Liputan6.com, Jakarta Enam orang sindikat perampok diringkus Polda Metro Jaya. Sasaran mereka adalah pengemudi taksi online. Polisi mencatat, perampokan oleh kawanan ini sudah dilakukan di berbagai provinsi di Indonesia antara lain Jakarta, Banten, Sumatera, dan Lampung.
Saat ini, ada enam sopir taksi daring menjadi korbannya. Bahkan, satu orang di antaranya dilaporkan meninggal dunia.
Baca Juga
Kasubdit Resmob AKBP Titus Yudho Uly menerangkan, enam orang pelaku saling berbagi peran. Ada yang menjadi eksekutor, penampung, penjual dan pembeli mobil rampokan.
Advertisement
Dua orang di antaranya, sebagai eksekutor. Awalnya, dia akan menggunakan aplikasi jasa pengantaran untuk mencari korban secara random.
"Pada saat dia mendapatkan korban tersebut dia tidak langsung mengeksekusi pada hari itu," kata Titus kepada wartawan, Jumat (14/4/2023).
Titus menerangkan, dua orang eksekutor akan melakukan pendekatan ke korban. Sehingga, korban tertarik carter kendaraan tanpa aplikasi. Alasannya pun bermacam-macam.
"Ada yang diajak untuk melihat tambang, ada yang diajak untuk melihat atau ke tempat wisata. atau jalan jalan ke tempat wisata," ujar dia.
Korban Perampokan Diajak Makan
Titus menerangkan, eksekutor kemudian mengajak sopir taksi online korbannya itu ke rumah makan. Tapi tidak makan di tempat.
"Dia memesan makanan, dibungkus, untuk kemudian dia mencampur makanan dengan kecubung," ujar dia.
Titus mengatakan, esekutor akan makan bersama-sama dengan korban supaya korban tetap memakan makanan yang telah dicampur dengan kecubung.
"Setelah dia memakan makana yang telah dicampur kecubung. satu jam kemudian kurang lebih si korban ini rata rata mengalami dampak daru kecubung itu sendiri. Ada yang halusinasi maupun kejang dan tidak bisa bergerak. itu penjelasan dari korban," ujar dia.
Titus menerangkan, saat korban berada dalam pengaruh kecubung. Esekutor berupaya mengambil alih kemudi kendaraan.
"Nah pada saat proses menggantikan kemudi itu tetep dia berjalan. si pelaku salah satu mengambil alih untuk melajukan kendaraan itu, kemudian nanti dia mencari tempat yang sekira nya aman untuk menurunkan si korban," ujar dia.
Ada 7 Laporan Polisi Terkait Perampokan Ini
Titus menerangkan, sejauh ini ada 7 laporan polisi yang berhasil dihimpun. Ada di Lampung, Palembang dan beberapa daerah lainnya.
Terakhir kali, dua orang esekutor AW dan FB dari menyewa kendaraan driver dan melalui aplikasi online dari Cibubur hendak menuju ke Cilegon dengan harga yang disepakati sebesar Rp 1 juta.
"Kemudian korban diturunkan di pinggir jalan di Rest Area Cibubur dan mobil tersebut dibawa lari oleh para pelaku ini eksekutornya adalah AW dan FB," ujar dia.
Sementara itu, korban ditemukan pada 20 Maret sekitar pukul 5.30, korban oleh patroli PT Jasa Marga dan PJR, Patroli Jalan Raya. Kondisi dalam keadaan terluka parah.
"Kemudian dibawa ke Kramat Jati, tapi dalam perjalanan yang korban-korban tersebut nyawanya tidak dapat diselamatkan," ujar Titus.
Kepada penyidik, tersangka mengakui kecubung dia beli di kampungnya Lampung.
"Kemudian meracik itu saudaranya sendiri atas nama MB. Jadi dia yang meracik sendiri untuk kecubung yang akan dicampurkan ke makanan tersebut," ujar dia.
Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, para tersangka dikenakan Pasal 365 KUHP dengan ancaman paling lama 15 tahun.
Advertisement