Masih Ada Pemukiman Kumuh Dekat Istana, Ketua DPRD DKI Jakarta: Jaraknya 1 Km

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menyoroti keberadaan pemukiman kumuh yang lokasinya tidak jauh dari Istana Negara.

oleh Winda Nelfira diperbarui 19 Mar 2023, 01:18 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2023, 01:18 WIB
20161230-Pemukiman Kumuh-Jakarta- Immanuel Antonius
Pemukiman kumuh berjajar di kawasan Roxi, Jakarta, Jumat (30/12). Badan Pusat Statistik (BPS) DKI menyatakan angka kemiskinan DKI Jakarta pada Maret 2016 sebesar 3,75 persen atau 384.000 orang. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menyoroti keberadaan kawasan kumuh yang lokasinya tidak jauh dari Istana Negara. Prasetyo meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk turun tangan mengatasi masalah pemukiman kumuh tersebut.

Menurut Prasetyo terdapat sejumlah wilayah yang kawasannya sangat padat penduduk, antara lain di Kecamatan Johar Baru dan Kelurahan Tanah Tinggi, Jakarta Pusat. Dia menilai dua kawasan itu harusnya meniadi perhatian Pemprov DKI Jakarta.

"Ini penting sekali masalah di Jakarta Pusat karena masih ada yang jaraknya satu kilometer dari Istana yang jadi daerah kumuh. Di Johar Baru, Tanah Tinggi, kita minta ini diperhatikan. Ke sana (lihat langsung) untuk berbuat sesuatu," kata Prasetyo dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (18/3/2023).

Selain itu, politikus PDI Perjuangan (PDIP) ini menyinggung kesehatan warga yang tinggal di pemukiman padat penduduk. Dia mengaku mendapat keluhan dari warga yang mengalami kesulitan untuk beristirahat karena tempat tinggal yang terbatas.

“Kondisi pemukiman di Johar Baru, Tanah Tinggi itu bisa tiga sif tidurnya, karena disana kemiskinannya terlihat,” kata dia soal kondisi kawasan kumuh itu.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengaku siap membenahi dua wilayah tersebut dan akan segera berkoordinasi dengan Satuan Kerja Perangat Daerah (SKPD) terkait.

 

Heru Budi Janji Benahi Pemukiman Kumuh di Jakarta

Jakarta, lanjut Heru, diprediksi tetap menjadi magnet bagi investor meskipun tidak lagi berstatus Ibu Kota hingga 20 tahun ke depan. Jakarta, kata dia akan tetap menjadi sentra pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

“Pertumbuhan Kota Jakarta masih sebagai sentra bagi para investor meskipun Ibu Kota akan berpindah ke IKN (Ibu Kota Nusantara). Feeling saya 10 sampai 15 tahun bahkan 20 tahun ke depan, Jakarta tetap jadi titik pertumbuhan di Indonesia. Maka wajar kalau saya sampaikan sukses Jakarta untuk Indonesia,” ucapnya.

Heru berjanji membenahi sejumlah masalah di pemukiman kumuh yang berorientasi langsung menyentuh warga, salah satunya yakni membuat septic tank komunal untuk mencegah pencemaran air tanah, serta program pencegah kurang gizi (stunting) pada balita dan anak-anak.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya