Menko PMK: Maulid Nabi Momentum Meneladani Akhlak Rasul

Peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW yang merupakan salah satu hari penting yang diperingati setiap tahun ini telah dimulai sejak dahulu dan mengakar menjadi tradisi dengan bentuk perayaannya masing-masing.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Sep 2023, 01:09 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2023, 11:04 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI (Menko PMK) memberikan arahan dan syiar pada acara Tablig Akbar Gebyar Syiar Maulid Nabi Muhammad SAW, di Masjid Istiqlal Jakarta. . (Istmewa)
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI (Menko PMK) memberikan arahan dan syiar pada acara Tablig Akbar Gebyar Syiar Maulid Nabi Muhammad SAW, di Masjid Istiqlal Jakarta. . (Istmewa)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI (Menko PMK), Muhadjir Effendy memberikan arahan dan syiar pada acara Tablig Akbar Gebyar Syiar Maulid Nabi Muhammad SAW, di Masjid Istiqlal Jakarta.

Dalam sambutannya, Muhadjir mengatakan, Maulid Nabi merupakan momen yang penuh makna, bukan hanya sekadar perayaan atau tradisi. Ini adalah saat kita memahami dan merenungkan ajaran-ajaran luar biasa yang diberikan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam kepada umat manusia. Ajaran-ajaran ini tidak hanya relevan pada zamannya, tetapi juga tetap relevan dan penting bagi kita saat ini, dalam semua aspek kehidupan kita.

Peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW yang merupakan salah satu hari penting yang diperingati setiap tahun ini telah dimulai sejak dahulu dan mengakar menjadi tradisi dengan bentuk perayaannya masing-masing. Oleh karena itu, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW harus diisi dengan bersungguh-sungguh meneladani beliau.

Muhadjir mengatakan, Nabi Muhammad adalah pembimbing yang menunjukkan kepada kita jalan menuju kebaikan, kedamaian, dan kebahagiaan sejati. Beliau adalah contoh teladan yang patut diikuti dalam berbagai aspek kehidupan kita, mulai dari akhlak yang mulia, hingga cara berinteraksi dengan sesama manusia dan lingkungan sekitar kita.

"Kita harus meneladani sikap lemah lembut dan penuh toleransi Baginda Nabi, sehingga selalu mengutamakan persatuan. Oleh sebab itu, kita harus menyudahi perdebatan hukum pelaksanaan maulid" ujar Muhadjir.

Selanjutnya, Menko Muhadjir menjelaskan bahwa melalui perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW yang penuh berkah ini kita dapat merefleksikan kehidupan, ajaran, dan teladan yang ditinggalkan oleh Rasulullah SAW. Beliau adalah pembimbing bagi umat manusia, membawa cahaya petunjuk dalam kegelapan dunia. Beliau adalah penyejuk bagi hati yang panas dan lelah, membawa rahmat dan kasih sayang kepada seluruh makhluk. Beliau juga adalah pengayom bagi yang terlantar dan tertindas, memberikan suara kepada yang tak terdengar.

Muhadjir juga  mengingatkan kepada seluruh umat akan siklus kehidupan manusia melalui momentum Maulid Nabi Muhammad SAW. Terdapat aksioma bahwa puncak kejayaan umat akan digilir oleh Allah SWT di antara umat manusia.

Aksioma tersebut diperoleh dari surat Ali Imran ayat 144, yang menyatakan secara umum bahwa Nabi Muhammad SAW adalah manusia biasa, dan menjadi istimewa karena beliau diutus menjadi rasul.

"Dan kalau kemudian Rasulullah SAW meninggal lalu semua orang murtad, maka tidak akan memengaruhi wibawa Allah SWT sama sekali," tambahnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Nabi Muhammad Contoh Teladan Dalam Berbisnis

Pawai Maulid Nabi di Jakarta
Murid sekolah memainkan rebana keliling saat pawai mengelilingi Kawasan Pejambon dan Gambir di Jakarta, Sabtu (8/10/2022). Pawai tersebut diikuti ratusan peserta dari Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN), Madrasah Aliyah dan perwakilan Majelis Taklim Istiqlal dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Dalam acara Gebyar Syiar Maulid Nabi Muhammad SAW tersebut, Menko Muhadjir mengajak untuk merenungkan pesan-pesan dan ajaran-ajaran Rasulullah SAW yang abadi. Pesan tentang cinta kasih, persatuan, keadilan, dan perdamaian yang menjadi pijakan bagi kehidupan. 

"Ini (bulan maulid) adalah saat yang tepat untuk kita memperdalam pemahaman kita tentang Islam sebagai agama yang rahmatan lil 'alamin, rahmat bagi seluruh alam semesta.

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno yang juga hadir dalam acara itu menyampaikan bahwa Rasulullah SAW mencontohkan praktik bisnis yang jujur serta praktik keadilan dalam berdagang. Ajaran Rasulullah SAW mengenai etika bisnis dan praktik ekonomi yang berkeadilan, menurut dia, semestinya juga diterapkan dalam kegiatan usaha pariwisata.

"Boleh untung, tapi jangan bangkrutin dan nyusahin orang," ujarnya.

Hadir dalam acara tersebut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, Menteri Agama diwakili oleh Dirjen Bimas Islam Bapak Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, M.A, Plt. Ketua Harian BPMI/ Kepala Sekretariat BPMI, Bapak H. Mubarok, M.Sc, Imam Besar Masjid Istiqlal diwakili oleh Kabid Peribadatan Bapak KH. Bukhori.SA, Dai Ustadz Dr. H. Das’ad Latif, dan Dai Habib Husein Bin Ja’far Al Hadar.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya