Polisi Ungkap Detik-detik Sebelum Siswa SD Tewas Lompat dari Lantai 4 Gedung Sekolah

Seorang siswi SDN 06 Pesanggrahan Jakarta Selatan (Jaksel) baru-baru ini ditemukan dalam kondisi terluka di lapangan sekolah. Korban berinisial SR nekat melompat dari lantai 4 gedung sekolah.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 03 Okt 2023, 06:02 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2023, 05:50 WIB
Dilarang Melintas Garis Polisi
Ilustrasi Foto Garis Polisi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang siswi SDN 06 Pesanggrahan Jakarta Selatan (Jaksel) baru-baru ini ditemukan dalam kondisi terluka di lapangan sekolah. Korban berinisial SR nekat melompat dari lantai 4 gedung sekolah.

Belakangan dinyatakan meninggal dunia usai menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Fatmawati.

Wakil Kasatreskrim Polres Jakarta Selatan yang juga menjabat Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Henrikus Yossi menyampaikan, kronologi detik-detik sebelum kejadian pada 26 September 2023.

Korban bersama rekan-rekannya mengikuti kegiatan rutin yang dinamakan pembiasaan. Adapun, pada hari itu pembiasaan untuk penampilan drama atau teatrikal dimulai pada pukul 06.30 WIB.

"Itu ada kegiatan pembiasaan. Nah seluruh siswa dari kelas 1 sampai kelas 6, itu melakukan pembiasaan," kata Henrikus kepada awak media, Senin (2/10/2023).

Henrikus menerangkan, siswa berbaris sesuai kelas masing-masing. Begitu korban berbaris dengan rekan-rekan sekelasnya. Henrikus mengatakan, ketika itu sempat terjadi dorong-mendorong di antara teman sekelas.

"Nah atas peristiwa tersebut, kemudian hal ini dilaporkan kepada wali kelas. Kemudian wali kelas memanggil korban dengan salah satu temannya untuk menengahi atau menasihati," ujar dia.

Henrikus mengatakan, murid-murid saling bersalaman setelah dinasehati oleh wali kelas. Seusai kejadian itu, korban pergi ke kamar mandi dan tidak kembali ke kelas.

Korban Ditemukan Tergeletak

mayat-ilustrasi-131024b.jpg
Ilustrasi Mayat. (Dok. Istimewa)

Tak lama kemudian, korban ditemukan dalam kondisi sudah tergeletak di lantai dasar pada pukul 07.45 WIB.

"Setelah itu dapat kabar dari guru di kelas sebelahnya bahwa almarhum ditemukan sudah posisi berada di lantai dasar," ujar dia.

Henrikus mengatakan, pihaknya masih terus medalami keterkaitan antara tindakan korban dengan peristiwa dorong-dorongan itu. Hasil pemeriksaan sementara, dorong-dorongan terjadinya spontan saja.

"Tidak selalu dan tidak sering terjadi seperti itu. Itu rangkaian peristiwa yang memang terjadi sebelum peristiwa almarhum ini jatuh. Tetapi kami masih terus mendalami apakah itu sebenarnya motifnya atau bukan. Itu hanya spontanitas saja di antara teman-teman sekelas, bercanda dan sebagainya," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya