Soal Tudingan Jokowi Percepat Pergantian Panglima TNI, Moeldoko: Memang Sudah Waktunya

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko membantah tudingan yang menyebut Presiden Joko Widodo atau Jokowi mempercepat pergantian Panglima TNI dari Laksamana Yudo Margono ke Jenderal Agus Subiyanto.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 09 Nov 2023, 14:25 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2023, 14:25 WIB
moeldoko
Kepala Kantor Staf Presiden, Moeldoko saat mengikuti rapat terbatas terkait percepatan penurunan stunting di Gedung Bina Graha, Jakarta, Selasa (11/1/2022). (Foto: Kantor Staf Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko membantah tudingan yang menyebut Presiden Joko Widodo atau Jokowi mempercepat pergantian Panglima TNI dari Laksamana Yudo Margono ke Jenderal Agus Subiyanto. Moeldoko menilai pergantian Panglima TNI sudah sesuai dengan tradisi di militer.

"Ada kesan seolah presiden percepat pergantian Panglima TNI. Sebenarnya Pak Yudo pada November ini berakhir masa tugasnya," kata Moeldoko di Kantor Staf Kepresidenan Jakarta, Kamis (9/11/2023).

"Tidak ada percepatan, tidak ada upaya tetek bengek, memang sudah waktunya," sambungnya.

Dia menjelaskan bahwa dalam tradisi di TNI, apabila seorang prajurit lahir di bulan November maka akan dipensiunkan pada 1 November. Hanya saja, pergantian Panglima TNI bisa dilakukan kapan saja sesuai kebutuhan bangsa dan negara.

"Kebetulan Pak Yudo seandainya ada pergantian pada bulan November itu tidak ada masalah," ujarnya.

Moeldoko lalu menceritakan dirinya yang lahir 8 Juli, juga diganti dari jabatan Panglima TNI pada tanggal 8 Juli dan resmi pensiun pada 1 Agustus. Untuk itu, tidak ada masalah apabila Yudo Margono juga diganti sebelum tanggal lahirnya pada 26 November.

"Jadi pada bulan November ini bisa saja Pak Yudo diganti sebelum tanggal lahir atau sebelum tanggal lahirnya," tutur Moeldoko.

Masyarakat Diminta Tidak Berimajinasi

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko

Dia meminta masyarakat tak beranggapan aneh-aneh soal pergantian Panglima TNI. Moeldoko menegaskan tidak ada kepentingan politik dalam pergantian Panglima TNI Yudo Margono.

"Tidak ada tendensi apapun. Masyarakat Indonesia jangan berimajinasi yang berlebihan karena itu hal yang secara tradisi di TNI berjalan baik apakah ada kepentingan politik tidak ada murni memang sudah masanya seperti itu," jelas Moeldoko.

"Apakah ada intensi atau kepentingan politik? Enggak ada, murni. Saya pastikan murni itu memang masanya sudah pas seperti itu," imbuh dia.

Sebelumnya, Pengamat Militer dan Pertahanan, Connie Rahakundini Bakrie mengungkap keanehan sikap Presiden Jokowi. Khususnya terkait penunjukkan Kasad Jenderal TNI Agus Subiyanto menjadi calon kuat Panglima TNI gantikan Laksamana Yudo Margono jelang Pilpres 2024.

Connie melihat sikap Presiden Jokowi terkesan terburu-buru.

Jenderal Agus Dinilai Punya Kedekatan dengan Jokowi

Di mata Connie, sosok Agus mempunyai kedekatan dengan Presiden Jokowi. Sehingga tidak menutup kemungkinan indikasi ancaman ketika Agus naik menjadi Panglima TNI.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Agus Subiyanto telah memenuhi syarat untuk menjadi Panglima TNI pengganti Laksamana Yudo Margono. Menurut dia, Agus telah memiliki pengalaman dan jam terbang yang tinggi.

"Iya, sudah kami sampaikan kurang lebih minggu yang lalu (Agus menjadi calon Panglima TNI). Pertama, beliau kan Wakasad, kemudian menjadi KSAD," kata Jokowi kepada wartawan di Ibu Kota Nusantara Kalimantan Timur, Rabu (1/11/2023).

"Tapi kalo melihat jam terbangnya di teritorial, di administratif ini (Agus Subiyanto) memenuhi semuanya," sambungnya.

Infografis Profil dan Rekam Jejak Jenderal Agus Subiyanto Calon Panglima TNI. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Profil dan Rekam Jejak Jenderal Agus Subiyanto Calon Panglima TNI. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya