Seloroh Jokowi Disebut Selalu Restui Capres dan Koalisi Parpol: Emangnya Saya Siapa

Jokowi bercerita dirinya sering dianggap memberi restu ketum parpol maju menjadi capres hingga pembentukan koalisi. Hal ini disampaikan saat Jokowi menghadiri silaturahim PAN di Kantor DPP PAN.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 02 Apr 2023, 13:33 WIB
Diterbitkan 02 Apr 2023, 13:33 WIB
Presiden Jokowi menghadiri silaturahmi Ramadan bersama para ketum parpol koalisi pemerintah di Kantor DPP PAN
Presiden Jokowi menghadiri silaturahmi Ramadan bersama para ketum parpol koalisi pemerintah di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan. (Liputan6.com/Nanda Perdana Putra)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi berseloroh tentang klaim pemberian restu dukungan terhadap Ketua Umum Partai Politik (Ketum Parpol) untuk maju sebagai Calon Presiden (Capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 hingga pembentukan koalisi.

Hal itu disampaikan Jokowi saat menghadiri acara silaturahmi Ramadan yang dihadiri oleh lima Ketum Parpol yakni Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum PPP Muhammad Mardiono, dan Ketum PAN Zulkifli Hasan.

“Jadi yang namanya Pilpres itu urusannya partai atau gabungan partai. Jangan Presiden itu diikut-ikutkan. Sering ketua partai ini dikit-dikit sudah direstui Presiden, apa hubungannya. Enggak ada hubungannya,” tutur Jokowi di DPP PAN, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (2/4/2023).

Termasuk juga parpol yang datang kepadanya dalam niatan membangun koalisi. Kemudian setelahnya langsung menyatakan koalisi parpol tersebut diklaim telah menerima restu dan dukungan darinya.

“Emangnya saya apa, enggak ada urusannya bangun koalisi, calonkan seseorang, ya kalau saya ditanya saya jawab, ‘Pak setuju enggak Pak Prabowo jadi capresnya’, lebih baik saya jawab kalau setuju ya saya jawab setuju, kalau enggak ya enggak. Kalau setuju, setuju, mantap,” ucap dia.

Jokowi pun mengulas terjadinya koalisi Golkar, PPP, PAN dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) serta gabungan Gerindra dan PKB dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.

“Bentuk koalisi KIB. Wah itu dari Presiden, siapa, itu kan KIB terbentuk karena pertemuannya Pak Airlangga, Pak Zul, Pak Mardiono, terbentuk. Baru datang ke saya, ‘Pak mohon restu’. Kalau saya ditanya gitu ya saya restui. Sebetulnya hanya gitu-gitu, jadi bukan saya bentuk KIB gini-gini, enggak pernah,” kata Jokowi.

 


Hubungkan Cak Imin dan Prabowo

Presiden Jokowi bersama Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Minggu (2/4/2023).
Presiden Jokowi bersama Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Minggu (2/4/2023). (Liputan6.com/ Nanda Perdana Putra)

Kemudian soal koalisi Gerindra dan PKB, lanjutnya, Jokowi mengaku sempat diajak berkomunikasi dengan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin perihal niatnya berkoalisi dengan Prabowo Subianto.

“Saya menyambungkan ke Pak Prabowo, ‘Pak Prabowo ini kayaknya Cak Imin ingin gandengan dengan Bapak’, ya gitu-gitu saja. Akhirnya sambung gitu lho, tapi bukan karena saya,” ujarnya.

Namun begitu, pada akhirnya yang muncul ke publik adalah restu Jokowi terhadap koalisi Gerindra-PKB.

“Tapi di luarnya beda lagi, mungkin Pak Prabowo yang sering, ini sudah direstui oleh Presiden. Ya saya sih senang-senang saja. Saya rasa itu. Nanti kalau terlalu lama saya bukain semua yang sebetulnya enggak perlu saya buka, tapi karena di depan sahabat-sahabatku, PAN, enggak apa-apa,” ujar Jokowi menandaskan.

Infografis Heboh Kepala BIN Sebut Aura Jokowi Sebagian Pindah ke Prabowo
Infografis Heboh Kepala BIN Sebut Aura Jokowi Sebagian Pindah ke Prabowo (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya