Update Kasus Terduga Teroris Bekasi, Densus 88: Pelaku Rencanakan Serang Mako Brimob dan Markas TNI

Tim Datasement Khusus atau Densus 88 Antiteror Polri menangkap terduga teroris DE (27) di wilayah Bekasi, Jawa Barat.

oleh Devira PrastiwiNanda Perdana Putra diperbarui 15 Agu 2023, 11:25 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2023, 11:25 WIB
Lokasi penggerebekan terduga teroris yang juga karyawan BUMN oleh Densus 88 Polri di Jalan Raya Bulak Sentul Harapan Jaya, Bekasi Utara
Lokasi penggerebekan terduga teroris yang juga karyawan BUMN oleh Densus 88 Polri di Jalan Raya Bulak Sentul Harapan Jaya, Bekasi Utara, Kota Bekasi. (Liputan6.com/Bam Sinulingga)

Liputan6.com, Jakarta - Tim Datasement Khusus atau Densus 88 Antiteror Polri menangkap terduga teroris DE (27) di wilayah Bekasi, Jawa Barat. Berdasarkan pengakuan, dirinya berniat melakukan amaliyah atau aksi terorisme dengan menyerang Mako Brimob dan markas TNI.

"Memiliki ghiroh (semangat) karena melihat pemberontakan (narapidana terorisme) di Mako Brimob, ini dalam keterangannya masih didalami. Yang bersangkutan beberapa kali melakukan latihan dan memiliki rencana melakukan aksi kembali di Mako Brimob Kelapa Dua dan Mako Brimob Jawa Barat, dan markas tentara yang telah diprofiling yang bersangkutan," ujaar Kabag Banops Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (15/8/2023).

Menurut Aswin, tersangka DE aktif berselancar di sosial media dan menyebarkan ajakan aksi terorisme secara privasi, dengan tujuan tidak mudah terdeteksi oleh aparat penegak hukum.

Terlebih, kata dia, semangatnya meningkat dalam tiga minggu ke belakang sebelum akhirnya ditangkap Densus 88 Antiteror Polri.

"Setelah mem-profiling yang bersangkutan memiliki juga akun di marketplace ya, di salah satu akun penjualan lain yang dikamuflasekan oleh penjualan mainan milik yang bersangkutan, terkait dengan perlengkapan-perlengkapan, ada gear, ada baju taktis," ucap Aswin.

Dia mengatakan, dalam penggeledahan di kediaman terduga teroris DE, petugas pun menemukan 16 senjata api yang terdiri dari senjata api pabrikan, rakitan, baik laras pendek dan panjang.

"Kita lihat bahwa bukan cuma senjata api laras panjang yang berbahaya, tapi modifikasi-modifikasi yang dari senjata organik atau pun air softgun itu, itu juga dapat ditingkatkan menjadi senjata api dengan kemampuan atau dengan keahlian orang itu menjadi senjata api. Dalam konteks ini mungkin kita perlu kerjasama nanti dengan beberapa Polda," Aswin menandaskan.

 

Densus 88 Tangkap Pegawai KAI Terduga Teroris di Bekasi

Densus 88 Antiteror
Densus 88 Antiteror Mabes Polri menggeledah rumah mertua terduga teroris Bekasi, di Ledoksari RT 8 RW 10 Pajang, Laweyan, Solo. (Fajar Abrori/Liputan6.com)

Sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia (Persero) buka suara menanggapi penangkapan salah satu oknum yang diduga terlibat aksi terorisme. Menyusul, penangkapan satu orang karyawan BUMN yang disinyalir karyawan KAI oleh Densus 88 di Bekasi, Jawa Barat.

Diketahui, Densus 88 menangkap salah satu karyawan BUMN yang diduga mendukung gerakan ISIS. Penangkapan terjadi pada Senin, 14 Agustus 2023.

"Terkait dugaan adanya keterlibatan oknum pegawai KAI dalam praktik terorisme, KAI menghargai proses hukum yang sedang berjalan dan akan mendukung berbagai upaya dalam memberantas praktik Terorisme," ujar EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji dalam keterangannya, Senin 14 Agustus 2023.

"Kami siap bekerja sama dengan pihak berwenang terkait isu tersebut," sambungnya.

Agus mengatakan, KAI tidak memberikan toleransi tindakan yang bertentangan dengan hukum, apalagi berkaitan dengan kasus terorisme. Dia menegaskan, manajemen KAI akan menindak secara tegas karyawannya jika terbukti terlibat dalam kasus terorisme.

"KAI berkomitmen untuk turut memberantas kejahatan terorisme di lingkungan perusahaan dengan terus mengingatkan seluruh jajaran mengenai integritas dan nasionalisme, serta melakukan peningkatan pengawasan oleh fungsi terkait," tegas Agus.

 

Densus 88 Tangkap Terduga Teroris

Detasmen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mengamankan sejumlah senjata hingga amunisi di rumah tersangka teroris inisial DE di kawasan Harapan Jaya, Bekasi Utara
Detasmen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mengamankan sejumlah senjata hingga amunisi di rumah tersangka teroris inisial DE di kawasan Harapan Jaya, Bekasi Utara, Senin (14/8/2023). (Istimewa)

Diberitakan sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap seorang pria berinisial DE. Pegawai BUMN itu ditangkap Densus 88 di Harapan Jaya, Bekasi Utara, Senin 14 Agustus 2023.

"Tersangka inisial DE laki-laki, Karyawan BUMN (ditangkap) di Bulak Sentul, Harapan Jaya, Bekasi Utara," ujar Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan saat dikonfirmasi, Senin 14 Agustus 2023.

Menurut dia, DE diduga melakukan tindak pidana terorisme dalam Kelompok Media Sosial di wilayah DKI Jakarta. Tersangka turut menyebarkan propaganda kelompok teroris ISIS di media sosial.

"Salah satu pendukung ISIS yang aktif melakukan propaganda di media sosial dengan cara memberikan motivasi untuk berjihad dan menyerukan agar bersatu dalam tujuan berjihad melalui Facebook," kata Ahmad.

 

Pendukung ISIS dan Punya Senjata Rakitan

Barang bukti senjata api di lokasi penangkapan terduga teroris berinisial DE (27) di Jalan Raya Bulak Sentul RT 07 RW 27 Harapan Jaya, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin, 14 Agustus 2023. (Liputan6.com/Bam Sinulingga)
Barang bukti senjata api dan bendera ISIS di lokasi penangkapan terduga teroris berinisial DE (27) di Jalan Raya Bulak Sentul RT 07 RW 27 Harapan Jaya, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin, 14 Agustus 2023. (Liputan6.com/Bam Sinulingga)

Dia mengatakan, DE mengirimkan sebuah poster berisi teks pembaruan baiat ISIS.

"DE Mengirimkan sebuah postingan Facebook berupa poster digital berisikan teks pembaruan baiat dalam bentuk bahasa arab dan bahasa Indonesia kepada pemimpin Islamic State yaitu Abu Al Husain Al Husaini Al Quraysi," tambah Ahmad.

Selain itu, Densus 88 menduga DE turut memiliki memiliki senjata api rakitan dan terlibat dalam penggalangan dana. Setelah melakukan pengamanan, mengintrogasi dan penggeledahan di lokasi tersangka.

"Diduga memiliki senjata rakitan dan terlibat penggalangan dana 5. Merupakan Admin dan pembuat beberapa channel Telegram Arsip Film Dokumenter dan Breaking News yang merupakan channel Update teror global yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia," jelas Ahmad.

infografis Teroris Paling Mematikan
Berikut Lima Kelompok Teror Paling Mematikan di Dunia (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya