri koroner, yang dapat menyebabkan penyakit jantung koroner.

  10. Hipertensi pulmonal: Tekanan darah tinggi pada arteri paru-paru dapat menyebabkan sesak napas dan kelelahan.

  11. Kegagalan organ lainnya: Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kegagalan organ lainnya, seperti hati dan pankreas.

Penting untuk diingat bahwa informasi ini bersifat umum dan tidak dapat menggantikan saran medis profesional. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang tekanan darah Anda, konsultasikan dengan dokter atau tenaga kesehatan untuk diagnosis dan rencana perawatan yang tepat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya