Prabowo Subianto Akan Tambah Pesawat Tempur untuk TNI AU, Asalnya dari Prancis

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menekankan pentingnya terus menambah jumlah pesawat tempur untuk TNI Angkatan Udara (AU).

oleh Lizsa Egeham diperbarui 08 Mar 2023, 19:00 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2023, 19:00 WIB
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto
Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mengapresiasi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena terus memprioritaskan pembangunan pertahanan. Hal ini dikatakannya saat menyerahkan pesawat C-130J-30 Super Hercules kepada Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono yang disaksikan langsung Presiden Jokowi di Lanud Halim Perdanakusuma, Rabu (8/3/2023). (Foto: Dokumentasi Kemenhan).

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menekankan pentingnya terus menambah jumlah pesawat tempur untuk TNI Angkatan Udara (AU). Dia mengatakan pemerintah akan membeli pesawat tempur Rafale dari Prancis.

"Ya itu suatu keharusan (menambah pesawat tempur). Ya kita akan menambah pesawat tempur Rafale dari Prancis, kemudian kita sementara lagi negosiasi untuk menambah pesawat-pesawat lain," jelas Prabowo kepada wartawan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (8/3/2023).

Kendati pembelian pesawat tempur Rafale sudah diteken, Prabowo Subianto menyampaikan pesawat itu baru akan tiba di Indonesia paling cepat pada tahun 2026. Oleh sebab itu, pemerintah tengah memodernisasi pesawat tempur yang ada untuk memperkuat pertahanan Indonesia.

"Sementara itu, karena kalau kita sudah tanda-tangan untuk pesawat Rafale, datangnya baru 3-5 tahun, sementara kita harus mempunyai detterent yang cukup kuat, pesawat-pesawat sekarang kita sedang refurbish, sedang kita upgrade modernisasi," katanya.

Selain itu, Prabowo menyampaikan pihaknya mengakuisisi pesawat-pesawat bekas yang usianya masih muda. Namun, dia belum mau mengungkapkan jenis pesawat yang akan diakusisi pemerintah.

"Rencana kita kita akan mengambil beberapa pesawat dari luar negeri yang masih muda," ujar Prabowo.

Disisi lain, Prabowo meyakini kedatangan pesawat TNI AU C-130J-30 Super Hercules A-1339 akan menambah persentase Kekuatan Pokok Minimum atau Minimum Essential Force (MEF) yang ditargetkan mencapai 70 persen. Kendati begitu, dia meminta semua pihak tak terpaku terhadap persentase.

"Yang paling penting adalah kesiapan kemampuan operasi kita. Jadi, itu yang kita kejar. Kita ingin sedekat mungkin ke 100 persen," pungkas Prabowo.

Sebelumnya, unit pertama pesawat TNI Angkatan Udara (AU) C-130J-30 Super Hercules A-1339 tiba di Indonesia setelah mendarat di Pangkalan TNI AU (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin, 6 Maret 2023.

Kedatangan pesawat Super Hercules itu disambut langsung oleh Wakil Kepala Staf TNI AU (Wakasau) Marsdya TNI Agustinus Gustaf Brugman dengan didampingi Komandan Lanud Halim Perdanakusuma Kolonel Pnb Adrian P. Damanik.

 

Pesawat TNI Super Hercules Dibekali Sejumlah Fitur

Pesawat TNI AU C-130J-30 Super Hercules A-1339 memiliki empat mesin turboprop Rolls-Royce AE 2100D yang berkekuatan 4.700 tenaga kuda serta mampu mencapai kecepatan puncak 660 Km/jam pada ketinggian 6.706 meter.

Selain itu, pesawat itu memiliki dimensi kompartemen kargo dengan panjang 16,9 meter; lebar 3,12 meter; dan tinggi 2,74 meter, serta kapasitas angkut sebesar 20 ton. Kemudian, ruangannya mampu menampung delapan palet atau 97 tandu, 128 pasukan tempur, dan 92 pasukan terjun payung.

Pesawat Super Hercules juga dibekali dengan sejumlah fitur, di antaranya aspek peningkatan perlindungan bahan bakar serta sistem penanganan kargo yang ditingkatkan.

Sebagai informasi, empat unit pesawat Super Hercules pesanan TNI AU berikutnya akan tiba secara berkala pada Juni, Juli, dan Oktober 2023 serta pada Januari 2024. Seluruh pesawat TNI AU C-130J-30 Super Hercules rencananya ditugaskan di Skadron 31 Lanud Halim Perdanakusuma.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya