Liputan6.com, Jakarta PDIP akan mempertimbangkan mengusung putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep menjadi calon wali kota Depok. Asalkan, mau menjadi juru kampanye untuk memenangkan kader PDIP di Depok.
Barangkali kita tawarkan mas Kaesang mana nanti jadi juru kampanye di Depok untuk memenangkan kader-kader kita nanti di sana ayo lah ayo Mas Kaesang," ujar Ketua DPP PDI Perjuangan Eriko Sotarduga di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/6/2023).
Baca Juga
"Alhamdulillah kalau itu Mas Kaesang melakukan dan kita nanti sebagai berikutnya kami yang berjuang untuk mas Kaesang di Depok," lanjutnya.
Advertisement
PDIP pun mengajak Kaesang untuk bertemu berbicara soal rencananya maju di Pilkada Kota Depok.
"Loh kami tentu seperti yang Mbak Puan katakan kami menyambut dengan tangan terbuka monggo ayo Mas Kaesang kapan, kita bertemu. Kita bicarakan lebih lanjut, karena ya tahun 2024 sudah dekat," ujar Eriko.
Namun, PDIP untuk saat ini belum fokus Pilkada 2024. Agenda terdekat adalah memenangkan Pemilu legislatif dan presiden di Februari 2024 mendatang.
Menurut Eriko, rencana Kaesang maju di Depok menarik lantara PDIP belum berhasil di daerah yang selalu dikuasai PKS ini.
"Pertama ini harus memenangkan pileg dulu lalu pilpres itu kan tahapan pertama, setelah menang itu ayo kita usung mas Kaesang ini di Depok. Apalagi ini kan menarik bahwa selama ini kami belum berhasil di Depok ini ya kan begitu kan," ujarnya.
Hasto Ungkap Syarat untuk Kaesang Jika Ingin Diusung PDIP di Pilwalkot Depok
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengungkapkan syarat bagi Kaesang Pangarep jika ingin diusung PDIP menjadi calon wali kota Depok. Hasto menyebut, Kaesang mesti mengikuti pendidikan politik dan kaderisasi parpol.
"Prinsipnya untuk menjadi anggota partai ini harus sukarela artinya meluruskan diri kepada kepentingan partai yang lebih besar, kemudian mengikuti proses pendidikan politik dan kaderisasi," kata Hasto di Kantor Dewan Pers, Jakarta Pusat, Senin (19/6/2023).
Setelah mengikuti pendidikan dan kaderisasi, kata Hasto, barulah PDIP menentukan penugasan untuk putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu.
"Setelah pendidikan dan kaderisasi kemudian kita ada penugasan apakah yang bersangkutan termasuk Mas Kaesang misalnya apakah mendapatkan tugas sebagai calon kepala daerah atau tugas di calon anggota legislatif," tuturnya.
Hasto mencontohkan Gibran yang sebelum dicalonkan menjadi Wali Kota Solo lebih dulu mengikuti sekolah partai. Gibran diajarkan PDIP mengenai tata kelola pemerintahan.
"Saya pribadi juga ke Mas Kaesang saya sampaikan kalau memang sekiranya akan mengikuti proses pencalonan sebagai kepala daerah ya kita akan siapkan bersama dengan kader kader partai lain yang juga punya hak sama," ucapnya.
"dan proses itu melalui sekolah partai sehingga tanpa melalui sekolah partai kami memang tidak bisa seseorang dicalonkan," sambungnya.
Reporter:Â Ahda Bayhaqi/Merdeka
Advertisement