Liputan6.com, Jakarta - Mario Dandy Satriyo mengutip beberapa ayat Alkitab dalam pleidoi atau nota pembelaan yang dibacakan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Selasa (22/8/2023). Ayat Alkitab pertama yang Mario Dandy kutip berkaitan dengan harapan atas kesembuhan David Ozora.
"Saya meyakini pemulihan terhadap Saudara David dapat terjadi sebagaimana tertulis dalam Alkitab Injil Lukas 1 ayat 37, 'sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil'," ujar Mario.
Mario menyadari tak ada yang bisa dia perbuat untuk mengubah yang sudah terjadi. Namun begitu, Mario mengaku kerap mendoakan kesembuhan David Ozora dari balik jeruji besi.
Advertisement
Ayat Alkitab kedua yang dikutip Mario Dandy yakni berkaitan dengan penyesalan yang berujung dengan tobat.
"Majelis Hakim Yang Mulia, saat menjalani masa penahanan terhadap proses hukum ini, saya memedomani Alkitab pada Hosea 14 ayat 2 sampai 3 yang menyatakan 'bertobatlah Israel kepada Tuhan Alaihim sebab engkau telah tergelincir terhadap kesalahanmu bahwa sertamu kata-kata penyesalan dan bertobatlah kepada Tuhan'. 'Katakanlah kepadanya ampunilah segala kesalahan sehingga kami mendapatkan baik maka kami akan persembahkan permaafan kami'," kata Mario.
Mario menyebut ayat itu yang mendorongnya untuk bertobat dan memohon maaf atas apa yang telah terjadi.
"Ayat tersebut mendorong saya benar-benar untuk bertobat dan memohon ampun kepada Tuhan, pada keluarga saya, keluarga besar David, dan pada David sendiri sebab saya telah melakukan kesalahan yang mengakibatkan kondisi David seperti sekarang," kata dia.
Ayat Ketiga yang Dikutip Mario Dandy
Ayat Alkitab ketiga yang dikutip Mario Dandy berkaitan dengan doa untuk mendapatkan belas kasihan.
"Majelis Hakim Yang Mulia, dalam penyesalan yang saya rasakan dan pertobatan yang saya lakukan, saat ini saya senantiasa menaikkan doa seperti ayat tertulis dalam kitab Masmur ayat 3 sampai 5 ya, Allah tunjukkan belas kasihan kepadaku karena kasih setiaMu, karena rahmatMu yang besar hapuskanlah kesalahan yang telah kulakukan," kata dia.
"Bersihkanlah aku dari dosaku. Aku tahu bahwa aku telah melakukan masalah, aku selalu mengingat dosa itu dengan sikap penyesalan bertobat saya sebagaimana saya berharap Majelis Hakim Yang Mulia dalam memeriksa dan mengadili perkara ini secara fisik dengan hati nurani hingga pada akhirnya dapat memberikan keadilan yang sepantasnya kepada saya melalui ketukan Majelis Hakim Yang Mulia," Mario menambahkan.
Advertisement