Malu Berbohong soal Punya Anak, Ibu Muda di Depok Buat Laporan Palsu Penculikan Bayi

Seorang perempuan berinisial DF (31) terungkap membuat laporan palsu atas penculikan bayinya di Polres Metro Depok.

oleh Dicky Agung Prihanto diperbarui 06 Okt 2023, 14:02 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2023, 14:02 WIB
asat Reskrim Polres Metro Depok Kompol Hadi Kristanto
Kasat Reskrim Polres Metro Depok Kompol Hadi Kristanto. (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang perempuan berinisial DF (31) terungkap membuat laporan palsu atas penculikan bayinya di Polres Metro Depok. Nyatanya, bayi yang dilaporkan diculik bukanlah sang buah hati tapi anak orang lain.

Hal tersebut terungkap setelah Polres Metro Depok melakukan penyelidikan terkait laporan penculikan bayi yang dilaporkan DF (31). Kasat Reskrim Polres Metro Depok Kompol Hadi Kristanto mengatakan, unit PPA Polres Metro Depok menerima laporan penculikan bayi anak DF. Atas laporan tersebut, Polres Metro Depok melakukan penyelidikan.

"Saat melakukan interogasi, DF ini bercerita bahwa bahwa bayinya dijual kepada seseorang berinisial D," ujar Hadi kepada Liputan6.com, Jumat (6/10/2023).

Hadi menjelaskan, terjadi kejanggalan antara laporan dan hasil interogasi terhadap DF. Untuk menguatkan kejanggalan tersebut, Polres Metro Depok memeriksa perempuan inisial D dan terkuaklah fakta sebenarnya dari laporan palsu yang dibuat DF.

"Ternyata DF ini malu terhadap keluarganya karena mengaku memiliki anak, padahal anaknya sudah meninggal, sehingga membuat laporan palsu," jelas Hadi.

Polres Metro Depok melakukan pendekatan dan meminta keterangan DF. Berdasarkan keterangan, DF sempat hamil. Namun pada September 2023, DF mengalami keguguran.

"Pada 18 September 2023, DF mendatangi dukun beranak di Karawang untuk proses pengeluaran bayi karena keguguran," ucap Hadi.

DF sudah lama ingin memiliki anak dan keluarganya mengetahui kondisi DF yang hamil. Namun, DF tidak bercerita soal keguguran kepada suami dan keluarga.

"DF tidak bercerita kepada keluarga dan suaminya karena malu," ungkap Hadi.

Pinjam Bayi ke Teman

Ilustrasi Garis Polisi. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)
Ilustrasi Garis Polisi. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Untuk menghindari pertanyaan keluarga dan suami atas keguguran kandungannya, DF meminjam bayi milik D pada 4 Oktober 2023. Bay tersebut lalu ditunjukkan kepada keluarganya.

"Pada esok harinya D ini meminta anaknya kepada DF untuk dikembalikan dan janjian di RS Simpangan Depok," terang Hadi.

Setelah bayinya dikembalikan, DF merasa kebingungan karena sudah mengaku kepada keluarganya telah memiliki bayi.

Tanpa berpikir panjang dan telah melakukan kebohongan kepada keluarga, akhirnya DF membuat laporan palsu di Polres Metro Depok.

"DF bingung jadi dirinya beralasan bayinya diculik oleh orang lain, DF telah membuat surat pernyataan keterangan laporan DF sebelumnya tidaklah benar atau berbohong,” pungkas Hadi.

Infografis 1 dari 4 Perempuan Mengalami Kekerasan Fisik atau Seksual. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 1 dari 4 Perempuan Mengalami Kekerasan Fisik atau Seksual. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya