Liputan6.com, Jakarta - Terkuak fakta baru dari hasil penyelidikan kematian anak perwira menengah (pamen) TNI AU, CHR (16) yang tewas terbakar di kawasan Lanud Halim Perdanakusuma. Korban disebutkan mengalami luka bakar hampir sekujur tubuh dengan persentase mencapai 91%.
"91 persen (alami luka bakar). Iya hampir sekujur tubuh, tinggal 9 persen, jadi semuanya kebakar tinggal 9 persen saja yang tidak terbakar," kata Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramat Jati, Brigjen Pol Hariyanto saat dihubungi, Selasa (26/9).
Menurutnya, dari hasil autopsi luka bakar yang dialami CHR mencapai grade dua sampai tiga yang artinya telah masuk ke dalam luka bakar parah. Karena dapat merusak jaringan secara lebih dalam dengan ciri-ciri tubuh berwarna hitam pekat.
Advertisement
"Kemudian kebakaran nya grade 2-3 artinya sudah kebakaran lanjut juga," kata dia.
Selain luka, Jenderal Bintang Satu itu juga mengungkap adanya temuan jelaga atau arang hasil bakaran suatu benda yang terhirup dan masuk ke rongga pernapasan CHR.
"Tapi saat kita lihat cela nafasnya ada jelaga, di sana. Artinya sebelum meninggal full dia sempat menghirup udara bakaran itu, jadi ada di rongga pernapasannya," jelasnya.
Namun demikian, Hariyanto menjelaskan hasil autopsi tidak bisa mengurai lebih lanjut terkait sumber api yang membakar CHR. Karena proses autopsi hanya meneliti kondisi jasad tubuh korban.
"Cepat sekali, karena kita enggak tahu kebakarannya. Jadi kebakarannya itu sudah luar biasa berat kemudian dari pendarahannya juga sudah luar biasa yang bisa menyebabkan kematian," katanya.
Sekedar informasi saat ini proses penyelidikan terkait tewasnya CHR masih berlangsung berdasarkan LP/A31/VIIII/ 2023/SPKT/Polsek Makasar/ Polres Metro Jakarta Timur, 24 November 2023.
"Korban berinisial CHR. Kronologi, pada Minggu sekira pukul 19.40 WIB, telah ditemukan seseorang meninggal dunia dengan identitas CHR laki-laki 16 tahun dalam kondisi terbakar," kata Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Leonardus Simarmata.
Puslabfor Polri Selidiki Kasus Ini
Atas kejadian ini, Leonardus menyampaikan pihaknya telah melakukan serangkaian proses penyelidikan bekerjasama dengan Satpom Lanud Halim Perdanakusuma dan Puslabfor Mabes Polri.
"Upaya yang telah dilakukan, pertama adalah menerima laporan. Kedua, mendatangi TKP dan telah dilaksanakan olah TKP. Ketiga, membawa korban ke RS Polri untuk dilakukan visum dan otopsi," katanya.
Reporter: Bachtiarudin Alam/Merdeka.com
Advertisement