Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin dan Ibu Wurry Estu Handayani mengenakan pakaian adat Padang, Sumatera Barat saat menghadiri Upacara Hari Ulang Tahun atau HUT ke-78 Kemerdekaan RI di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/8/2023).
Ma'ruf dan istrinya tiba di Istana Merdeka pukul 09.36 WIB. Dia tampak elegan mengenakan pakaian adat Padang, Sumatera Barat, bernuansa ungu dengan campuran aksen warna emas.
Advertisement
Baca Juga
Baju tersebut dipadukan dengan kain songket yang menutup pinggang dan hiasan keris pada bagian depan.
Advertisement
Adapun makna filosofis dari pakaian yang dikenakan Ma'ruf Amin adalah melambangkan kepemimpinan dari orang yang memakainya. Warna ungu yang mendominasi semakin mempertegas karakter tersebut.
Sedangkan aksesori berupa keris yang diselipkan di bagian pinggang melambangkan kehati-hatian dalam mengambil tindakan. Para pemakainya harus berpikir dan menimbang baik buruk sesuatu sebelum mengambil sebuah keputusan.
Sementara itu, Wury Ma’ruf Amin juga tampak anggun mengenakan baju khas Koto Gadang bernuansa senada dengan Wapres, ungu dan emas.
Busana ini mencerminkan falsafah Minangkabau basyandi syarak, syarak basandi kitabullah, adat yang diterapkan di masyarat yang tidak terlepas dari prinsip-prinsip agama Islam.
Tak seperti pakaian Minang lazimnya yang menggunakan suntiang, busana adat Koto Gadang identik dengan kain segiempat yang dikenakan di kepala atau dikenal dengan sebutan tinkuluak tilakuang.
Tingkuluak talakuang merupakan sejenis kain segi empat yang digunakan di atas kepala, mengisyaratkan sebagai telekung pada mukena dan menandakan bahwa masyarakat Minangkabau sangat menjunjung tinggi agama Islam.
Sementara pada bagian baju, model baju kurung pada pakaian adat Koto Gadang ini memiliki celah yang didesain khusus pada bagian lehernya dan memiliki makna bahwa pemakainya dapat menerima masukan dari siapapun dan memiliki sikap bijaksana dalam menyikapi masukan tersebut.
Makna Baju Adat yang Dipakai Jokowi
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengenakan baju daerah Ageman Songkok Singkepan Ageng dari Solo, Jawa Tengah saat Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Kemerdekaan RI Jakarta, Kamis (17/8/2023). Baju adat ini dipakai
"Presiden Joko Widodo mengenakan baju daerah Ageman Songkok Singkepan Ageng," demikian rilis yang disampaikan Sekretariat Presiden, Kamis (17/8/2023).
Adapun Ageman ini dipakai oleh Para Raja Pakubuwono SurakartaHadiningrat dalam acara Enggar Eggar soho Tedhak Loji, yang artinya saat dimana Raja keluar dari Keraton dengan menaiki kereta kuda, diikuti dengan perangkat keraton untuk terjun langsung melihat kondisi kawulo/masyarakat.
Dalam pelaksanaannya, di sepanjang jalan Sang Raja membagikan uang dan makanan sebagai rasa cinta kasih kepada kawulonya atau bisa disebut dengan turuba (turun ke bawah).
Jokowi terlihat memakai kemeja putih yang dilapisi jas bewarna hitam. Penampilan Jokowi dilengkapi dengan topi bewarma hitam serta selendang bewarna emas dan kain merah di tuksedo hitam.
Sebagai informasi, rangkaian upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Halaman Istana Merdeka akan dimulai Kamis (17/8/2023), pukul 08.30 WIB. Acara akan dimulai dengan Kirab Bendera Pusaka dan Teks Proklamasi dari Silang Monas Jalan Medan Merdeka Barat menuju Istana Merdeka.
Kemudian, pertunjukan kesenian di halaman Istana Merdeka akan dimulai pada pukul 09.00 WIB. Adapun upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan RI sekitar pukul 10.00 WIB.
Sore harinya, akan dilakukan rangkaian kegiatan penurunan bendera merah putih yang didahului dengan pertunjukan kesenian pada pukul 15.45 WIB. Sementara itu, upacara penurunan bendera merah putih pada pukul 17.00 WIB.
Dalam surat edaran ini, upacara peringatan detik-detik proklamasi Kemerdekaan RI dan Upacara Penurunan Bendera Sang Merah Putih dipusatkan di Halaman Istana Merdeka.Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan bertindak selaku inspektur upacara.
Adapun pihak Istana mengundang 16.000 tamu undangan untuk hadir pada perayaan HUT ke-78 RI. Sebanyak 8.000 tamu untuk upacara pagi hari, dan sisanya pada upacara penurunan bendera sore hari.
Advertisement