PMKRI Diminta Menyiapkan SDM untuk Memperkuat Ketahanan Energi Indonesia

Ketua Presidium Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Tri Natalia Urada mengatakan, isu ketahanan dan pengelolaan energi yang berkelanjutan merupakan salah satu faktor kunci dalam menjaga keberlanjutan pembangunan dan ketahanan nasional Indonesia.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 16 Sep 2023, 15:42 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2023, 12:11 WIB
Komisaris PT Rekayasa Industri (Rekind) Restu Hapsari
Komisaris PT Rekayasa Industri (Rekind) Restu Hapsari dalam acara National Energy Conference (NEC) 2023 yang diadakan oleh Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) di Kendari. (Foto: Istimewa).

Liputan6.com, Jakarta Ketua Presidium Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Tri Natalia Urada mengatakan, isu ketahanan dan pengelolaan energi yang berkelanjutan merupakan salah satu faktor kunci dalam menjaga keberlanjutan pembangunan dan ketahanan nasional Indonesia.

Menurut dia, ini perlu menjadi perhatian sesama.

Adapun ini disampaikan dalam acara yang digelar PMKRI yakni National Energy Conference (NEC) 2023 bertema "Memperkuat Ketahanan Energi untuk Masa Depan Berkelanjutan" di Kendari.

Menurut Tri, pentingnya kolaborasi dalam upaya menggali dan mengoptimalkan potensi energi baru dan terbarukan untuk kesejahteraan masyarakat.

"Oleh karena itu, untuk mewujudkan ketahanan energi yang berkelanjutan, diperlukan adanya kolaborasi untuk menggali potensi-potensi energi baru dan terbarukan serta mengoptimalkan penggunaanya untuk pembangunan yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat Indonesia," kata dia dalam keterangannya, Sabtu (16/9/2023).

Dalam acara ini turut hadir, Komisaris PT Rekayasa Industri (Rekind) Restu Hapsari, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting, GM PT PLN Sulselrabar Andi Achaminoerdin, Pengamat Maritim Marcellus Hakeng Jayawibawa, serta yang lainnya.

Sementara, Restu menuturkan, ketahanan energi dan kedaulatan energi harus dimulai dari komitmen penuh dari seluruh stakeholder industri strategis nasional. Di mana didasarkan pada 4 indikator yakni ketersediaan sumber energi, kemudahan akses, keterjangkauan harga dan pasokan, dan penggunaan energi ramah lingkungan.

"Energi terbaharukan merupakan salah satu aspek pendukung ketahanan energi nasional. Selain itu, peningkatan konsumsi energi terbaharukan akan meningkatkan ketahanan energi Indonesia dalam jangka panjang dan upaya ini selaras dengan komitmen dunia dalam menekan laju emisi," kata dia.

Restu menjelaskan, ketahanan energi Indonesia menempati peringkat ke-58 dari 127 negara sehingga, di sini pentingnya kehadiran Perusahaan EPC yang handal untuk mewujudkan pembangunan industri bersih melalui energi terbaharukan di Indonesia.

 

Mempersiapkan Anak Muda

Dirinya juga mengimbau agar PMKRI mempersiapkan generasi muda berkualitas menuju Indonesia Emas 2045 melalui peningkatan potensi SDM agar bisa memasuki penguasaan teknologi yang sejalan dengan kebutuhan zaman, khususnya di bidang energi masa depan.

"Berbagai potensi sumber energi masa depan sudah di depan mata untuk dikembangkan dan Indonesia harus siap dengan teknologinya. PMKRI perlu bergerak aktif melalui pembinaan dan persiapan SDM kader menyambut Indonesia Emas 2045," kata dia.

Menanggapi itu, Ketua Lembaga Energi dan SDA PP PMKRI Kilianus Paliling, mengatakan, pihaknya akan terus berkontribusi untuk memperkokoh ketahanan energi nasional yang berkelanjutan.

"PMKRI sebagai organisasi yang basisnya adalah kaum intelektual, mengambil peran dalam menggaungkan isu Ketahanan Energi untuk masa depan berkelanjutan, dengan menggandeng berbagai stakeholder. Salah satu wujud konkretnya dengan kegiatan Konferensi Energi Nasional ini. Kita bersama-sama menggali ide-ide dan gagasan untuk kemudian memberikan masukan kepada pemerintah sebagai pengambil kebijakan berkaitan dengan Ketahanan Energi nasional yang berkelanjutan," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya