Liputan6.com, Jakarta - Rektor IPB University Prof Arif Satria membentuk tim investigasi untuk mengungkap kebakaran laboratorium yang menewaskan seorang mahasiswi S2, Laila Atika Sari pada Jumat sore 18 Agustus 2023.
"Ada tiga tim yang telah dibentuk untuk menangani permasalahan ini, sekaligus melakukan antisipasi untuk memastikan keselamatan kerja di laboratorium serta hal-hal lain yang berkaitan dengan kehidupan kampus, " kata Arif dalam keterangannya, Minggu (20/8/2023).
Arif menyampaikan tim investigasi pertama akan bekerjasama dengan Kepolisian untuk menggali detail kejadian, termasuk mengecek prosedur baku (SOP) dan hal-hal lain yang perlu diketahui.
Advertisement
Sementara tim evaluasi laboratorium akan melakukan pengecekan alat-alat dan fasiltas pada seluruh laboratorium di IPB University, khususnya alat-alat laboratorium yang berisiko tinggi saat digunakan.
Kemudian tim keselamatan kerja di kampus, untuk memastikan keselamatan kerja, baik dalam kegiatan akademik, pengabdian pada masyarakat, maupun dalam hal kehidupan kampus pada umumnya, termasuk ketertiban dan keselamatan lalu lintas.
"Sebagian besar tim ini berasal dari Kantor Manajemen Risiko yang akan mengevaluasi berdasarkan pedoman dan petunjuk pelaksanaan sistem manajemen laboratorium yang telah dimiliki," jelas Arif.
Melalui langkah-langkah ini diharapkan dapat mengupayakan untuk memastikan kembali seluruh laboratorium yang ada di IPB University dalam keadaan aman digunakan untuk kegiatan akademik, termasuk keselamatan kerja di seluruh aspek kegiatan dalam kehidupan kampus.
"Kami berharap kejadian ini tidak terulang lagi," ujar Sekretaris Institut Prof Agus Purwito.
Kronologi Kebakaran Tewaskan Mahasiswi S2 IPB
Laila Atika Sari mahasiswi S2 IPB University meninggal dunia akibat kebakaran laboratorium di kampus tersebut.
Rektor IPB University Prof Arif Satria menerangkan, peristiwa itu terjadi pada Jumat sore 18 Agustus 2023. Mulanya, Laila sedang melakukan analisis lemak bahan pakan dengan metode soxlet di laboratorium.
"Sekitar pukul 16.00 WIB, terjadi kebakaran di ruang tersebut dan ternyata juga mengenai Laila," kata Arif.
Para mahasiswa yang ada di dekat lokasi kejadian langsung membantu memadamkan api dan mengevakuasi Laila.
"Laila sempat dibawa dengan ambulans IPB ke Rumah Sakit Medika Darmaga untuk mendapatkan pertolongan," ujarnya.
Karena lukanya cukup parah, sehingga pasien harus dirujuk ke rumah sakit yang memiliki fasilitas perawatan yang lebih baik.
Malam itu, lanjut Arif, tim IPB dan keluarga sepakat membawa Laila ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta untuk mendapat perawatan intensif.
Setelah mendapat penanganan intensif dari tim dokter RSCM, pada Sabtu (19/8/2023) sekitar pukul 10.00 WIB, Laila Atika Sari meningal dunia.
Advertisement